Bekali-kali aku yakinkan diriku bahwa kamu cuma bercanda, tapi bagai mana dengan aminku yang terlalu serius. Kamu itu manusia hebat yang selalu aku banggakan, kamu itu satu-satunya nama yang selalu aku ceritakan pada tuhanku.

Senang bisa jadi tokoh utama dalam hidupmu walau durasinya singkat, setidaknya itu waktu paling berharga.
Aku senang bisa mengenal kamu yang membuatku benar-benar merasa dicintai entah itu tulus atau tidak,intinya makasih karena kamu sudah menjadi seseorang yang membantu aku untuk dewasa sekarang.

Dari aku yang terlanjur setius kepadamu yang suka becanda,lain kali tolong kalau masalah rasa jangan untuk di mainkan yaaa.
Kamu menganggap itu lucu tapi di aku ini luka paling serius yang kamu buat. Maaf untuk aku yang terlalu serius.
Aku sudah menangis untuk waktu yang cukup lama karena kamu tidak bisa mengetahui isi hatiku, padahal aku berdiri disini. Didepanmu tapi mengapa kamu tidak bisa melihatku.

Aku selalu menatap langit namun tak pernah menemukan jawaban,
Seakan aku berbicara dengan langit yang sudah tidak berwarna biru lagi. Kukira aku yang oaling dekat denganmu ternyata tidak.
Aku selau berusaha mengejarmu ,selalu berjuang agar aku pantas untukmu. Jujur aku lelah selalu berlari untuk mmenggapaimu yang tak pernah kudapatkan.

Hinggga pada akhirnya kamu pergi tanpa meninggalkan jejak untuk tetap ku kejar.
Kini senjaku tak seindah dulu saat masih bersamamu
Banyak penyesalanku tentang kamu.
Terima kasih untuk luka yang tak berdarah, untuk sakit yang tak berbekas. Pengorbanan dan luka, air mata ,canda dan tawa. Cerita tentang awal dan akhir yang dulunya berharga kini hilang musnah di telan gelapnya malam.

Aku terlalu bodoh memikirkan kamu yang tak sepenuhnya peduli,memang aku sedang patah tapi bukan berarti aku menyerah masih ada titik cahaya didepan sana yang lebih cerah.
Cahaya lilin tetaplah cahaya lilin meski nyalanya hanya menerangi ruang gelap.
Namun seseorang yang menjaga lilinya tetap menyala tak akan pernah di datangi oleh takutnya kegelapan.
Ada banyak cahaya yang bisa kamu miliki tersenyumlah sejenak niscaya kamu akan memahami semuanya.