Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

serbaserbi.comAvatar border
TS
serbaserbi.com
Dari Kanjuruhan Sampai Ke India, Inilah Rentetan Tragedi Tragis di Bulan Oktober
Hai Semua!

emoticon-Hai

Hari ini kita berada di penghujung Oktober yang suram. Kenapa saya katakan suram? Karena di bulan yang rata-rata selalu mendung ini, telah terjadi rentetan kejadian yang menelan ratusan korban. Dibuka dengan tragedi Kanjuruhan yang membuat hitam dunia sepak bola Indonesia, dan ditutup dengan ambruknya jembatan gantung di India yang menewaskan ratusan orang. Sekarang langsung saja kita bahas kronologi tragedi tersebut satu per satu.

***

Tragedi Kanjuruhan, Indonesia

Dari Kanjuruhan Sampai Ke India, Inilah Rentetan Tragedi Tragis di Bulan Oktober

Oktober di Indonesia diawali dengan tragedi maut yang menelan korban lebih kurang 712 orang, yaitu 132 orang meninggal dunia, 98 orang luka berat, dan 484 orang luka sedang dan ringan. Tragedi ini terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober dalam pertandingan antara Arema vs Persebaya. Diduga pemicunya adalah reaksi supporteryang tampaknya tidak terima dengan skor akhir pertandingan.

Awalnya pertandingan antara kedua club bola tersebut berjalan dengan lancar. Namun setelah skor akhir keluar, beberapa supporter tiba-tiba merengsek masuk ke lapangan. Empat unit kendaraan taktis barakuda pun dikerahkan untuk melindungi permain dan ofisial. Sayangnya situasi malah tambah ricuh karena para supporter terus turun ke lapangan sehingga petugas pun terpaksa menembakkan gas air mata untuk 'mengatasi' kericuhan.

Bukannya mereda, masalah yang muncul malah makin rumit. Tembakan gas air mata tersebut membuat para penonton panik, apalagi penonton yang di tribun. Mereka pun bergegas keluar stadion sambil berdesak-desakan. Sayang sekali, ketika sampai di beberapa pintu keluar, pintunya tidak terbuka lebar dan penjaganya tidak ada di sana. Alhasil terjadilah aksi saling dorong untuk berebut keluar. Akibatnya banyak penonton yang mengalami asfiksia karena kekurangan oksigen akibat massa yang berdempetan dan luka-luka karena terjepit, terinjak, dan karena efek gas air mata.

***

Mass Shooting, Thailand

Dari Kanjuruhan Sampai Ke India, Inilah Rentetan Tragedi Tragis di Bulan Oktober

Belum kering air mata keluarga tragedi korban Kanjuruhan, kali ini giliran para ibu di Thailand yang menangisi kematian anak-anak mereka. Ini tragedi yang sangat mengerikan karena nggak seorang pun membayangkan bahwa di jam makan siang para karyawan dan jam tidur siang para anak-anak dan balita, akan datang seorang pria gila yang menembak mereka dengan membabi buta.

Siang hari di 6 Oktober 2022, orang-orang di Provinsi Nong Bua Lamphu sedang menikmati jam istirahat mereka. Sementara anak-anak dan balita baru saja tidur siang. Lalu tiba-tiba seorang pria keluar dari mobil dan menembak seorang pekerja yang sedang makan siang. Kemudian dia menembak ke segala arah seperti orang kesetanan.

Para pengasuh di tempat penitipan anak yang melihat kejadian itu langsung menyelamatkan anak-anak asuh mereka. Ketika si pria berhenti menembak untuk mengisi peluru, para pengasuh sigap mengunci pintu dan mengajak anak-anak bersembunyi. Namun sayang sekali. Pria gila itu malah menembak pintu lalu masuk dan menembak anak-anak, balita yang tengah tidur serta para pengasuh. Setelah puas dengan hasrat iblisnya, pria gila yang ternyata mantan perwira polisi itu kembali ke rumahnya dan menembak istri, anak-anaknya, lalu dirinya sendiri.

Tragedi ini betul-betul memilukan dan meninggalkan trauma bagi para saksi mata dan duka nan mendalam bagi para keluarga korban. Bahkan para medis dan petugas yang melakukan evakuasi pun mengaku tak tega ketika melihat anak-anak tak berdosa itu mati bersimbah darah. Bayangkan saja, balita 2-3 tahun yang tertidur pulas ternyata harus tidur selamanya karena ditembak seorang pria gila. Setidaknya 37 orang tewas dalam tragedi nahas ini.


***

Kachin Concert Tragedy, Myanmar

Dari Kanjuruhan Sampai Ke India, Inilah Rentetan Tragedi Tragis di Bulan Oktober

Minggu 23 Oktober 2022 pukul 20:00 waktu setempat, sekitar 200-300 orang tengah larut dalam konser musik yang diadakan oleh Organisasi Kemerdekaan Kachin, sebuah kelompok pemberontak di Myanmar. Konser itu diadakan untuk memperingatkan hari jadi organisasi tersebut sekaligus sebagai ajang kampanye si organisasi di wilayah tersebut.

Sedang asyik bernyanyi ria, tiba-tiba pesawat militer Myanmar melintas dan menjatuhkan empat bom di lokasi konser. Sontak semua orang panik! Ledakan besar terjadi, gedung roboh, dan orang-orang yang tadinya menikmati lagu kini berlarian menyelamatkan diri. Akibatnya 80 orang tewas dalam tragedi ini, termasuk musisi dan pengisi acara di konser tersebut.

Aksi militer ini mendapat kritik pedas oleh berbagai pihak termasuk PBB. Namun militer Myanmar rupanya punya sudut pandang sendiri. Menurut mereka, operasi militer ini memang harus dilakukan untuk menyerang kelompok pemberontak dan teroris negara. Mereka juga menyangkal kalau 80 orang yang tewas itu adalah warga sipil dan musisi. Menurut mereka korban yang tewas itu adalah bagian dari organisasi pemberontak tersebut.

Bagaimana menurut kalian tragedi yang satu ini?

***

Serangan Bom Mogadishu, Somalia

Dari Kanjuruhan Sampai Ke India, Inilah Rentetan Tragedi Tragis di Bulan Oktober

Ini adalah serangan bom kedua di lokasi yang sama sejak tahun 2017 lalu. Siang hari pada 29 Oktober 2022, ketika warga Mogadishu sibuk dengan aktivitas masing-masing, ledakan bom menggelegar di sekitar area Kementerian Pendidikan Somalia. Asap mengepul di mana-mana, tembok hancur lalu menimbun para pedagang kaki lima dan tempat penukaran uang di belakangnya. Ratusan orang luka-luka. Puluhannya lagi mati di tempat. Ambulans dan petugas medis pun segera diturunkan untuk melakukan evakuasi.

Belum usai kepanikan dan ketakutan orang-orang, dan ketika paramedis sibuk memberi pertolongan dan ambulans masih berlalu-lalang, ledakan kedua pun terjadi dan memperkeruh suasana. Korban tewas pun bertambah begitu pula dengan yang terluka. Setidaknya 100 orang dinyatakan tewas dalam aksi tak berperikemanusiaan itu.

Hassan Sheikh Mohammad selaku presiden Somalia mengaku sedih sekaligus marah dengan tragedi ini. Sedih melihat rakyatnya yang terluka, dan marah pada komplotan Al-Shahab yang menjadi dalang dari kejadian ini. Al-Shahab adalah kelompok teroris yang masih satu sekutu dengan Al-Qaeda. Alhasil, banyak negara yang menyampaikan rasa belasungkawa sekali mengutuk aksi kekerasan tak manusiawi tersebut, termasuk Turki dan Qatar.

