Dalam seminggu terakhir, berita terkait rencana akuisisi jet tempur Mirage 2000 oleh Indonesia semakin ramai dibahas, dan sebenarnya berita akuisisi ini sudah ramai dibicarakan sejak bulan Juli lalu. Awalnya TS pun sempat tak percaya berita ini, tetapi salah satu chanel Youtube militer Indonesia dengan pd-nya mengklaim Indonesia sudah pasti membeli Mirage 2000. Dan dikabarkan pilot TNI AU telah melakukan uji coba terbang dengan pesawat yang dimaksud.

Lalu, TS sendiri juga bertanya-tanya; benarkah berita tersebut ? Sebenarnya di dalam negeri sendiri, berita terkait akuisisi alutsista terkesan dirahasiakan. Bahkan, saat isu pembelian Mirage 2000 muncul, tidak banyak media yang mengangkat berita tersebut. Berita pengadaan Mirage 2000 justru muncul dari media luar negeri.

Mengutip artikel intelligenceonline.compada 20 Oktober 2022 lalu, disebutkan jika Indonesia dipastikan bakal membeli 12 unit Mirage 2000-5 dari Qatar. Disebutkan jika Menteri Keuangan menyetujui Penetapan Sumber Pembiayaan (PSP) senilai US$734,5 juta untuk 12 pesawat Mirage 2000-5 Qatar.

Dan menyikapi berita yang beredar saat ini, alangkah baiknya kita menunggu rilis resmi dari Kementerian Pertahanan Indonesia dan TNI AU. Bahkan website Airspace Review, yang notabene dekat dengan TNI AU pun belum berani memberi pembenaran atas berita tersebut.




Menurut artikel Airspace Review, pada tahun 2009; Indonesia sempat ditawari 12 jet tempur Mirage 2000-5 secara gratis dari Qatar. Tetapi waktu itu Indonesia menolaknya, karena tidak punya cukup anggaran untuk merawat jet tempur tersebut. Penawaran hibah itu juga telah disampikan secara lisan oleh duta besar Indonesia di Qatar waktu itu, Bapak Rozy Munir.

Sekilas tentang Mirage 2000-5 milik Qatar, negeri tajir ini memesan 12 jet tempur buatan Prancis pada 1994. Dan pesawat pertama mulai dikirim pada September 1997, Mirage 2000-5 sendiri diproyeksikan untuk menggantikan Mirage F1EDA. Mirage 2000-5 Qatar kemudian diberi kode Mirage 2000-5EDA yang terdiri dari 9 pesawat kursi tunggal dan 3 pesawat kursi tandem.



Qatar sendiri resmi memensiunkan Mirage 2000-5 pada November 2021, di mana kini mereka akan fokus mengoperasikan jet tempur Eurofighter Typhoon, F-15QA dan Rafale. Awalnya Mirage 2000-5 sempat akan dijual ke India atau Pakistan, tetapi rencana itu dibatalkan. Bulgaria yang baru menjadi anggota NATO pada tahun 2004, juga sempat melirik jet tempur ini; tapi kemudian mereka lebih tertarik membeli F-16 Viper.

Lalu, tersisa ARES (Advanced REDAIR European Squadron), sebuah perusahaan swasta asal Prancis yang memberikan pelatihan simulasi pesawat musuh (aggressor) untuk angkatan udara negara-negara Eropa. Rencananya mereka akan memakai jet tempur bekas Qatar sebagai skadron aggressor untuk melatih pilot Angkatan Udara Prancis. Entah apa penyebabnya, rencana akuisisi ARES tidak dilanjutkan.




Banyak media menyebut jika pembelian Mirage 2000 oleh Indonesia sebagai stop gap,(transisi) sebelum Indonesia menerima jet tempur Rafale buatan Prancis. Karena sama-sama buatan Prancis, dikatakan jika pembelian Mirage 2000-5 akan memudahkan pilot TNI AU belajar operasional pesawat buatan Prancis tersebut. Sementara itu, pesanan Rafale Indonesia baru akan tiba pada tahun 2026.

Sebagai tambahan informasi, bagi Agan yang eksis di era 80-an; pasti tak asing dengan nama Mirage 2000. Jet tempur ini sempat tampil di Jakarta pada acara Indonesia Air Show 1986. Dan deru afterburner dari mesin SNECMA M53-P2 sempat membuat decak kagum warga di sekitaran Kemayoran pada waktu itu. Indonesia Air Show 1986 merupakan debut pertama Mirage 2000 di Indonesia, setelah itu pesawat ini tak pernah mampir lagi di Jakarta.

Waktu itu, Prancis berharap Mirage 2000 bisa dipilih Indonesia sebagai jet tempur baru untuk TNI AU. Namun, karena kedekatan Pak Harto dengan Paman Sam; Prancis harus gigit jari; karena Indonesia akhirnya lebih memilih F-16A/B. Sebenarnya Mirage 2000 lebih unggul dari F-16A/B waktu itu. Karena Mirage 2000 sudah bisa membawa rudal anti kapal, sementara F-16A/B tidak punya kemampuan tersebut. F-16 baru memiliki kemampuan membawa rudal anti kapal pada varian F-16C/D. Tapi, bicara soal harga; F-16 memang masih sedikit lebih murah dibandingkan Mirage 2000 pada waktu itu.

Tetapi, pembelian jet tempur bekas Qatar ini (jika benar), maka akan bertentangan dengan perintah Presiden Jokowi pada pertengahan tahun 2015. Waktu itu beliau berpesan agar TNI tidak lagi membeli alutsista bekas pakai.






Referensi Tulisan: Airspace Review, indomiliter.com& intelligenceonline.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas