Produk Minuman Santan Kelapa Tuai Kontroversi di China, Bikin Geger Dunia Maya
Rabu, 12 Oktober 2022 12:05

Ilustrasi kelapa. Shutterstock/Madlen
Merdeka.com - Perusahaan pembuat minuman populer di China kembali menuai kontroversi. Kali ini mereka menjual produk santan kelapa bernama Coconut Palm yang dipercaya berkhasiat membesarkan payudara wanita.
Pekan lalu, perusahaan minuman asal Provinsi Hainan, China itu menjual produk minumannya melalui siaran langsung di media sosial China, Douyin. Wanita-wanita yang memakai pakaian ketat dan celana pendek pun dipilih sebagai model penjual minuman itu.

Akhirnya kecaman pun berdatangan dari pengguna Douyin karena strategi pemasaran produk dan penjualan minuman yang diklaim mampu membesarkan payudara.
Dikutip dari laman South China Morning Post, Rabu (12/10), ini bukan pertama kalinya perusahaan itu menjual produk minuman mereka, sebab sebelumnya produk Coconut Palm sudah pernah dijual.
 
Slogan-slogan “saya minum dari kecil ke besar”, “minum lebih banyak santan setiap hari bisa membuat payudara Anda lebih berisi” dan “minum satu kaleng sehari, Anda akan memiliki lekuk tubuh yang menggairahkan orang” pun sudah digunakan perusahaan itu untuk menjual santan kelapanya.
Namun karena dianggap melawan kesopanan sosial dan mengganggu ketertiban umum, perusahaan itu diberi sanksi dua kali oleh pihak berwenang setempat.
Produk Coconut Palm sendiri belum pernah dibuktikan mampu membesarkan payudara. Bahkan pada 2019 lalu, perusahaan produksi minuman itu mengakui jika minuman mereka tidak dapat membesarkan payudara.

Perusahaan itu juga pernah dilaporkan ke pihak berwajib karena iklan yang menyesatkan, terutama karena menampilkan wanita berdada besar yang mengganggu kesopanan.
 
Meski sudah dilaporkan beberapa kali, tapi perusahaan itu mencari celah untuk mengiklankan produknya. Kali ini mereka menggunakan Douyin untuk mengiklankan produknya.
Pengguna Douyin pun kesal sebab beberapa siaran lain terganggu karena iklan itu.
“Kami akan memberikan lebih banyak pertunjukan bakat ketika kami melihat 300.000 likes, dan kami akan melakukan ‘aksi motor liar’ ketika mencapai 460.000 likes,” ujar salah satu model iklan Coconut Palm.
Pengguna-pengguna lain pun akhirnya mengkritik iklan itu.
 
“Berhenti menggunakan payudara besar untuk menarik orang jika produk Anda tidak dapat membantu payudara tumbuh lebih besar,” tulis salah satu pengguna Weibo.
“Sementara perusahaan lain fokus pada produk mereka, Anda meminta wanita cantik untuk menari. Apakah ini budaya perusahaan Anda?” tulis yang lain.
Namun ada pengguna lain yang tidak terganggu karena iklan itu.
“Tidak ada yang salah dengan mengenakan sesuatu yang seksi. Tidak ada gerakan cabul di sesi streaming juga. Mengapa mereka harus dikritik?,” tulis satu orang.

https://www.merdeka.com/dunia/produk...unia-maya.html