***

Itaewon Halloween Tragedi, Korsel

Dari Kanjuruhan Sampai Ke India, Inilah Rentetan Tragedi Tragis di Bulan Oktober

Ketika orang-orang Mogadishu dikejutkan oleh ledakan bom, pada malam hari di tanggal yang sama, giliran warga Korea Selatan yang menangis duka. Di malam yang cerah dan penun euforia Halloween, sekitar 100 ribu orang datang ke Itaewon untuk berpesta Halloween dengan kostum-kostum unik mereka. Itaewon yang sempit, penuh gang dan agak menanjak tersebut langsung sesak oleh lautan manusia seperti zombie.

Namun suasana yang awalnya penuh euforia langsung ricuh ketika orang-orang yang berjalan di tanjakan terjatuh dan menimpa orang-orang di bawahnya. Orang yang tertimpa ikut terjatuh lalu menimpa orang lain sampai terjatuh pula. Ya, seperti efek domino. Alhasil kepanikan pun terjadi. Mereka yang terjatuh berusaha untuk bangkit. Namun dempetan orang-orang membuat mereka kesulitan, sehingga tangan dan kaki mereka menyikut orang lain dan menyebabkan orang tersebut ikut terjatuh. Akhirnya mereka terjebak di keramaian.

Orang-orang terinjak. Sebagian lagi sesak napas karena padatnya massa. Sebagian lagi berteriak minta tolong dan menjerit sakit karena terjepit. Untungnya petugas cepat datang. Mereka menarik orang-orang dari keramaian dan langsung melakukan evakuasi. Presiden pun segera menurunkan ratusan para medis. Namun, ya, usaha tersebut tetap tidak berhasil menyelamatkan nyawa 151 orang yang mengalami henti jantung karena sesak yang amat sangat.

***

Jembatan Ambruk, India

Dari Kanjuruhan Sampai Ke India, Inilah Rentetan Tragedi Tragis di Bulan Oktober

Terakhir ditutup dengan tragedi jembatan ambruk di Gujarat Barat, India. Warga Gujarat sangat antusias ketika akhirnya Julto Pool, sebuah jembatan gantung sepanjang 320 meter yang melintasi Sungai Machhu, akhirnya dibuka kembali setelah selesai di renovasi. Warga pun berbondong-bondong datang ke sana. Mereka ingin menghabiskan libur perayaan Diwali dengan berwisata ke jembatan bersejarah berusia 100 tahun tersebut. Namun, tindakan wisawatan lokal yang sembrono malah menjadi petaka.

30/10 pukul 16:30 waktu setempat, ratusan orang ramai-ramai melintasi jembatan tersebut. Bukannya berjalan ke seberang, mereka malah berkumpul di tengah jembatan. Beberapa malah menggoyang-goyangkan tali baja penyangga jembatan dengan girang. Akibatnya, jembatan tersebut mengalami over capacity dan ambruk. Ratusan orang langsung jatuh ke Sungai Machhu yang dalam dan deras.

132 orang dinyatakan tewas atas tragedi ini. Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah karena masih banyak korban yang terbawa arus dan belum ditemukan. Nahasnya lagi, banyak anak-anak yang ikut terjatuh dan tenggelam. Semoga mereka semua segera ditemukan, ya, Gengs. Aamiin.

***

Hufftt, saya sesak napas sepanjang menulis thread ini, Gengs. Benar-benar mengerikan sekali! Namun apa yang bisa kita lakukan? Tragedi sudah terjadi menyisakan duka dan pelajaran untuk kita di masa depan. Semoga hal seperti ini tidak terulang kembali. Aamiin.

Saya secara pribadi turut berdukacita atas semua tragedi tragis yang terjadi bulan ini.

emoticon-Turut Berduka

Terima kasih udah mampir

Sumber: 1, 2, 3, 4, 5


Diubah oleh serbaserbi.com 31-10-2022 13:48
0
1.5K
29
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan