- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sengkarut Verifikasi Stadion: Kanjuruhan Lolos, JIS Dicap Tak Layak FIFA


TS
shinsoun
Sengkarut Verifikasi Stadion: Kanjuruhan Lolos, JIS Dicap Tak Layak FIFA

Tragedi Kanjuruhan kian membuka mata publik sepak bola nasional bahwa verifikasi stadion yang dilakukan PT Liga Indonesia Baru ( LIB ) amat bersengkarut. Ini kembali mengingatkan tentang Jakarta International Stadium ( JIS ) yang dianggap tak layak standar FIFA.
Apalagi, setelah Kapolri Listyo Sigit Prabowo telah menetapkan tersangka insiden yang merenggut 131 jiwa ini. Ia menyebutkan daftar 6 tersangka Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, pada Kamis (6/10). Salah satunya adalah Akhmad Hadian Lukita yang merupakan Direktur Utama PT LIB.
Dari situ, ketahuan Stadion Kanjuruhan sudah 2 tahun terakhir tak diverifikasi. Jadi, Hadian ditetapkan sebagai tersangka karena ia sebagai pimpinan PT LIB dinilai lalai.
PT LIB tidak memverifikasi Stadion Kanjuruhan. Verifikasi terakhir dilakukan pada tahun 2020. Ada beberapa catatan yang seharusnya dipenuhi terkait masalah keselamatan, tapi pada 2022 tidak dikeluarkan verifikasi dan menggunakan hasil di tahun 2020," ucap Listyo.

Pada Pasal 14 soal Stadion di Regulasi Liga 1 2022/2023, Ayat 2 tertulis bahwa seluruh stadion harus memenuhi ketentuan Regulasi Stadion PSSI edisi 2021 dan hasil inspeksi yang ditetapkan oleh LIB serta mendapatkan persetujuan LIB untuk digunakan di Liga 1.
Lalu pada Ayat 5, selama berlangsungnya Liga 1, klub harus memainkan Pertandingan di stadion-stadion yang telah disetujui oleh PT LIB. Berdasarkan ini, PT LIB berarti menyetujui Arema FC memakai Stadion Kanjuruhan.
Kemudian di Ayat 7, PT LIB berhak melakukan inspeksi di setiap saat sebelum dan pada saat berlangsungnya BRI Liga 1 untuk memastikan kondisi stadion sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan. Dan nyatanya, Stadion Kanjuruhan terakhir kali diverifikasi pada 2020.
Dalam konteks Kanjuruhan, tanggung jawab berada pada pundak PT LIB, dan berujung Hadian menjadi tersangka. Sementara, jika mengingat polemik JIS beberapa waktu lalu, PSSI langsung yang mengomentari terkait kelayakannya.
Sempat ada wacana menggelar laga Timnas Indonesia vs Curacao di JIS pada September lalu. Namun, itu batal karena PSSI sempat menilai bahwa stadion di Jakarta Utara tersebut belum memenuhi standar FIFA.
''Berdasarkan hasil inspeksi tim Infrastructure Safety and Security PSSI, Stadion JIS belum memenuhi kelayakan 100% infrastruktur [area drop off tim, sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat utara],'' tulis keterangan resmi PSSI pada 9 September 2022.
Bahkan concourse [lorong] timur belum dapat digunakan, perimeter tribune perlu pengkajian ulang, pagar perimeter di bawah concourse barat tidak kokoh dan sarana prasarana pendukung [kantung parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion belum sesuai standar],'' lanjut mereka.
Tak lama berselang, PSSI mengubah pernyataannya. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, mengatakan bahwa JIS sudah berstandar FIFA, tetapi mengeluhkan fasilitasnya.
"Kalau soal stadion [JIS] harus kami akui. Itu megah layaknya stadion di Eropa. Demikian juga rumput stadion. Semua berstandar FIFA. Namun, yang kita soroti itu sarana dan prasarana perimeter stadion yang belum selesai 100%,’’ ujar Sekjen PSSI Yunus Nusi di laman web PSSI, pada 13 September lalu.
PT LIB sebenarnya sudah memverifikasi JIS. Pada Juni 2022, Dirut Akhmad Hadian Lukita bahkan mengisyaratkan bahwa JIS bisa dipakai Persija sebagai kandang. Akan tetapi, PSSI tetap tak menggelar laga FIFA Matchday di sana dan lebih memilih Stadion Pakansari.
“JIS sudah diverifikasi, sudah selesai. Jadi tergantung Persija mau stadion yang mana,” ujar Hadian kala itu.
Sebulan berselang, PT LIB berubah pendirian. Mereka menyatakan, JIS belum lolos verifikasi untuk bisa menggelar pertandingan Liga 1. Alasannya, masih ada bagian dari JIS yang mesti diperbaiki. PT LIB menyoroti alur masuk-keluar stadion dan menegaskan tak mau terjadi hal buruk.
"Sekali lagi, inspeksi bukan berarti stadion langsung bisa digunakan untuk pertandingan Liga 1 2022/23 dalam waktu dekat ini," ucap Hadian dikutip dari situs resmi PT LIB.
"Akses dan kenyamanan pemain saat keluar masuk stadion juga harus dibenahi. Begitu juga aspek keamanan dan pengaturan manajemen flow fans saat masuk dan keluar stadion," tambahnya.
FIFA memiliki guideline terkait stadion-stadion tempat berlangsungnya pertandingan. Menyoal keamanan stadion, FIFA menekankan adanya Emergensi Evakuasi, Pusat Operasi Stadion, Ruang Medis, hingga fasilitas untuk keamanan. Itu semua tertuang di Stadium Guidelines FIFA nomor 5.4, salah satunya terkait gerbang.
"Gerbang harus dirancang untuk menahan tekanan dari kerumunan besar orang. Saat dibuka, gerbang harus diamankan dengan kuat. Gerbang juga harus dilengkapi dengan kunci tahan api dan tidak boleh menyediakan tangan atau pijakan yang dapat membantu pendakian," bunyi Stadium Guidelines FIFA.
"Setiap pintu keluar darurat harus selebar tangga atau gang yang dilayaninya. Mereka harus memiliki warna yang berbeda dari lingkungan mereka dan mudah dikenali. Ketika penonton berada di stadion, semua pintu keluar darurat harus dijaga setiap saat dan tidak diamankan dengan kunci."
Selain FIFA, AFC juga punya regulasi menyoal stadion yang biasa digunakan dalam kompetisi resmi. Regulasi stadion menurut AFC meliputi 17 item pada infografik di bawah ini.

Sumber: https://m.kumparan.com/amp/kumparanb...fa-1z00jS2xsJj
Diubah oleh shinsoun 13-10-2022 15:38






muhamad.hanif.2 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.9K
39


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan