- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ketum PSSI Dapat Dukungan untuk Selesaikan Tugas, Mundur dan KLB Bukan Solusi


TS
newsbolaskor
Ketum PSSI Dapat Dukungan untuk Selesaikan Tugas, Mundur dan KLB Bukan Solusi

BolaSkor.com - Anggota Komisi X DPR-RI, Moh Haerul Amri, menyatakan dukungannya kepada Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, beserta jajaran Komite Eksekutif (Exco) periode 2019-2023. Menurut Haerul Amri, Iriawan harus diberikan kesempatan menyelesaikan tugasnya sampai tahun depan.
Dia mengatakan Tragedi Kanjuruhan yang sampai Senin (24/10) malam WIB ini menyebabkan 135 jiwa meninggal dunia tidak boleh dijadikan momen untuk saling menyalahkan.
Justru kata Haerul Amri, PSSI saat ini perlu didukung untuk menyelesaikan sejumlah tugasnya pasca Tragedi Kanjuruhan.

PSSI juga menunjukkan komitmen dan tanggung jawabnya atas Tragedi Kanjuruhan dengan membentuk Satuan Tugas Transformasi Seoak Bola Indonesia dengan melibatkan sejumlah kementerian terkait serta Polri dan didukung FIFA dan AFC.
Satgas tersebut bertugas merumuskan tata kelola sepak bola Indonesia dengan melakukan sinkronisasi antara para pemangku kepentingan mulai dari PSSI, pemerintah, kepolisian, klub, dan suporter.
Sinkronisasi ini berkaitan dengan perbaikan infrastruktur, perbaikan sistem pengamanan, penyelamatan, manajemen kerumunan hingga manajemen penonton.

Nantinya hasil kerja dari Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia akan dilaporkan ke Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
"Amanat Presiden untuk Transformasi Sepak bola Nasional harus menjadi perhatian bersama, dan tanggung jawab bersama. Karena itu mari kita fokus pada evaluasi dan pembenahan tata kelola sepak bola kita," kata Khaerul Amri.
"Di tengah musibah yang menimpa para korban di Kanjuruhan, mari bersama tingkatkan empati dan kepedulian kita. Sudahi saling menyalahkan dan melempar tanggung jawab."

"Kita harus move on, dan Liga harus jalan. Kita dukung Ketua Umum PSSI bersama FIFA dan AFC benahi sepak bola kita. Setidaknya berikan kesempatan ketum PSSI pimpin sampai Piala Dunia U 20 tahun depan, ini lebih elegan," ujarnya.
Menurutnya, tradisi menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) sebelum waktunya harus disudahi. Sejak 2011, Ketum PSSI kerap berhenti di tengah jalan, mulai dari era Djohar Arifin Husin, La Nyalla Matalitti, sampai Edy Rahmayadi.
"Karena tradisi memberhentikan pemimpin di tengah jalan itu budaya yang tak sehat dan bukan solusi yang permanen. Gotong Royong Budaya Bangsa," ucapnya.
Sumber






kabarotocom dan 2 lainnya memberi reputasi
1
1.1K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan