- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mas Aan, Pemilik Bakso Solo Yg Aslinya Orang Klaten Berjualan Bakso di Labuan Bajo


TS
chemical.sapto
Mas Aan, Pemilik Bakso Solo Yg Aslinya Orang Klaten Berjualan Bakso di Labuan Bajo
Meneruskan tulisan saya tentang Labuan Bajo tidak bisa lepas dari sosok Mas Aan, Pemilik Warung Bakso Solo yang memberi kami tempat untuk menginap.
Kali ini memang bukan pertama kali saya berjumpa dengan mas Aan, namun kali ini memang baru pertama kali saya benar-benar ngobrol dengan bapak satu ini.
Awal mula pertemuan saya adalah tahun 2018 sewaktu saya mengunjungi Labuan Bajo pertama kali.
Saat itu seusai perjalanan jalanketimur3 istri saya menyusul ke Labuan Bajo, selama istri saya berada di Labuan Bajo setiap makan siang maunya di Warung Bakso Solo milik mas Aan.
Setelah beberapa waktu saya memperhatikan sosok pria penjual bakso ini memakai kaos ala anak motor dengan tulisan Jamnas RX king.
Baca Juga: Jalanketimur: Labuan Bajo, Kampung Nelayan yang Bersolek Menjadi Kota Wisata Kelas Dunia
Baca Juga: Jalanketimur5 Jalur Salatiga Menuju Labuan Bajo Via Tanjung Perak Surabaya
Saya coba menyapa secara sesama orang jawa, saya tanya "Solo nya dari daerah mana mas?".
Ternyata mas Aan waktu itu menjawab "kalau saya sebenarnya dari Klaten, warung ini meneruskan usaha mertua yang asli Solo". Dari situ obrolan mengalir dan setiap kali saya ke Labuan Bajo selalu menyempatkan diri makan di warung ini untuk sekedar menyapa mas Aan.
Pun ketika saya kali ini berada di Labuan Bajo lagi, saya mengunjungi warung ini seperti yang saya tulis di artikel sebelumnya.
Sosok yang sama menyapa saya bahkan mengundang untuk singgah dirumahnya.
Saya dan Andi memutuskan untuk mengiyakan ajakan mas Aan dan beristirahat hari itu dikediman beliau.
Baca Juga: Jalanketimur, Sebuah perjalanan untuk mengenal Indonesia sambil Berbuat Baik
Rumah mas Aan tampak seperti tipikal rumah dijawa dengan tembok bata bercat putih tak beda dengan rumah-rumah gedong di Jawa.
Sambil beristirahat saya banyak mendengar cerita mas Aan mulai tentang perkembangan Labuan Bajo yang begitu pesat sampai peluang usaha yang terbuka di kota ini.
Memang orang seperti mas Aan adalah potret seorang perantau yang berhasil membangun usaha dan hidup di tanah orang.
Dibanyak tempat di Indonesia timur anda akan melihat banyak warung bakso dengan identitas "Solo" melkat di warungnya.
Bukan hanya di pulau Flores, di pulau Sumba pun saya mendapati Warung Bakso Solo meski pemiliknya berbeda.
Orang seperti mas Aan yang mau meninggalkan kenyamanan hidup di Jawa dengan segala fasilitasnya, mungkin tidak banyak.
Namun keberanian merantau seperti yang dimiliki mas Aan pasti membuahkan hasil. Hal ini tampak dari rumah miliknya yang kami singgahi.
Rumah itu tampak berbeda dengan rumah disekitarnya, jika dibilang mewah banget memang tidak, tapi memang secara visual terlihat rumah mas Aan menonjol dari rumah-rumah yang lain.
Belum lagi 2 buah mobil yang berjejer di garasinya, ditambah koleksi motor kesayangannya yang cukup menghabiskan uang.
Ini tentu saja bukti bahwa kemajuan Labuan Bajo membawa dampak bukan hanya kepada para pengusaha besar namun juga kepada pengusaha kecil seperti Mas Aan.
Berada di jalan dan bertemu orang-orang seperti mas Aan membuat saya belajar banyak hal tentang hidup dan tentang perjuangan merubah nasib.
Jangan lupa kalau ke Labuan Bajo mampir ke Warung Bakso Solo milik mas Aan yang bercat hijau di daerah Waemata.***
https://salatigaterkini.pikiran-raky...jBVTw..&page=3
Baksonya bener2 maknyus
Kali ini memang bukan pertama kali saya berjumpa dengan mas Aan, namun kali ini memang baru pertama kali saya benar-benar ngobrol dengan bapak satu ini.
Awal mula pertemuan saya adalah tahun 2018 sewaktu saya mengunjungi Labuan Bajo pertama kali.
Saat itu seusai perjalanan jalanketimur3 istri saya menyusul ke Labuan Bajo, selama istri saya berada di Labuan Bajo setiap makan siang maunya di Warung Bakso Solo milik mas Aan.
Setelah beberapa waktu saya memperhatikan sosok pria penjual bakso ini memakai kaos ala anak motor dengan tulisan Jamnas RX king.
Baca Juga: Jalanketimur: Labuan Bajo, Kampung Nelayan yang Bersolek Menjadi Kota Wisata Kelas Dunia
Baca Juga: Jalanketimur5 Jalur Salatiga Menuju Labuan Bajo Via Tanjung Perak Surabaya
Saya coba menyapa secara sesama orang jawa, saya tanya "Solo nya dari daerah mana mas?".
Ternyata mas Aan waktu itu menjawab "kalau saya sebenarnya dari Klaten, warung ini meneruskan usaha mertua yang asli Solo". Dari situ obrolan mengalir dan setiap kali saya ke Labuan Bajo selalu menyempatkan diri makan di warung ini untuk sekedar menyapa mas Aan.
Pun ketika saya kali ini berada di Labuan Bajo lagi, saya mengunjungi warung ini seperti yang saya tulis di artikel sebelumnya.
Sosok yang sama menyapa saya bahkan mengundang untuk singgah dirumahnya.
Saya dan Andi memutuskan untuk mengiyakan ajakan mas Aan dan beristirahat hari itu dikediman beliau.
Baca Juga: Jalanketimur, Sebuah perjalanan untuk mengenal Indonesia sambil Berbuat Baik
Rumah mas Aan tampak seperti tipikal rumah dijawa dengan tembok bata bercat putih tak beda dengan rumah-rumah gedong di Jawa.
Sambil beristirahat saya banyak mendengar cerita mas Aan mulai tentang perkembangan Labuan Bajo yang begitu pesat sampai peluang usaha yang terbuka di kota ini.
Memang orang seperti mas Aan adalah potret seorang perantau yang berhasil membangun usaha dan hidup di tanah orang.
Dibanyak tempat di Indonesia timur anda akan melihat banyak warung bakso dengan identitas "Solo" melkat di warungnya.
Bukan hanya di pulau Flores, di pulau Sumba pun saya mendapati Warung Bakso Solo meski pemiliknya berbeda.
Orang seperti mas Aan yang mau meninggalkan kenyamanan hidup di Jawa dengan segala fasilitasnya, mungkin tidak banyak.
Namun keberanian merantau seperti yang dimiliki mas Aan pasti membuahkan hasil. Hal ini tampak dari rumah miliknya yang kami singgahi.
Rumah itu tampak berbeda dengan rumah disekitarnya, jika dibilang mewah banget memang tidak, tapi memang secara visual terlihat rumah mas Aan menonjol dari rumah-rumah yang lain.
Belum lagi 2 buah mobil yang berjejer di garasinya, ditambah koleksi motor kesayangannya yang cukup menghabiskan uang.
Ini tentu saja bukti bahwa kemajuan Labuan Bajo membawa dampak bukan hanya kepada para pengusaha besar namun juga kepada pengusaha kecil seperti Mas Aan.
Berada di jalan dan bertemu orang-orang seperti mas Aan membuat saya belajar banyak hal tentang hidup dan tentang perjuangan merubah nasib.
Jangan lupa kalau ke Labuan Bajo mampir ke Warung Bakso Solo milik mas Aan yang bercat hijau di daerah Waemata.***
https://salatigaterkini.pikiran-raky...jBVTw..&page=3
Baksonya bener2 maknyus




nomorelies dan areszzjay memberi reputasi
0
905
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan