Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Berikan Dukungan Moril, 32 Tokoh Gereja Kunjungi Gubernur Papua Lukas Enembe
Berikan Dukungan Moril, 32 Tokoh Gereja Kunjungi Gubernur Papua Lukas Enembe di Kediaman Pribadi
Berikan Dukungan Moril, 32 Tokoh Gereja Kunjungi Gubernur Papua Lukas Enembe

32 Tokoh Gereja di Papua kunjungi Gubernur Papua, Lukas Enembe di Kediam Pribadinnya, Selasa 04 Oktober 2022 dok (LINTAS PAPUA) /

PORTAL PAPUA - Guna melihat kondisi dan memberikan dukungan moril kepada Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH, 32 tokoh gereja dari berbagai denominasi gereja di Tanah Papua mengunjungi Gubernur Papua, Lukas Enembe di kediaman pribadinya di Koya, Kota Jayapura, Selasa 04 Oktober 2022.

Para tokoh gereja ini diantaranya Ketua Sinode, pengurus sinode dan perwakilan Keuskupan Jayapura yang menjadi anggota Persekutuan Gereja-Gereja Papua (PGGP).

Kedatangan tokoh-tokoh gereja ini sekaligus memastikan kondisi kesehatan orang nomor satu di Papua ini baik adanya, saat sedang menghadapi tuduhan gratifikasi hingga korupsi.

Meskipun saat ini belum bisa berbicara secara jelas dan berjalan normal, Gubernur Enembe menerima 32 tokoh dan pemimpin gereja ini untuk menyampaikan kondisi terkini kesehatannya.

"Saya masih belum bisa bicara jelas dan jalan normal. Kalau berdiri juga masih sakit dan tidak bisa lama," kata Gubernur Enembe setelah mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin dan tokoh gereja ini.

Enembe sangat mengapresiasi kedatangan para pemimpin gereja ini. Ia mengakui kedatangan para pemimpin gereja ini memberikan semangat agar ia cepat pulih dari sakitnya.

Para pemimpin gereja ini berkesempatan berdialog dengan Gubernur Enembe. Beberapa pertanyaan disampaikan oleh para pemimpin gereja, termasuk mengenai tuduhan yang dialamatkan kepada Gubernur Papua ini.

Enembe menegaskan kepada para pemimpin dan pengurus gereja ini bahwa yang ia hadapi saat ini sudah berlangsung sejak tahun 2017. Dimana ia pernah hendak dijebak dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Jakarta, hendak dicelakai hingga dibuntuti kemana-mana. Hendak berobat pun ia kerap dihalang-halangi.

"Pernah sekali saya mau berobat, nama saya hilang dari manifesto penerbangan," kata Enembe.

Lebih menyedihkan lagi, ia diminta untuk tidak berhubungan dengan beberapa pemimpin gereja (Ketua Sinode) di Tanah Papua.

"Saya bilang tidak bisa. Mereka pemimpin gereja dan saya pemimpin wilayah yang mayoritasnya beragama Kristen. Saya pasti akan sering bertemu mereka dan umat Kristen. Bagaimana saya dilarang berkomunikasi dengan mereka?," kata Enembe.

Para pemimpin gereja ini bersimpati atas apa yang dialami oleh Gubernur Papua ini. Mereka sepakat bahwa Enembe seharusnya menjalani perawatan hingga sembuh sebelum menjalani pemeriksaan atas sangkaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dialamatkan kepadanya.

"Kami datang untuk melihat kondisi beliau (Gubernur) secara langsung. Dan memang kami lihat beliau dalam keadaan sakit dan sedang menjalani perawatan dokter. Kita berharap sebenarnya beliau bisa berobat ke Singapura. Tetapi beliau sudah menyampaikan bahwa beliau sudah dilarang berobat ke Singapura," ujar Ketua Sinode GKI Tanah Papua, Pendeta Andrikus Mofu.

Sementara Ketua umum PGGP Provinsi Papua, Pdt Hiskia Rollo mengatakan gereja belum memberikan pandangan dan pendapat selama ini tentang persoalan yang dihadapi oleh Gubernur Enembe karena belum bertemu secara langsung dan mendengarkan langsung dari Enembe.

"Kami belum mengeluarkan sikap, karena kami belum mendengar informasi seperti ini (yang disampaikan langsung oleh Gubernur Enembe). Jangan sampai pernyataan yang kami keluarkan berbeda dengan kenyataan lapangan," kata Pendeta Rollo.

Pendeta Rollo mengatakan setelah melihat dan mendengarkan langsung, PGGP akan segera mengeluarkan sikap gereja.

Pastor Konstatinus Bahang OFM yang mewakili Uskup Jayapura mengatakan mendapatkan keadilan hanya bisa didapatkan melalui proses yang adil juga.

"Orang tidak dalam keadaan normal, tidak dalam keadaan sehat, tidak dalam keadaan siap dalam menghadapi tekanan dalam pengadilan. Sehingga yang pertama-tama harus diperjuangkan adalah kesehatan (Gubernur Enembe). Sehingga keadilan yang didapatkan itu akan seadil-adilnya untuk memperjuangkan martabat manusia itu sendiri, dalam hal ini Gubernur Papua," kata Pastor Bahang.

Usai berdialog dengan Gubernur Enembe, para Ketua Sinode, pengurus Sinode dan perwakilan Keuskupan Jayapura bersama-sama mendoakan Gubernur Papua sebelum mengakhiri kunjungan mereka.***

https://portalpapua.pikiran-rakyat.c...pribadi?page=2
Mending di RSPAD, RSPP, dan RSCM daripada ke Singapura.. Sudah berpengalaman ngurus mantan Presiden seperti Suharto
Waktu itu kayaknya udah menurun kondisi kesehatannya deh berdasarkan keterangan dokternya tadi siang secara aku tulis di thread ini?

https://www.kaskus.co.id/thread/633c...ile&med=thread


Polisi Tegaskan Situasi Aman-Kondusif di Tengah Isu KPK Jemput Lukas Enembe
Berikan Dukungan Moril, 32 Tokoh Gereja Kunjungi Gubernur Papua Lukas Enembe

Wakapolda Papua Brigjen Ramdani Hidayat. Foto: Andi Nur Isman/detikcom
Jayapura - Wakapolda Papua Brigjen Ramdani Hidayat menyampaikan kondisi di Jayapura aman dan kondusif di tengah isu penjemputan Gubernur Papua Lukas Enembe oleh KPK. Massa simpatisan yang berjaga di kediaman Lukas Enembe juga ditegaskan tak mengganggu ketertiban umum.
"Situasi aman, semua berjalan, perekonomian, tidak mengganggu. Memang gak ganggu mereka. Cuma jaga rumah," ujar Brigjen Ramdani kepada detikcom, Selasa (4/10/2022).

Dia mengatakan bahwa sampai saat ini sejumlah massa simpatisan memang masih melakukan penjagaan di kediaman Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua. Namun penjagaan itu dilakukan bukan untuk mengganggu masyarakat lainnya.

"Memang ada yang jaga, kekuatannya atau apa, dari pihak Polri belum tahu," ucapnya.

Brigjen Ramdani menambahkan penjagaan itu dilakukan sebagai bentuk penghargaan kepada Lukas Enembe yang merupakan kepala suku besar. Pihak keluarga meminta Gubernur Papua itu tidak keluar dari daerah kediamannya karena sakit.

"Pihak dari keluarga gubernur menyampaikan tidak boleh keluar dari daerah itu. Dia secara adat. Kan ini kepala suku besar," sebutnya.

[]BMenurutnya, polisi di Jayapura juga masih rutin melakukan patroli di sekitar kediaman Lukas Enembe. Hasil patroli tersebut menyatakan kondisi di Jayapura aman dan kondusif.[/B]

"Polresta Jayapura Kota selain melakukan patroli secara intensif di sekitaran warga baik yang berada di Distrik Muara Tami maupun di Kota Jayapura aman dan kondusif," ujarnya.

Dia berharap kondisi ini bisa terus terjaga dengan baik agar aktivitas masyarakat tetap berjalan dan tidak ada gangguan kepada masyarakat setempat.

"Kami berharap kondusivitas ini bisa dihadirkan oleh seluruh masyarakat di Tanah Papua. Jaga kondusivitas, ketentraman dan kedamaian," pungkasnya.

https://www.detik.com/sulsel/berita/...-lukas-enembe.



KPK Masih Koordinasi dengan Forkopimda Soal Pemanggilan Lukas Enembe
Berikan Dukungan Moril, 32 Tokoh Gereja Kunjungi Gubernur Papua Lukas Enembe
Deputi Penindakan dan Eksekusi Karyoto/FOTO: Wardhany Tsa Tsia-VOI


JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak mau gegabah untuk memanggil ulang Gubernur Papua Lukas Enembe yang terjerat dugaan korupsi. Mereka masih melakukan diskusi sebelum mengambil langkah lanjutan.

"Tentang pemanggilan LE, kembali ya, kita masih fokus pada koordinasi dengan Forkopimda," kata Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto kepada wartawan di tedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa, 4 Oktober.

KPK mengatakan kini masih menunggu kondisi di lapangan. Tapi, mereka tak mau berlama-lama karena pengusutan dugaan korupsi Lukas Enembe harus terus berjalan.

"Nanti ada perkembangan situasi kami laporkan waktu yang tepat. (Sekarang, red) masih wait and see tapi juga tidak lama-lama dalam waktu tertentu," tegasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata juga menyatakan pihaknya tak akan buru-buru memanggil paksa Lukas Enembe. Komisi antirasuah tak mau penindakan yang mereka lakukan menimbulkan dampak yang mengganggu stabilitas keamanan di Papua.

"Ada risiko yang tentu harus kami hitung di sana. Jangan sampai penindakan KPK menimbulkan ekses yang tidak kita inginkan," ujar Alexander.

KPK menetapkan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka dugaan korupsi. Belum dirinci kasus yang menjeratnya.

Lukas sebenarnya akan diperiksa pada Senin, 26 September di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan. Namun, pemeriksaan ini urung dilakukan karena dia mengaku sakit dan tak bisa memberikan keterangan.

Selanjutnya, komisi antirasuah akan kembali melakukan pemanggilan. Hanya saja, belum diungkap kapan hal tersebut akan dilaksanakan. Lukas hanya diminta kooperatif memenuhi panggilan penyidik. KPK menyebut keterangannya sangat dibutuhkan untuk membuat terang dugaan korupsi yang terjadi.
https://voi.id/berita/215550/kpk-mas...n-lukas-enembe
Menghindari kerusuhan yang bisa membuat banyak orang tewas...
pilot2isekai078
scorpiolama
aldonistic
aldonistic dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.6K
38
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan