- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menlu Rusia Buka Peluang Pertemuan Putin dan Biden di KTT G20 Bali


TS
mabdulkarim
Menlu Rusia Buka Peluang Pertemuan Putin dan Biden di KTT G20 Bali

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa pada 2021. Foto: AFP
Moskow: Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, Rusia akan 'mempertimbangkan' pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di KTT G20 Bali. Menurut Lavrov, ini terserah AS untuk menyarankannya dengan sungguh-sungguh.
“Presiden Rusia dan Amerika Serikat dapat bertemu di sela-sela KTT G20 di Indonesia, asalkan Washington benar-benar ingin berpartisipasi,” kata Menlu Sergey Lavrov pada Selasa 11 Oktober 2022, dikutip dari Russia Today, Rabu 12 Oktober 2022.
“Kami tidak pernah menolak pertemuan, dan jika proposal seperti itu datang, kami akan mempertimbangkannya,” ujar diplomat top itu menjelaskan dalam sebuah wawancara di televisi Rusia tersebut.
Dia menekankan bahwa sejauh ini tidak ada proposal seperti itu yang dikirim oleh AS, bertentangan dengan apa yang mungkin diyakini sebagian orang.
Kesempatan bagi Presiden AS Joe Biden untuk mengadakan pertemuan empat mata dengan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin dapat muncul dengan sendirinya selama KTT para pemimpin G20 mendatang di Bali, Indonesia. KTT sendiri dijadwalkan pada pertengahan November.
Ketika ditanya tentang kemungkinan pembicaraan bilateral, Biden tidak mengesampingkannya dan mengatakan bahwa “masih harus dilihat.” Lavrov mengatakan bahwa menarik kesimpulan tentang jadwal kedua pemimpin dari pernyataan tidak langsung itu “lebih cocok untuk spekulasi analitis jurnalistik daripada politik nyata.”
Berbicara di acara bincang-bincang politik Rusia '60 Minutes,' Lavrov menyebut klaim "kebohongan" bahwa pemerintah AS sedang berusaha untuk menyelesaikan kebuntuan dengan Rusia atas krisis Ukraina. Dia juga membantah laporan bahwa posisi Moskow yang mencegah negosiasi damai.
“Kami belum menerima proposal serius untuk kontak. Ada beberapa pendekatan setengah hati, yang juga tidak kami tolak. Kami menyarankan agar orang-orang, yang ingin terlibat dengan kami dalam diplomasi pintu belakang merumuskan proposal konkret,” ungkap Lavrov.
“Para calon mediator tidak merespons dengan baik,” tambahnya.
Menteri juga menyatakan skeptis bahwa pembicaraan dengan AS dapat menghasilkan hasil yang substansial mengenai Ukraina, mengingat situasinya. Dia menjelaskan bahwa AS telah lama menjadi pihak "de facto" dalam konflik dengan mempersenjatai militer Ukraina dan memberi mereka informasi intelijen.
Harapan datang
Sebelumnya Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, masih belum bisa memastikan kehadiran Presiden Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada acara puncak G20. Namun, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan ada harapan kedua negara yang bertikai itu hadir di Indonesia pada 15-16 November 2022.
"Kita masih terus berkomunikasi dengan mereka. Sejauh ini, respons masih sangat positif. Jadi, insyaallah, kalau pertanyaannya mengenai tingkat kehadiran, kita tidak khawatir," ujar Retno Marsudi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 11 Oktober 2022.
Menurut dia, Indonesia sebagai Presidensi G20 terus berupaya memosisikan diri sebagai pendorong terciptanya kesepakatan-kesepakatan. Khususnya, yang bisa memberi dampak positif bagi dunia.
"Kita terus lakukan upaya maksimal, bukan saja memastikan kehadiran, tapi juga memastikan G20 bisa menghasilkan hasil konkret. Itu sama pentingnya," jelas Retno.
Ia optimistis, ke depan banyak kerja sama yang tercipta antarnegara anggota G20. Sehingga, bisa membawa perubahan dunia ke arah yang lebih baik.
https://www.medcom.id/internasional/...i-ktt-g20-bali
Bikin Lukisan Jokowi Juru Damai Konflik Rusia-Ukraina, Ini Pesan yang Disampaikan Sang Kreator

Bikin Lukisan Jokowi Juru Damai Konflik Rusia-Ukraina, Ini Pesan yang Disampaikan Sang Kreator IST
Lukisan Jokowi karya pelukis Fitra Jaya Nusananta.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inisiatif Presiden Joko Widodo menjadi juru damai konflik Rusia dan Ukraina beberapa waktu lalu mendatangkan inspirasi bagi pelukis Fitra Jaya Nusananta lewat karya terbarunya yang dipamerkan di Linda Galery 33 Auction di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dia menyebut, goresan lukisan di atas kanvas itu diciptakan berdasarkan keresahan atas perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina,
Lukisan ini juga ungkapan rasa bangga terhadap indonesia, khususnya Presiden Joko Widodo yang mencoba menjadi juru damai antara Rusia Dan Ukraina, dan Indonesia sebagai tuan rumah G 20.
Lukisan dibuat dalam waktu satu minggu dengan Panjang 490 cm dan tinggi 145 cm yang terdiri dari 3 kanvas.
“Karya ini, dengan Jokowi sebagai juru damainya, menyampaikan kepada ke dua pemimpin negara tersebut untuk menghentikan perang yang telah memakan banyak korban dan banyak kerugian, baik di kedua negara tersebut, dan berimbas pada dunia.” Ungkap Fitra dalam keterangannya, Selasa (11/10/2022).
Selain lukisan Fitra, Linda Galery 33 Auction juga memamerkan beberapa karya dari beberapa pelukis ternama di Indonesia.
Dengan pengalaman bertahun tahun di bidang seni dan memiliki beberapa gallery yang berada di Singapura dan Beijing, Linda Galery 33 Auction berusaha menyuguhkan karya seni yang indah.
Karya I Nyoman Nuarta yang sangat terkenal dan fenomenal disusun rapih di setiap pojok ruangan Linda Galery 33 Auction.
“Bukan sekali saja Bung Fitra bekerjasama dengan Linda Galery 33 Auction ini. Sudah beberapa kali dan sudah pernah dia melakukan pameran tunggal di daerah Menteng Jakarta Pusat, dan di support oleh dr. Oei Hong Djien kolektor asal Magelang, Jawa Tengah. Yang merupakan pendiri dan kurator OHD Museum, sebuah museum seni rupa Indonesia modern dan kontemporer," ujar Harry Oktavia, Produser dan Perwakilan Linda Galery 33 Auction.
Fitrajaya Nusananta seniman yang sempat tinggal di kota Leiden, Belanda selama 20 tahun, mencoba menghadirkan pelajaran-pelajaran yang dia lihat di negeri Barat dengan ‘menabrakan’ simbol yang dia adaptasi dalam lukisannya.
Gaya lukis Fitra yang menyeruak bentuk, warna dan garis, dengan goresan timbulnya, menghadirkan konsep deskriptif dalam memuat ikon yang ada dalam gagasan yang dia tuangkan dalam tiap keping kanvasnya.
Seniman berdarah Jambi dan Sumatra Barat ini berhasil menyelesaikan program master pada tahun 2003 pada bidang Master Artistic Research dan Pendidikan Bahasa Sastra dan Seni di Sekolah kesenian Den Haag, Belanda dan Universitas Negeri Padang (UNP) tahun 1993.
https://www.tribunnews.com/nasional/...-sang-kreator.
Dengan peluang pertemuan di Bali ada peluang ketegangan yang makin panas antara barat dan Rusia bisa dikendalikan.
Tapi semua tergantung sama kedua belah pihak apakah Amerika mau berdialog atau tetap mendukung Ukriana lewat bantuan senjata dengan alasan kebebasan Ukraina dari Rusia..
Harapan lukisan tersebut semoga bisa terjadi







muhamad.hanif.2 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
953
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan