Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Buddha terus Bereinkarnasi ke Dalai Lama, China Harus Hargai Keyakinan 'Buddha Hidup'
Buddha terus Bereinkarnasi ke Dalai Lama, China Harus Hargai Keyakinan 'Buddha Hidup' Tibet

- 7 Oktober 2022, 15:42 WIB

Buddha terus Bereinkarnasi ke Dalai Lama, China Harus Hargai Keyakinan 'Buddha Hidup'
Dalai Lama /Cottonbro/Pexels/Lensa Banyumas

KALBAR TERKINI - Rakyat Tibet mendesak Pemerintah China tetap komit menghargai pengelolaan Buddha Hidup alias reinkarnasi Dalai Lama di Tiongkok.

Beberapa negara diklaim telah mengusulkan 'Buddha Tibet menjadi agama dunia' lewat reinkarnasi Dalai Lama.

Reinkarnasi ini terjadi selama beratus-ratus tahun, dan sangat diyakini oleh penganut Buddha Tibet, yang negara kini masuk wilayah Tiongkok.

Baca Juga: Akhir Dari Incantation Dijelaskan, Semua Tentang Kisah Nyata, Ibu Buddha Hingga Apa yang terjadi dengan Dodo?

Xiao Jie, Wakil Direktur di di Pusat Penelitian Tibetologi China (CTRC), menyalahkan pengelolaan reinkarnasi Buddha Hidup oleh Pemerintah Tiongkok.

"Pemerintah Tiongkok telah meusak merusak kebebasan berkeyakinan beragama. Ini adalah distorsi besar dari reinkarnasi kehidupan Buddhis Tibet," katanya, Senin, 3 Oktober 2022.

Hal ini dinyatakannya dalam Webinar Internasional tentang Ritual Keagamaan dan Kebiasaan Sejarah Reinkarnasi Buddha Hidup di gedung CTRC, Beijing.

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Global Times, Xiao mencatat, reinkarnasi Buddha hidup juga telah dipraktikkan di Tiongkok selama ratusan tahun.

"Ini telah lama dikenal sebagai ritual keagamaan dan konvensi sejarah, dan telah dikonfirmasi oleh hukum dan peraturan Tiongkok," ujarnya.

Pemeluk utama Buddhisme Tibet ada pula di China, dan di lingkungan lain yang akrab dengan komunitas ini.

"Jadi, tidak diragukan lagi bahwa masuk akal untuk mencari dan mengidentifikasi Buddha hidup yang bereinkarnasi, dengan cara yang biasa mereka lakukan," tambah Xiao.

Pengelolaan urusan reinkarnasi Buddha Hidup, termasuk Dalai Lama dan Panchen Lama, adalah tanggung jawab sosial.

"Tanggung jawab ini harus dilakukan oleh pemerintah pusat Tiongkok sepanjang perjalanan sejarah," tegas Wang Yanzhong.

Wang adalah Direktur Institut Etnologi dan Antropologi di bawah Akademi Ilmu Sosial China.

“Masalah reinkarnasi Dalai Lama tidak pernah menjadi masalah agama murni, atau kekuatan pribadi Dalai Lama di masa lalu," tambahnya.

"Tetapi, ini masalah politik besar yang melibatkan kepemilikan kedaulatan,” ujar Fang Sanping, seorang sarjana dari Institut Tibetologi Sichuan.

Setelah ratusan tahun pengembangan dan evolusi, sistem reinkarnasi Dalai Lama telah membentuk seperangkat ritual keagamaan dan konvensi sejarah yang lengkap.

"Intinya, pemerintah pusat adalah otoritas tertinggi dan memiliki kekuatan pengambilan keputusan tertinggi,” kata Fang.

Adapun setelah lebih dari 1.300 tahun, pembangunan, Buddhisme Tibet telah menyelesaikan integrasi dengan lingkungan geografis alam setempat.

Integrasi juga dilakukan dengan kemanusiaan, rakyat, dan budaya dengan ciri dan latar belakang budaya Tionghoa.

Hal ini ditegaskan oleh Jewon Koondhor, anggota Komite Nasional CPPCC dan Wakil Presiden Asosiasi Buddhis Cabang Xizang.

Menurut Jewon, proses sejarah ini telah sepenuhnya membuktikan bahwa lokalisasi dan sinisisasi Buddhisme Tibet adalah persyaratan yang tak terelakkan.

"Hal ini untuk kelangsungan hidup dan perkembangan agama itu sendiri,” tambah Jewon.

Jewon adalah warga Tibet yang kembali dari Swiss, dan juga menjabat Wakil Ketua Xizang. Daerah Otonom Cina Rantau.

"Sistem reinkarnasi Buddha Hidup adalah salah satu karakter ikon dari sinisisasi Buddhisme Tibet," tegas Sarbottam Shrestha, Wakil Presiden Pertama Masyarakat Arniko di Nepal.

"Sistem reinkarnasi Buddha Hidup adalah salah satu karakter ikon dari sinisisasi Buddhisme Tibet," lanjutnya.

Ditekankan, agama-agama yang beradaptasi dengan masyarakat sosialis, merupakan komponen penting dari sinisisasi Buddhisme dan agama-agama lain di Tiongkok.

Dalam webinar tersebut, Birgit Kellner, Direktur Institut Sejarah Budaya dan Intelektual Asia di Akademi Ilmu Pengetahuan Austria, juga berbicara.

Dia berbagi pencapaian kerja sama antara pakar Tiongkok dan Austria dalam melindungi teks Sansekerta dari Daerah Otonomi Xizang Tiongkok Barat Daya.

Dia mencatat, teks Sansekerta Xizang memiliki nilai sejarah dan budaya yang kaya.

Teks ini telah menjadi bagian dari kebijakan Pemerintah Tiongkok.

Dia berharap untuk menjaga komunikasi yang erat dengan rekan-rekan China-nya, dan lebih lanjut mempromosikan penelitian akademis bahasa Sansekerta.

Cendekiawan di Tibetologi dari China dan luar negeri telah berbagi studi.

Mereka mendiskusikan ritual keagamaan tetap dan konvensi sejarah reinkarnasi Buddha Hidup dalam Buddhisme Tibet.

Ini dilakukan melalui acara sampingan dari sesi ke-51 Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Yurisdiksi pemerintah pusat China atas Reinkarnasi Dalai Lama juga telah ditegaskan lebih lanjut.

“Urusan yang berkaitan dengan reinkarnasi Dalai Lama ke-14 adalah urusan dalam negeri Buddhisme Tibet di China," tambah Zheng Dui, Rekan Senior dan Direktur Jenderal CTRC.

Karena itu, harus dihormati keinginan komunitas Buddha Tibet China, dan mayoritas pemeluk agama, dan menerima pengelolaan Pemerintah China.

“Ini tidak hanya memiliki dasar sejarah yang cukup, tetapi juga sesuai dengan ketentuan undang-undang saat ini," ujarnya.

"...,yang tidak dapat digoyahkan oleh kekuatan separatis mana pun,” lanjut Zheng dalam keynote speech-nya.

Sepuluh pakar dan cendekiawan dari studi terkait berpidato selama acara tersebut.

Mereka mendemonstrasikan perkembangan Buddha Hidup dalam Buddhisme Tibet, ritual keagamaan dan kebiasaan sejarah reinkarnasi, dan praktik sinisisasi Buddhisme Tibet.

Reinkarnasi Buddha Hidup adalah institusi suksesi yang unik bagi Buddhisme Tibet.

Ini diatur oleh ritual keagamaan dan konvensi sejarah yang tetap.

Lembaga Reinkarnasi Dalai Lama telah ada selama beberapa ratus tahun, menurut Kementerian Luar Negeri China.

Dalai Lama ke-14 sendiri ditemukan, dan diakui mengikuti ritual keagamaan.

Juga diakui dalam konvensi sejarah, dan suksesinya disetujui oleh pemerintah pusat saat itu.

Urusan terkait Xizang (Tibet) telah menjadi alat AS dan negara-negara Barat lainnya yang digunakan untuk mencoreng China pada hak asasi manusia dan masalah lainnya.

Pada Desember 2021, AS menunjuk Wakil Menteri Luar Negeri Uzra Zeya sebagai 'koordinator khusus untuk Tibet'.

Setahun sebelumnya, Presiden AS saat itu Donald Trump menandatangani apa yang disebut 'Undang-Undang Kebijakan dan Dukungan Tibet tahun 2020'.

Inilah sebuah undang-undang yang sangat mencampuri urusan dalam negeri China.

Untuk jangka waktu tertentu, pasukan 'kemerdekaan Xizang” di luar negeri dan politisi Barat telah menghebohkan isu reinkarnasi Dalai Lama ke-14.

Semua ini untuk tujuan politik, mengabaikan tradisi Buddhisme, dan bertindak sebagai pengaruh buruk pada agama.

Pemerintah pusat dan pemerintah daerah terkait di China tidak pernah santai, dan tidak pernah menyerah pengelolaan reinkarnasi Buddha Hidup.

Pemerintah pusat Tiongkok saat ini menganut konvensi sejarah reinkarnasi Buddha Hidup,.

Pemerintah mengelola urusan sosial dan publik reinkarnasi Buddha Hidup.

Ini dilakukan sambil mengawasi proses yang dilembagakan, dan diatur berdasarkan hukum yang relevan, Zheng menekankan.***

https://kalbarterkini.pikiran-rakyat...tibet?page=all
0
454
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan