Puji syukur ane panjatkan kepada Tuhan karena di tahun ini ane masih diberikan kesehatan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan tahun ini terasa sedikit lebih menyenangkan dari pada bulan Ramadhan tahun lalu, walaupun pandemi covid-19 belum sepenuhnya berakhir, namun puji syukur karena Pemerintah sudah memperbolehkan masyarakat untuk melakukan taraweh bersama walaupun masih harus menerapkan protokol kesehatan, setidaknya hal itu lebih baik dan kita bisa menyambut #RamadhanBerkahdengan penuh suka cita dan kegembiraan.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua masyarakat muslim di seluruh wilayah Indonesia. Maklum mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam. Ane percaya di setiap daerah pasti mempunyai tradisi yang berbeda untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Kalau di daerah ane yaitu Jawa Tengah ada satu tradisi yang biasa kita lakukan sebelum memasuki bulan Ramadhan, yaitu Tradisi Padusan.

IstilahPadusan sendiri diambil dari bahasa jawa yaitu "Adus" yang dalam bahasa Indonesia artinya "Mandi". Padusan bukan sekedar tradisi mandi biasa melainkan mandi dengan tujuan untuk menyucikan diri serta membersihkan jiwa dan raga sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Setiap orang yang mengikuti Padusan diharapkan bisa melakukan perenungan serta introspeksi diri atas semua hal yang kurang baik yang pernah dilakukannya di masa lalu. Bagi ane pribadi, Padusan seperti menjadi jembatan penghubung antara bulan penuh dosa dengan bulan suci, jadi memang kewajiban kita harus membersihkan diri sebelum memasuki bulan suci.

Kapan pertama kali dimulai nya tradisi Padusan ini ane kurang paham, yang jelas ini adalah tradisi turun temurun dari leluhur, dan sejak kecil ane sudah mulai mengikuti tradisi Padusan ini. Warga di lingkungan ane umumnya melakukan tradisi Padusan2 hari sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Namun ada juga yang melakukannya sehari sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Yang penting tradisi Padusan ini harus dilakukan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

Sebenarnya tidak ada lokasi wajib untuk melakukan tradisi Padusan, melakukan Padusan dari rumah pun sebenarnya boleh saja tergantung niat dan tujuan kita. Namun tentu untuk menambah ke sakralan dari tradisi ini, kebanyakan masyarakat melakukan tradisi Padusan ini di sumber mata air yang dianggap wilayah sakral dan sepi. Tujuan memilih sumber mata air seperti ini untuk apa? Tentu untuk menambah tingkat ke-khusyukan  kita dalam menjalani ritual penyucian diri.

Kalau di lingkungan ane, biasanya kami melakukan Padusan saat sore hari di bawah mata air Curug Pitu. Namun terkadang jika tempat ini terlalu ramai, ane memilih untuk melakukan Padusan di wilayah mata air Kedung Wuluh.

sumber gambar (lokasi curug pitu)

Mungkin karena setiap tahun ane sudah terbiasa melakukan tradisi ini, jadi ketika tradisi Padusan ini belum dilaksanakan rasanya ada yang kurang dan belum mantap ketika melakukan ibadah di Bulan Puasa. Kalian yang terbiasa melakukan tradisi ini pasti akan merasakan hal yang sama, seperti yang ane rasakan.

Itulah tradisi menyambut bulan Ramadhan yang biasanya dilakukan di daerah ane, kalau di daerah kalian bagaimana? Apakah ada tradisi penyambutan bulan suci Ramadhan juga?

penulis : @wanita.tulen