- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Catatan Perjalanan OANC
Nostalgia di Suryakencana Gunung Gede Pangrango


TS
integritypro
Nostalgia di Suryakencana Gunung Gede Pangrango
Quote:

Sudah 19 tahun berlalu sejak terakhir kali saya naik ke Alun-alun Suryakencana Gunung Gede Pangrango yaitu Mei 2003.
Sejak lulus kuliah dan masuk dunia kerja aktivitas alam bebas semua berhenti. Istri juga kurang setuju kalau saya kembali ke alam.
Dalam rangka HUT ke 43 MEGA UNTAR (Mahasiswa Ekonomi Gemar Alam Universitas Tarumanagara) 20 Mei 2022, jiwa gemar alam ini kembali terpanggil untuk menikmati keindahan Suryakencana, namun kali ini saya tidak sendiri, ibunya anak-anak pun turut serta saya ajak hehe. Fonny seorang ibu rumah tangga yang sama sekali belum tau naik gunung, namun kali ini terpanggil untuk mengenal keindahan Suryakencana
Beginilah kronologis perjalanan kami:
Spoiler for Hari ke 1:
Sabtu, 21 Mei 2022
Pk.6.30 bangun beres-beres
Pk.9.00 Pergerakan dari Jakarta menuju basecamp Gn.Gede Pangrango Jalur Putri

11.37: Nyasar ke cibodas karena ikutin map, dan papan petunjuk yang salah. Sudah 19 tahun ga naik jalur Putri lupa arah.

Nyasar ke Cibodas
12.30 Tiba di basecamp Haji Mumduh
lalu kami langsung menuju Pos Simaksi, jalan aspal menanjak menuju jalur kebon sayur warga.
12.40 tiba Pos Simaksi Gunung Gede, panitia pendakian sudah stand by disana mengurus administrasi masuk kami.

Pos Simaksi/pendaftaran
Saya dan Fonny satu kelompok dengan tim logistik panitia HUT Hiking MEGA (Ak 2018: Aswin, Tere, Kelvin dan 2 orang anggota muda ak 2021: Selly dan Patrick)
Sepanjang perjalanan kami melihat kebon sayur penduduk setempat, pemadangan yang indah, sayur disana tampak subur dan besar-besar.
Tapi tidak lama kemudian, Fonny bahunya sakit karena carrier yang beli di mal bikin sakit. Ternyata harga lebih mahal, tidak menjamin cocok. Pepatah "Ada harga, ada barang", belum tentu berlaku dalam hal beli carrier. Akhirnya Ridwan bantu bawakan.

13.10 Kami tiba di Pos Jaga, merupakan perbatasan dari kebon penduduk dengan hutan gunung.

Pos Jaga
Memulai pergerakan masuk ke hutan, tanjakan masih belum banyak, namun sudah bisa membuat nafas ngos-ngosan

Istirahat lagi sejenak
14.50 Tiba di Pos 1
Istirahat sejenak dan Fonny drop karena "sakit perut", pas tamu yang ga diundang datang. Fonny minta pulang karena perut merasa nyeri. Tere pun bantu memotivasi Fonny untuk tetap semangat, tapi tetap minta pulang.


Sambil istirahat, Ridwan makan pop mie @Rp.15.000 dan beli semangka @Rp.5.000 di pos 1. Berbeda dengan tahun 2003 dulu, sekarang di tiap pos banyak pos bayangan (warung jualan makanan).
Setelah Ridwan agak push akhirnya Fonny mau bergerak kembali. Sementara Tim logistik juga ada yang drop mereka beristirahat lebih lama. Supaya mengejar waktu sebelum gelap Ridwan memutuskan berpisah dari Tim Logistik.
Sepanjang jalan itu Fonny mengeluh terus, Ridwan mengingatkan untuk tidak mengeluh karena tidak bagus dampaknya secara emosi apalagi di gunung.
Ridwan pun akhirnya down juga saat Fonny keras memutuskan tetap turun. Dengan berat hati Ridwan naik sendiri dengan membawa carrier Fonny, hancur jiwa dan fisik saat itu rasanya, tapi tidak mungkin untuk turun harus tetap naik.
15.10: Fonny naik kembali ga jadi turun,
menyusul Ridwan. Ridwan semangat lagi.
Segala tanjakan ga dirasakan cape walau bawa 2 carrier karena semangat Fonny mau naik lagi.

15.18 Akhirnya tiba di Pos 2
Ada warung makan semangka dulu.

Pos 2
Tak lama kami memulai pergerakan kembali, tanjakan mulai terasa di Pos 2 menuju Pos 3, membawa 2 carrier menghambat pandangan karena carrier yang 1 lagi dibawa di depan.
Untung ketemu porter yang lagi turun mau berbaik hati setting carrier supaya bisa saling nempel, bawanya jauh lebih enak. Terima kasih Tuhan sudah mengutus hambaMu menolong kami.


Dua Carrier yang sudah disetting jadi satu lebih enak bawanya
16.47 Tiba di Pos 3: Sebuah pos yang ramai pendaki dan banyak area datar untuk bisa mendirikan tenda.


Pos 3
Beli nasi uduk @ Rp.20.000 dan lontong kecil @Rp.3000 x 5. Harusnya Ridwan jangan makan terlalu banyak jadi kembung perutnya. Lain kali beli semangka saja.
17.02 Hari mulai gelap. Ridwan agak kuatir juga kalau Fonny jadi down, senter kami mulai siapkan. Kembali memulai pergerakan menuju Pos 4.
Jalur menuju pos 4 tidak main-main, banyak tanjakan tinggi dan terjal. Jalur pun agak melebar sehingga harus hati-hati supaya tidak sampai keliru memilih jalur yang curam.
Namun kembali Tuhan mengutus hambaNya rombongan PA dari Subang yang dipimpin oleh Haikal dan sweeper Agung, mereka berbaik hati mempersilahkan Ridwan Fonny masuk ketengah rombongan mereka.
Hari mulai gelap untung ada Haikal dibarisan depan yang menavigasi arah perjalanan dan Agung dibarisan belakang menjaga tim supaya tidak ada yang tertinggal. Ridwan dan Fonny juga membantu dengan senter untuk menerangi jalur perjalanan karena yang membawa senter hanya Haikal dan Agung sementara 3 orang tim mereka yang lain tidak membawa senter.
Perjalanan menuju pos 4 kami melewati 3 pos bayangan (warung)
Pk.19.14 Akhirnya Tiba di Pos 4. Mengucap syukur pada Tuhan jalur terberat menuju Suryakencana sudah kami lewati.
Pos 4 ini pos yang tidak sebesar pos 3, tapi cukup ramai yang bermalam disini, karena Pos 5: Alun-alun Suryakencana sudah dekat sekitar 1 jam dan disana dingin banget. Jadi pendaki kebanyakan ngekamp di Pos 4 daripada kamp di pos 5 dinginnya 5 derajat celcius. Kalau hujan bisa lebih dingin lagi.
19.30: Bersiap memulai pergerakan namun Tim Subang memutuskan ngekamp, besok pagi baru melanjutkan ke Pos 5. Terima kasih Haikal, Agung dan Tim Subang.
Akhirnya Ridwan berdua saja dengan Fonny. kami melanjutkan pergerakan menuju Pos 5: Alun-alun Suryakencana
Kami berdua melangkah dalam gelap hanya diterangi cahaya senter, tidak ada pendaki lain yang tampak.
Saya berhati-hati melangkah dan menentukan arah supaya tidak nyasar.
Agak seram juga kiri kanan sudah tidak kelihatan apa-apa, hanya saya dan Fonny ditemani suara jangkrik dan serangga.
Kami terus berdoa mohon perlindungan Tuhan, jangan sampai salah jalur dan terutama jangan sampai hujan karena sempat terdengar suara guruh.
Kira-kira 30 menit melangkah dari atas terlihat ada pergerakan dan cahaya senter pendaki lain yang sedang turun. Dalam hati bersyukur berarti jalur yang ditempuh sudah benar.
Saat mendekat ternyata anak MEGA Jonathan (ak 2018), Yusuf (ak 2016) dan beberapa Anak MEGA aktif lainnya yang mau turun untuk membantu Tim Logistik yang tadi di awal sempat naik bareng bersama kami.
Info dari Jonathan jalur kami sudah tepat dan tidak jauh lagi sekitar 20 menitan sampai Suryakencana. Kami makin semangat mendaki.
Tidak lama kemudian bertemu Nicky Hogan (ak 1987) sedang menunggu Tim Logistik di tengah jalan Pos 5. Bersyukur Kak Nicky membawa botol teh manis hangat memberikan pada Saya dan Fonny minum
Kak Nicky berjalan di depan kami memandu sampai melewati batas hutan ke Pos 5: Suryakencana. Thank You Kak Nicky.
20:20: Akhirnya Saya dan Fonny pun tiba di Alun-alun Suryakencana.
Kak Nicky mengantar kami ke area kamp anak MEGA, sampai disana kami disambut hangat.
Betapa baik hati teman-teman MEGA, mereka membantu memasang tenda borneo yang saya bawa dan menyiapkan nasi dan mie instan hangat untuk Saya dan Fonny konsumsi. Makasih ya teman-teman.

Teman-teman bantu pasangin kami tenda

Suasana kebersamaan Keluarga Besar MEGA Untar
21.00: Tenda pun selesai, Saya dan Fonny berberes.
Pas sepatu di buka kedua tumit kaki Ridwan lecet tapi tidak terlalu digubris karena dianggap luka biasa.
Fonny langsung masuk ke dalam sleeping bag beristirahat.
Karena tadi kami banyak bergerak belum terasa dingin, tidak lama hawa dingin mulai menusuk tulang.
Saya bersosialiasi dengan teman-teman MEGA. Beberapa sudah bertahun-tahun tidak ketemu, ada Mery, Irwan, Lisa, Hasan, Ravel, Ferdian, Andriawan...Senang juga rasanya.

Menatap langit di Suryakencana hamparan bintang terlihat jelas
Saat melihat bintang terngiang lagu ini
21.30: Syukurlah Tim Logistik (Tere dkk) pun akhirnya tiba juga di Suryakencana dibantu oleh Jonathan dkk yang tadi turun menjemput.
22.30 Masuk tenda karena udara makin dingin, paling ga tahan dingin.
Ga bisa tidur walau sudah pakai 3 lapis (baju dan 2 jaket) + sleeping bag.
Untungnya Fonny lebih tahan dingin, dia bisa lumayan istirahat.
Pk.6.30 bangun beres-beres
Pk.9.00 Pergerakan dari Jakarta menuju basecamp Gn.Gede Pangrango Jalur Putri

11.37: Nyasar ke cibodas karena ikutin map, dan papan petunjuk yang salah. Sudah 19 tahun ga naik jalur Putri lupa arah.

Nyasar ke Cibodas
12.30 Tiba di basecamp Haji Mumduh
lalu kami langsung menuju Pos Simaksi, jalan aspal menanjak menuju jalur kebon sayur warga.
12.40 tiba Pos Simaksi Gunung Gede, panitia pendakian sudah stand by disana mengurus administrasi masuk kami.

Pos Simaksi/pendaftaran
Saya dan Fonny satu kelompok dengan tim logistik panitia HUT Hiking MEGA (Ak 2018: Aswin, Tere, Kelvin dan 2 orang anggota muda ak 2021: Selly dan Patrick)
Sepanjang perjalanan kami melihat kebon sayur penduduk setempat, pemadangan yang indah, sayur disana tampak subur dan besar-besar.
Tapi tidak lama kemudian, Fonny bahunya sakit karena carrier yang beli di mal bikin sakit. Ternyata harga lebih mahal, tidak menjamin cocok. Pepatah "Ada harga, ada barang", belum tentu berlaku dalam hal beli carrier. Akhirnya Ridwan bantu bawakan.

13.10 Kami tiba di Pos Jaga, merupakan perbatasan dari kebon penduduk dengan hutan gunung.

Pos Jaga
Memulai pergerakan masuk ke hutan, tanjakan masih belum banyak, namun sudah bisa membuat nafas ngos-ngosan

Istirahat lagi sejenak
14.50 Tiba di Pos 1
Istirahat sejenak dan Fonny drop karena "sakit perut", pas tamu yang ga diundang datang. Fonny minta pulang karena perut merasa nyeri. Tere pun bantu memotivasi Fonny untuk tetap semangat, tapi tetap minta pulang.


Sambil istirahat, Ridwan makan pop mie @Rp.15.000 dan beli semangka @Rp.5.000 di pos 1. Berbeda dengan tahun 2003 dulu, sekarang di tiap pos banyak pos bayangan (warung jualan makanan).
Setelah Ridwan agak push akhirnya Fonny mau bergerak kembali. Sementara Tim logistik juga ada yang drop mereka beristirahat lebih lama. Supaya mengejar waktu sebelum gelap Ridwan memutuskan berpisah dari Tim Logistik.
Sepanjang jalan itu Fonny mengeluh terus, Ridwan mengingatkan untuk tidak mengeluh karena tidak bagus dampaknya secara emosi apalagi di gunung.
Ridwan pun akhirnya down juga saat Fonny keras memutuskan tetap turun. Dengan berat hati Ridwan naik sendiri dengan membawa carrier Fonny, hancur jiwa dan fisik saat itu rasanya, tapi tidak mungkin untuk turun harus tetap naik.
15.10: Fonny naik kembali ga jadi turun,
menyusul Ridwan. Ridwan semangat lagi.
Segala tanjakan ga dirasakan cape walau bawa 2 carrier karena semangat Fonny mau naik lagi.

15.18 Akhirnya tiba di Pos 2
Ada warung makan semangka dulu.

Pos 2
Tak lama kami memulai pergerakan kembali, tanjakan mulai terasa di Pos 2 menuju Pos 3, membawa 2 carrier menghambat pandangan karena carrier yang 1 lagi dibawa di depan.
Untung ketemu porter yang lagi turun mau berbaik hati setting carrier supaya bisa saling nempel, bawanya jauh lebih enak. Terima kasih Tuhan sudah mengutus hambaMu menolong kami.


Dua Carrier yang sudah disetting jadi satu lebih enak bawanya
16.47 Tiba di Pos 3: Sebuah pos yang ramai pendaki dan banyak area datar untuk bisa mendirikan tenda.


Pos 3
Beli nasi uduk @ Rp.20.000 dan lontong kecil @Rp.3000 x 5. Harusnya Ridwan jangan makan terlalu banyak jadi kembung perutnya. Lain kali beli semangka saja.
17.02 Hari mulai gelap. Ridwan agak kuatir juga kalau Fonny jadi down, senter kami mulai siapkan. Kembali memulai pergerakan menuju Pos 4.
Jalur menuju pos 4 tidak main-main, banyak tanjakan tinggi dan terjal. Jalur pun agak melebar sehingga harus hati-hati supaya tidak sampai keliru memilih jalur yang curam.
Namun kembali Tuhan mengutus hambaNya rombongan PA dari Subang yang dipimpin oleh Haikal dan sweeper Agung, mereka berbaik hati mempersilahkan Ridwan Fonny masuk ketengah rombongan mereka.
Hari mulai gelap untung ada Haikal dibarisan depan yang menavigasi arah perjalanan dan Agung dibarisan belakang menjaga tim supaya tidak ada yang tertinggal. Ridwan dan Fonny juga membantu dengan senter untuk menerangi jalur perjalanan karena yang membawa senter hanya Haikal dan Agung sementara 3 orang tim mereka yang lain tidak membawa senter.
Perjalanan menuju pos 4 kami melewati 3 pos bayangan (warung)
Pk.19.14 Akhirnya Tiba di Pos 4. Mengucap syukur pada Tuhan jalur terberat menuju Suryakencana sudah kami lewati.
Pos 4 ini pos yang tidak sebesar pos 3, tapi cukup ramai yang bermalam disini, karena Pos 5: Alun-alun Suryakencana sudah dekat sekitar 1 jam dan disana dingin banget. Jadi pendaki kebanyakan ngekamp di Pos 4 daripada kamp di pos 5 dinginnya 5 derajat celcius. Kalau hujan bisa lebih dingin lagi.
19.30: Bersiap memulai pergerakan namun Tim Subang memutuskan ngekamp, besok pagi baru melanjutkan ke Pos 5. Terima kasih Haikal, Agung dan Tim Subang.
Akhirnya Ridwan berdua saja dengan Fonny. kami melanjutkan pergerakan menuju Pos 5: Alun-alun Suryakencana
Kami berdua melangkah dalam gelap hanya diterangi cahaya senter, tidak ada pendaki lain yang tampak.
Saya berhati-hati melangkah dan menentukan arah supaya tidak nyasar.
Agak seram juga kiri kanan sudah tidak kelihatan apa-apa, hanya saya dan Fonny ditemani suara jangkrik dan serangga.
Kami terus berdoa mohon perlindungan Tuhan, jangan sampai salah jalur dan terutama jangan sampai hujan karena sempat terdengar suara guruh.
Kira-kira 30 menit melangkah dari atas terlihat ada pergerakan dan cahaya senter pendaki lain yang sedang turun. Dalam hati bersyukur berarti jalur yang ditempuh sudah benar.
Saat mendekat ternyata anak MEGA Jonathan (ak 2018), Yusuf (ak 2016) dan beberapa Anak MEGA aktif lainnya yang mau turun untuk membantu Tim Logistik yang tadi di awal sempat naik bareng bersama kami.
Info dari Jonathan jalur kami sudah tepat dan tidak jauh lagi sekitar 20 menitan sampai Suryakencana. Kami makin semangat mendaki.
Tidak lama kemudian bertemu Nicky Hogan (ak 1987) sedang menunggu Tim Logistik di tengah jalan Pos 5. Bersyukur Kak Nicky membawa botol teh manis hangat memberikan pada Saya dan Fonny minum
Kak Nicky berjalan di depan kami memandu sampai melewati batas hutan ke Pos 5: Suryakencana. Thank You Kak Nicky.
20:20: Akhirnya Saya dan Fonny pun tiba di Alun-alun Suryakencana.
Kak Nicky mengantar kami ke area kamp anak MEGA, sampai disana kami disambut hangat.
Betapa baik hati teman-teman MEGA, mereka membantu memasang tenda borneo yang saya bawa dan menyiapkan nasi dan mie instan hangat untuk Saya dan Fonny konsumsi. Makasih ya teman-teman.

Teman-teman bantu pasangin kami tenda

Suasana kebersamaan Keluarga Besar MEGA Untar
21.00: Tenda pun selesai, Saya dan Fonny berberes.
Pas sepatu di buka kedua tumit kaki Ridwan lecet tapi tidak terlalu digubris karena dianggap luka biasa.
Fonny langsung masuk ke dalam sleeping bag beristirahat.
Karena tadi kami banyak bergerak belum terasa dingin, tidak lama hawa dingin mulai menusuk tulang.
Saya bersosialiasi dengan teman-teman MEGA. Beberapa sudah bertahun-tahun tidak ketemu, ada Mery, Irwan, Lisa, Hasan, Ravel, Ferdian, Andriawan...Senang juga rasanya.

Menatap langit di Suryakencana hamparan bintang terlihat jelas
Saat melihat bintang terngiang lagu ini
21.30: Syukurlah Tim Logistik (Tere dkk) pun akhirnya tiba juga di Suryakencana dibantu oleh Jonathan dkk yang tadi turun menjemput.
22.30 Masuk tenda karena udara makin dingin, paling ga tahan dingin.
Ga bisa tidur walau sudah pakai 3 lapis (baju dan 2 jaket) + sleeping bag.
Untungnya Fonny lebih tahan dingin, dia bisa lumayan istirahat.
Spoiler for Hari ke 2:
Minggu 22 Mei 2022
5.30 Bangun buat sereal dan makan sedikit kue untuk sarapan, lalu keliling foto-foto menikmati pemandangan yang indah. Tidak sia-sia perjuangan kami 8 jam naik menuju Suryakencana.







Terima kasih disetiap langkah Engkau memberikan kami kekuatan dan mengirimkan penolong ya Tuhan
7.42 Upacara HUT MEGA ke 43 dimulai.
Tidak terasa waktu berlari dengan cepat, terakhir kali saya naik ke sini Mei 2003. Sudah 19 tahun berlalu akhirnya bisa kembali ke tempat yang indah ini, bersama sahabat-sahabat.


Alumni paling senior yang hadir saat itu adalah Bang Jack dari angkatan 1984. Dan sebagai instruktur upacara yaitu: Luhur Samin (ak 1987) memberikan kami wejangan: agar tetap menjaga persaudaraan dan kebersamaan di MEGA sampai generasi yang akan datang.
8.38 Ridwan dan Fonny mulai pergerakan turun lebih awal. Beban bawaan sudah mulai berkurang. Fonny sudah bisa membawa carriernya sendiri.


9.15 Tiba kembali di Pos 4.
Karena kemarin sudah gelap tidak kelihatan jelas jalur Pos 3 ke 4, saat terang baru kelihatan terjalnya jalur. Benar-benar diberikan kekuatan kemarin untuk kami bisa melewatinya.

Pos 4
Ridwan agak kendala saat turun, lutut agak nyeri, tumit lecet dan kuku jari kanan juga sakit karena menahan tubuh supaya tidak terpeleset

Pergerakan turun dari Pos 4 menuju Pos 3
10.56: Tiba di Pos 3.
Sepanjang jalur perjalanan banyak pendaki buang sampah sembarangan, baik sampah plastik maupun botol beling, sayang sekali alam bisa rusak.
Belum adakah kesadaran untuk menjaga kelestarian alam?

Harusnya sampah-sampah dibungkus dan dibawa turun kembali, tidak dibuang di gunung, menjaga kelestarian alam adalah tugas kita bersama

Pergerakan turun menuju Pos 2
11.49 Tiba Pos 2
Istirahat sebentar, makan semangka

Pos 2
12.07 Tiba Pos 1
1300 Akhirnya tiba di Pos Simaksi. Copotin sepatu aduh leganya, kedua tumit kaki ledes kulitnya, dan kuku jari telunjuk kanan nyeri. Lalu kami ganti sendal jepit
12.50 Tiba Pos H.Mamduh, cuci-cuci, makan nasi+ayam+orek tempe+sambel yang nampol enaknya hehe.
Kemudian kami kembali ke Jakarta. Perjalanan kali ini menjadi kenangan yang tak terlupakan. Menjadi awal yang baru untuk petualangan selanjutnya. Alam memang punya caranya sendiri mendidik manusia.
Terima kasih Gunung Gede sudah melatih kami untuk tabah dan pantang menyerah dalam segala situasi.
5.30 Bangun buat sereal dan makan sedikit kue untuk sarapan, lalu keliling foto-foto menikmati pemandangan yang indah. Tidak sia-sia perjuangan kami 8 jam naik menuju Suryakencana.







Terima kasih disetiap langkah Engkau memberikan kami kekuatan dan mengirimkan penolong ya Tuhan
7.42 Upacara HUT MEGA ke 43 dimulai.
Tidak terasa waktu berlari dengan cepat, terakhir kali saya naik ke sini Mei 2003. Sudah 19 tahun berlalu akhirnya bisa kembali ke tempat yang indah ini, bersama sahabat-sahabat.


Alumni paling senior yang hadir saat itu adalah Bang Jack dari angkatan 1984. Dan sebagai instruktur upacara yaitu: Luhur Samin (ak 1987) memberikan kami wejangan: agar tetap menjaga persaudaraan dan kebersamaan di MEGA sampai generasi yang akan datang.
8.38 Ridwan dan Fonny mulai pergerakan turun lebih awal. Beban bawaan sudah mulai berkurang. Fonny sudah bisa membawa carriernya sendiri.


9.15 Tiba kembali di Pos 4.
Karena kemarin sudah gelap tidak kelihatan jelas jalur Pos 3 ke 4, saat terang baru kelihatan terjalnya jalur. Benar-benar diberikan kekuatan kemarin untuk kami bisa melewatinya.

Pos 4
Ridwan agak kendala saat turun, lutut agak nyeri, tumit lecet dan kuku jari kanan juga sakit karena menahan tubuh supaya tidak terpeleset

Pergerakan turun dari Pos 4 menuju Pos 3
10.56: Tiba di Pos 3.
Sepanjang jalur perjalanan banyak pendaki buang sampah sembarangan, baik sampah plastik maupun botol beling, sayang sekali alam bisa rusak.
Belum adakah kesadaran untuk menjaga kelestarian alam?

Harusnya sampah-sampah dibungkus dan dibawa turun kembali, tidak dibuang di gunung, menjaga kelestarian alam adalah tugas kita bersama

Pergerakan turun menuju Pos 2
11.49 Tiba Pos 2
Istirahat sebentar, makan semangka

Pos 2
12.07 Tiba Pos 1
1300 Akhirnya tiba di Pos Simaksi. Copotin sepatu aduh leganya, kedua tumit kaki ledes kulitnya, dan kuku jari telunjuk kanan nyeri. Lalu kami ganti sendal jepit
12.50 Tiba Pos H.Mamduh, cuci-cuci, makan nasi+ayam+orek tempe+sambel yang nampol enaknya hehe.
Kemudian kami kembali ke Jakarta. Perjalanan kali ini menjadi kenangan yang tak terlupakan. Menjadi awal yang baru untuk petualangan selanjutnya. Alam memang punya caranya sendiri mendidik manusia.
Terima kasih Gunung Gede sudah melatih kami untuk tabah dan pantang menyerah dalam segala situasi.
Yang tertinggal
Quote:
Original Posted By RidwanKarena tidak segera diobati tumit kaki kiri Ridwan infeksi lukanya sampai harus ke dokter. Menyesal juga, harusnya ga menganggap remeh. Ridwan lupa umur sudah kepala 4, memang dulu luka seperti ini lekas sembuh sendiri, tapi sekarang berbeda. Lain waktu harus lebih memperhatikan perihal kesehatan ya Wan.

Dan walau sedang naik gunung, makan tidak boleh asal. Setelah pulang jadi kepala pusing mabok, tensi naik. Agaknya karena kebanyakan makan mie instant terlalu asin dan karbohidrat. Lain waktu harus lebih concern juga perihal konsumsi. Ingat umur Pak...
Dan kuku jari telunjuk kanan yang sempat membiru akibat terjepit sepatu yang kurang nyaman, akhirnya pun copot setelah beberapa minggu
Perjalanan ini membuat Fonny mengenal sisi lain Ridwan yang selama bertahun-tahun belum dilihatnya

Dan walau sedang naik gunung, makan tidak boleh asal. Setelah pulang jadi kepala pusing mabok, tensi naik. Agaknya karena kebanyakan makan mie instant terlalu asin dan karbohidrat. Lain waktu harus lebih concern juga perihal konsumsi. Ingat umur Pak...
Dan kuku jari telunjuk kanan yang sempat membiru akibat terjepit sepatu yang kurang nyaman, akhirnya pun copot setelah beberapa minggu

Perjalanan ini membuat Fonny mengenal sisi lain Ridwan yang selama bertahun-tahun belum dilihatnya
Quote:
Original Posted By Fonny
Sempat sampaikan kapok naik ke Surken, namun dampak baiknya, tangan kanan Fonny yang selama ini menderita kebas dan kesemutan, sepulang dari gunung tidak kumat lagi, benar-benar sembuh. Puji Tuhan!
Memang pepatah yang mengatakan perempuan lebih kuat dari laki-laki karena diciptakan dari tulang rusuk ada benarnya. Besok subuhnya Fonny sudah bangun seperti biasa beres-beres rumah, cuci baju, siapin 2 anak sekolah, pegal-pegal pun ditahan. Salut dengan ibu rumah tangga.
Moga-moga tahun depan di HUT MEGA ke 44 tetap mau naik lagi ya Fon..Kita persiapkan dengan lebih matang.
Sempat sampaikan kapok naik ke Surken, namun dampak baiknya, tangan kanan Fonny yang selama ini menderita kebas dan kesemutan, sepulang dari gunung tidak kumat lagi, benar-benar sembuh. Puji Tuhan!
Memang pepatah yang mengatakan perempuan lebih kuat dari laki-laki karena diciptakan dari tulang rusuk ada benarnya. Besok subuhnya Fonny sudah bangun seperti biasa beres-beres rumah, cuci baju, siapin 2 anak sekolah, pegal-pegal pun ditahan. Salut dengan ibu rumah tangga.
Moga-moga tahun depan di HUT MEGA ke 44 tetap mau naik lagi ya Fon..Kita persiapkan dengan lebih matang.
Diubah oleh integritypro 17-12-2022 15:29






shinichindo dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.3K
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan