Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kangsurotoAvatar border
TS
kangsuroto
Kritik LRT Palembang Nggak Ada Penumpangnya, Ridwan Kamil Minta Maaf
Kritik LRT Palembang Nggak Ada Penumpangnya, Ridwan Kamil Minta Maaf

Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta maaf terkait pernyataannya soal moda transportasi LRT Palembang. Ridwan Kamil sebelumnya mengkritik moda itu dinilai sebagai sebuah keputusan yang gagal.

Menurutnya, kegagalan pengambilan keputusan LRT Palembang terjadi karena dasar perencanaannya dilakukan secara politis. Ridwan Kamil mengatakan keputusan membuat LRT Palembang didasarkan atas hajatan besar Asian Games 2018.

"Ada juga konsep saya kasih tahu kegagalan decision Rp 9 triliun membuat namanya LRT Palembang. Decision based-nya, political decision not planning decision. Ini karena ada mau ada Asian Games, harus ada koneksi dari Palembang ke Jakabaring," ungkap Ridwan Kamil dalam acara diskusi Synergy Ngopi dengan Jababeka di President University, Cikarang, Jawa Barat, Jumat (21/10/2022).

Dalam unggahan instagramnya hari ini, Ridwan Kamil meminta maaf khususnya kepada warga Palembang.

"Permohonan Maaf Kepada Warga Palembang jika poin diskusi Studi Pembangunan di Jababeka terkait studi2 kasus transportasi dianggap kurang berkenan." ujar pria yang akrab disapa Emil ini dalam instagramnya, Senin (24/10/2022).
Baca juga:
Kritik Keras LRT Palembang, Ridwan Kamil: Nggak Ada Penumpangnya!

Emil kemudian menjelaskan ada kesalahpahaman informasi yang diterima masyarakat terkait pernyataannya itu. Kisahnya, ada pengembang di wilayah Bekasi-Karawang meminta dibangunkan moda MRT. Emil kemudian menyebut moda tersebut sangat mahal.

"Saya menjawab dengan berargumentasi: 1. MRT itu mahal sekali, 1 Trilyun per KM. Tidak ada anggaran pemerintah daerah yang sanggup kecuali DKI mungkin. 2. Kedua populasi harus besar supaya penuh dan balik modal cepat. 3. Harus terkoneksi dengan feeder dan jaringannya harus luas.

4. Jika populasi sedikit nanti ada tantangan seperti LRT Palembang yang kondisi ridershipnya penumpang hariannya belum maksimal (berdasarkan penglihatan saya saat kunjungan terakhir)," kata Emil.

"5. Diskusi di Jababeka itu sifatnya akademis membahas plus minus pembangunan indonesia dari zaman dulu sd sekarang. Bukan format tanya jawab dengan media. 6. Mungkin kebiasaan saya sebagai mantan dosen yg selalu berargumen dengan memberi contoh studi kasus. Suka lupa bahwa dalam berstatemen akademik, melekat jabatan saya sbg pemimpin daerah, sehingga ada kritikan "urus aja atuh jabar, jangan sok komen pembangunan daerah lain.

Emil pun menerima kritikan terhadap dirinya terkait dengan pernyataan tersebut.

"Kritikan itu saya terima dengan lapang dada," tuturnya.

Namun jika itu kurang berkenan dan keliru, sekali lagi saya haturkan permohonan maaf. Mungkin saya harus update dan jalan-jalan lagi ke Kota Palembang yang pembangunannya memang keren, pesat dan luarbiasa," katanya.

Emil pun menutup unggahan permohonan maaf tersebut dengan berpantun.

"Indahnya kembang di motif baju. Menjual gaun ke pulau Sumatera. Kota Palembang memang maju. Warganya pun bahagia sejahtera,". Sekali lagi hapunten dan hatur nuhun," tutupnya.

Sumber


Baguslah kalau minta maaf, jadi perlu cek dan ricek sebelum mengkritisi kebijakan
xneakerz
gabener.edan
aldonistic
aldonistic dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2K
66
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan