Ilustrasi Proyek MRT Jakarta. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan proyek MRT Jakartafase 3 dan 4 tidak hanya akan digarap dengan pihak Jepang saja. Tidak seperti pada fase 1 dan 2 yang hanya melibatkan pihak Jepang untuk pembangunan MRT dari selatan menuju utara Jakarta.
Budi Karya menyatakan MRT Jakarta fase 3 dan 4 akan digarap oleh 3 negara. Mulai dari Jepang, Korea Selatan, dan Inggris. Di gelaran KTT G20, November mendatang pihaknya akan menyempatkan diri untuk melakukan MoU dengan Jepang, Korea Selatan, dan Inggris untuk menindaklanjuti investasi ke MRT Jakarta.
"Jadi yang menggembirakan adalah MRT ini investornya bukan saja Jepang, ada dari Korea dan UK atau Inggris. Oleh karenanya kita harapkan di G20 kita akan MOU dengan ketiga negara tersebut," kata Budi Karya usai menerima kunjungan Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (24/10/2022).
Fase 3 MRT Jakarta yang menghubungkan timur dan barat Jakarta atau Cikarang-Balaraja sejauh 87 km akan digarap bekerja sama dengan Jepang dan Inggris.
Sementara di fase 4 yang menghubungkan Fatmawati - Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sepanjang 12 km akan bekerja sama dengan pihak Korea Selatan.
"Kalau east west itu kerja sama dengan Jepang dan UK, mereka sudah setuju. Sedangkan Fatmawati - TMII itu Korea. Tapi kita sedang berusaha melakukan penawaran untuk UK juga," ujar Budi Karya.
Menurutnya, kerja sama dengan banyak pihak ini dapat memudahkan pemerintah dalam melaksanakan tender proyek. Pasalnya, bila investor hanya didapatkan dari satu negara dikhawatirkan kejadian tak kunjung mendapatkan kontraktor seperti di fase 2 MRT bisa terjadi.
Salah satu bagian proyek fase 2 MRT Jakarta sebelumnya sempat kesulitan mencari kontraktor, beberapa kali tender dilakukan namun tak kunjung mendapatkan kontraktor. Kala itu, kontraktor diwajibkan merupakan pihak Jepang karena investasi MRT Jakarta dari Jepang.
"Keuntungan kita dengan multinasional atau banyak negara adalah nantinya saat lakukan maka tender bisa dibuka dan semua bisa ikut tender, semua bisa ambil. Selama ini kan kalau hanya Jepang kita harus mengacu ke Jepang, kami sudah koordinasi ke pihak itu untuk setuju bangun bertiga MRT," kata Budi Karya.
Sumber