kasihudinAvatar border
TS
kasihudin
Awas Rusia Menggila! Serang dari Belarus, Tembak Satelit AS
Awas Rusia Menggila! Serang dari Belarus, Tembak Satelit AS
sef, CNBC Indonesia
NEWS 28 October 2022 06:40





Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia dan Ukraina masih terus terjadi. Kamis, beberapa wilayah Ukraina seperti Kyiv dan Zarapozhia terus menjadi target serangan misil pasukan Kremlin.
Terbaru, tentara Rusia dari Belarusia juga diyakini akan ikut menyerang Ukraina. Minsk selama ini menjadi sekutu dekat Rusia dan menjadi pangkalan militer tentara Presiden Vladimir Putin.

Mengutip CNBC Internasional, kemungkinan serangan disampaikan wakil kepala operasi staf umum Kyiv, Oleksii Hromov. Pemerintah Presiden Volodykyr Zelensky disebut sudah mempersiapkan pasukan untuk kemungkinan serangan itu.

Peningkatan jumlah pasukan Ukraina juga dilakukan. Khususnya di utara negara, yang dekat ke perbatasan Belarusia.

"Saat ini pembentukan pasukan penyerang (di Belarus) tidak dapat diamati," katanya, dikutip Jumat (28/10/2022).

"Namun ada dan akan ada ancaman. (Karenanya) kami bereaksi. Kami telah meningkatkan pasukan kami ke arah utara," tambahnya.

Sebenarnya, kemungkinan keterlibatan Belarusia sebenarnya sudah disampaikan sejumlah pakar Rusia. Salah satunya, pengamat Royal United Services Institute yang berbasis di London, Natia Seskuria.

Awal Oktober lalu, ia mengatakan, Putin sangat mungkin memaksa Belarusia ikut mendukungnya dalam perang. Terlebih sejak serangan balik Ukraina yang membuat pilihan Kremlin menjadi terbatas.

"Meskipun Lukashenko (Presiden Belarusia) berusaha untuk menghindari keterlibatan langsung dalam perang, ia mungkin terseret ke dalam konflik di bawah tekanan Putin," katanya.

"Tindakan Kremlin yang mulai membentuk kekuatan regional, menunjukkan seberapa khawatirnya mereka dengan peningkatan Kyiv. Sehingga menarik Belarusia adalah opsi yang tersedia," tambahnya.

Sementara itu di sisi lain, Rusia mengancam akan menarget satelit komersial Amerika Serikat (AS), termasuk sekutu, jika negeri Presiden Joe Biden itu terlibat dalam perang Ukraina. Ini menjadi ancaman baru pasca pembicaraan menteri pertahanan kedua negara dan pemberitahuan Rusia ke AS soal latihan perang nuklir, Grom.

"Infrastruktur kuasi-sipil mungkin menjadi target yang sah untuk serangan balasan," kata Wakil Direktur Departemen Non-Proliferasi dan Pengendalian Senjata Kementerian Luar Negeri Rusia, Konstantin Vorontsov dimuat oleh kantor berita negara Tass.

"Kita berbicara tentang keterlibatan komponen infrastruktur luar angkasa sipil, termasuk komersial, oleh AS dan sekutunya dalam konflik bersenjata," tegasnya.

AS sendiri memang menghindari terlibat langsung dalam konflik. Namun bersama negara NATO, Washington telah menjadi pendukung utama persenjataan Ukraina melawan Rusia.

Pekan lalu, Biden berjanji akan memberi Kyiv bantuan keamanan baru senilai US$ 625 juta. Termasuk peluncur HIMARS atau Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi.

"Washington tidak akan pernah mengakui pencaplokan Rusia atas wilayah Ukraina," ujar Gedung Putih.

"AS berjanji untuk terus mendukung Ukraina karena mempertahankan diri dari agresi Rusia selama yang diperlukan," katanya lagi.


©2022 CNBC Indonesia

https://www.google.com/url?q=https:/...IqkbJdU3DsriiH

Urra jangan nih?

Judul sesuai dengan yang terlampir
sehau76
diki174
evywahyuni
evywahyuni dan 9 lainnya memberi reputasi
10
3.8K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan