Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

vidyazafiria057Avatar border
TS
vidyazafiria057
Apa Itu Revolusi Toilet Tolak Xi Jinping yang Geger di China?
Revolusi toilet terus meluas di China menyusul keberhasilan Presiden Xi Jinping mengamankan periode ketiganya dalam puncak Kongres Partai Komunis China (PKC) pada akhir pekan lalu.

Selama kongres PKC sepekan terakhir, sejumlah demonstrasi menentang kepemimpinan Xi Jinping sempat terjadi di Beijing meski pemberitaannya langsung disensor pemerintah dan perbincangannya dihapus dari berbagai platform media sosial.

Namun rasa frustrasi karena terus dibungkam tidak menghentikan masyarakat China untuk melontarkan unek-unek dan amarahnya terhadap pemerintah yang otoriter. Salah satunya melalui coretan di bilik toilet yang kemudian disebut revolusi toilet.

Karena demonstrasi menjadi hal yang sulit dan langka dilakukan di China, revolusi toilet dinilai menjadi salah satu cara warga untuk terus memperluas gerakan penentangan terhadap rezim tanpa menjebloskan diri dalam bahaya penangkapan.

Slogan-slogan anti-Xi JInping pun semakin ramai ditulis di dinding dan pintu bilik-bilik kamar mandi umum. Pengkritik menganggap bilik toilet menjadi salah satu tempat terakhir yang aman dari pengawasan kamera pengintai CCTV.

Seorang mahasiswa senior di timur China, Raven Wu, mengamini anggapan tersebut. Ia pun ikut serta dalam revolusi toilet itu.

Wu mencoret pintu toilet sekolah dengan berbagai slogan anti-pemerintah, seperti "Kebebasan, bukan lockdown", "Kehormatan, bukan kebohongan", "Reformasi, bukan regresi", hingga "Pemilu, bukan kediktatoran."

Wu mencoret pintu toilet sekolah dengan berbagai slogan anti-pemerintah, seperti "Kebebasan, bukan lockdown", "Kehormatan, bukan kebohongan", "Reformasi, bukan regresi", hingga "Pemilu, bukan kediktatoran."

Di bawah slogan-slogan itu, Wu menggambar kepala Winnie the Pooh, tokoh kartun yang kerap disebut mirip dengan Xi. Di atas gambar itu, Wu menggambar garis coretan, tanda penolakan terhadap Xi.

"Saya merasa kebebasan yang sudah lama hilang ketika menggambar itu. Di negara dengan kebudayaan ekstrem dan sensor politik ini, tak ada ekspresi politik diperbolehkan," ujar Wu kepada CNN.

Ia kemudian berkata, "Saya merasa puas karena untuk pertama kalinya dalam hidup saya sebagai warga China, saya melakukan hal yang benar untuk rakyat."

https://info24jamterkini.blogspot.co...palestina.html
FBP
bigjerro
bigjerro dan FBP memberi reputasi
2
749
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan