Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

valkyr1Avatar border
TS
valkyr1
Anies soal Banjir: Kita Tak Bisa Kendalikan Curah Hujan
Anies soal Banjir: Kita Tak Bisa Kendalikan Curah Hujan

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bicara mengenai banjir di Jakarta. Anies mengatakan dengan intensitas air hujan yang lebih dari 100 mm, maka timbulnya genangan tidak bisa dihindari.

"Seluruh dunia juga merasakan dengan kondisi climate change seperti ini maka intensitas air hujan itu luar biasa. Kemarin misalnya, turun hujan 148 mm itu disebut, 148 itu sangat lebat. Itu per hari. Ini 2 jam ya, kalau 2 jam dituangin ya pasti menggenang lah dengan intensitas seperti itu. Ada yang 180 mm, yang biasanya 180 itu kalau di luar airnya itu seperti sakit gitu kalau kena," kata Anies dalam program Blak-blakan di detikcom, Selasa (11/10/2022).

Anies mengaku tidak bisa mengendalikan curah hujan. Menurutnya, hanya pengendalian penanganan pasca-hujan lah yang bisa dilakukan sehingga banjir cepat surut. Sebab sekali lagi, menurut Anies munculnya genangan tidak bisa dihindari jika air hujan yang turun melebihi daya tampung.

"Kita tidak bisa mengendalikan curah hujan, tapi kita bisa mengendalikan penanganan sesudahnya. Jadi ketika ada hujan yang melampaui daya tampung sistem drainase, nah sistem kita kerja untuk cepat dan itu Alhamdulillah terkendali. Inilah yang kemudian kita lakukan di Jakarta Jadi selama kita berhadapan dengan situasi seperti ini, ini bisa kejadian di mana saja," ujarnya.

Anies pun tidak masalah persoalan banjir menjadi olok-olokan di sosial media. Baginya, penanganan banjir agar tidak menggenang berhari-hari lah yang menjadi prioritas.

"Ini kan kalau di sosmed itu bahan ejak-ejekan aja terus, makanya biasa aja. Yang kita harus tangani adalah jangan sampai kita tidak bergerak di sini. Saya tidak ingin ketika hujan ekstrem, lalu sehari dua hari masih tergenang. Nah itu berarti kita nggak ngerjain PR-nya," kata Anies.

Anies juga mengatakan persoalan banjir ini tidak berkaitan dengan siapa pemimpinnya. Menurutnya, jika volume air hujan yang turun melebihi daya tampung, maka timbulnya banjir bukanlah salah pemerintah.

"Itu soalnya sudah ambang batas sistem drainase kita itu di jalan-jalan kecil di kampung itu 50 mm per hari. Bila hujan di bawah itu nggak boleh banjir, kalau banjir berarti kita salah. Kalau di luar di jalan raya yang besar protokol itu 100 kalau hujan di bawah 100 mm dan banjir salah kita, salah. Jadi kalau lihat hujan di bawah 100 dan banjir. Oh berarti DKI salah wong daya tampungnya segitu kok enggak mampu. Tapi ketika hujan 148, 180 ya pasti banjir. Itu sama seperti gelas isinya 200 ml dituangin air 1 liter ya pasti tumpah, pasti tumpah," tutur dia.

Anies pun mencontohkan Singapura yang juga tetap kebanjiran akibat curah hujan yang di luar daya tampung. Kendati demikian, lanjut dia, pemerintah wajib menangani agar banjir yang muncul akibat curah hujan itu segera surut.

"Tapi kita enggak boleh air tumpah itu berhari-hari tidak kering. Begitu tumpah harus cepat dilap, cepat dikeringkan. Tapi kenapa terjadi tumpah ya karena di luar kapasitas. Bayangkan Singapura itu sampai 300 Singapura itu 300 loh kapasitasnya, 3 kali kita, tetap banjir. Kenapa? Karena ketika hujannya di atas daya tampung. Jadi bukan siapa gubernur, siapa presiden. Ini selama kita berhadapan dengan iklim global yang polanya berubah di mana kumpulan dari uap air ini itu berkumpul tebal, polanya sekarang berubah, monsoon kita berubah, ini akan terjadi. Tinggal jangan sampai, saya nggak ingin 2-3 hari nggak kering-kering terus. Kalau itu terjadi rusak, aspal rusak, gedung rusak karena tergenang air berhari-hari," papar Anies.

Anies melanjutkan, persoalan banjir di Jakarta ini bukan semata-mata karena banyaknya bangunan yang berdiri. Dia mencontohkan kawasan Halim Perdanakusuma yang pernah terendam banjir setinggi 40 cm meski berupa kawasan hijau.

"Ini bukan soal semata-mata aja Jakarta tanahnya udah terisi oleh bangunan. Ingat nggak Halim Perdanakusuma pernah banjir 40 cm. Ini Halim Perdanakusuma ya, kawasan militer, bersih, rapi, tidak ada gorong-gorong yang tersumbat, hijau, hijau tempat itu. Jadi tidak ada alasan tersumbat. Banjir 40 cm, kenapa? Bayangkan curah hujan yang jatuh di Halim itu berapa? 370 mm dalam waktu kira-kira 6 jam. Ya jelas aja pasti banjir," ungkap calon presiden dari Partai NasDem itu.

Lebih lanjut, Anies menuturkan bahwa genangan yang muncul imbas hujan lebat adalah kenyataan yang harus diselesaikan. Namun, menurutnya, yang menjadi masalah adalah ketika genangan yang ada tidak surut selama berhari-hari. Menurut Anies, hal itu menandakan adanya mismanajemen.

"Nah jadi kalau ada sebuah hujan lebat sekali sampai terjadi genangan maka itu adalah kenyataan yang harus diselesaikan. Tapi kalau satu hari dua hari tidak terkendali, berarti itu salah pengelolaan, karena kalau hujan jatuh di luar kendali kita, tapi kalau sampai dua hari, tiga hari ya itu berarti manajemen yang nggak benar. Jadi kalau Anda lihat ada sebuah kota sampai tergenang berhari-hari, berarti manajemennya nggak bener, berarti tidak siap untuk menangani volume air sebesar itu. Ini soal manajemen," kata Anies.

Anies juga menjelaskan perihal batas waktu enam jam untuk banjir di Jakarta menjadi surut. Dia menegaskan, jangka waktu itu bukan keluar dari dirinya, melainkan hasil forum bersama dengan pemerintah kota administrasi.

"Nah jumlah 6 jam itu bukan kata Anies. Itu kita kumpul jajaran kan, pada punya pengalaman semua di lapangan, kira-kira target masuk akalnya berapa, itu kesepakatan di dalam forum 6 jam. 6 jam cukup, 6 jam. Jadi sekarang kalau hujan itu diprediksi akan lebat tim DKI, pemadam kebakaran, pompa air mobile, bahkan truk-truk penyiraman taman itu semua dikerahkan ke mana? Ke daerah-daerah yang cekung. Itulah sebabnya kenapa project sumber resapan itu penting di Jakarta. Ini dulu adalah kawasan yang banyak kawasan cekungnya, namanya aja Rawa Rawamangun, Rawa Belong, Rawa Buaya, Rawa Bebek. Nah di situlah kenapa di tempat-tempat seperti ini kalau dipompa perlu waktu karena itu sumber resapan akan membantu," jelasnya.

https://news.detik.com/berita/d-6341...an-curah-hujan

Lha.. Dulu kok ngomongnya beda pak??.. emoticon-Malu (S)

Anies soal Banjir: Kita Tak Bisa Kendalikan Curah Hujan

Eh iya.. Kalo udah tau kemampuan drainase d jakarta cuma 50 - 100 mm.. Trus kenapa ga pak anies besarkan??.. Padahal Kan pak anies juga pernah bilang begini :

Anies soal Banjir: Kita Tak Bisa Kendalikan Curah Hujan



emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)
Diubah oleh valkyr1 11-10-2022 08:05
gabener.edan
galuhsuda
Proloque
Proloque dan 14 lainnya memberi reputasi
15
2.2K
55
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan