Antigen A yang dimiliki oleh golongan darah A dan AB merupakan suatu senyawa gula amino yang bernama N-asetil galaktosamin. N-asetil galaktosamin sendiri merupakan suatu senyawa turunan dari galaktosa. Antigen A atau N-asetil galaktosamin dikode oleh gen pembentuk enzim alfa-1,3-N-asetilgalaktosamin transferase di kromosom nomor 9.

Antigen B yang dimiliki oleh golongan darah B dan AB merupakan suatu senyawa gula sederhana yang bernama galaktosa. Galaktosa merupakan gula monosakarida dengan rumus kimia yang sama dengan glukosa, yaitu C6H12O6. Galaktosa memiliki struktur yang hampir sama dengan glukosa, hanya berbeda pada posisi satu gugus hidroksilnya (SUMBER 1). Antigen B atau galaktosa dikode oleh gen pembentuk enzim alfa-1,3-galaktosil transferase di kromosom nomor 9.

Galaktosa banyak ditemukan pada susu atau produk-produk susu. Oleh karena itu, pemilik golongan darah B dan AB dianjurkan untuk sering mengonsumsi susu, keju atau yogurt, supaya kesehatan tubuh selalu terjaga.

Antigen H dimiliki oleh semua golongan darah, baik golongan darah A, B, AB, maupun O. Antigen H merupakan suatu senyawa gula yang bernama fukosa. Fukosa merupakan gula 6-deoksiheksosa dengan konfigurasi L (SUMBER 2). Antigen H atau fukosa dikode oleh enzim fukosiltransferase di kromosom nomor 19 (SUMBER 3).

Semua orang normal dari golongan darah apapun (A, B, AB dan O) memiliki antigen H di permukaan sel darah merah mereka. Orang yang tidak memiliki antigen H di permukaan sel darah merah mereka disebut sebagai pemilik golongan darah Bombay.

Orang yang memiliki golongan darah Bombay tidak memiliki antigen H di permukaan sel darah merah mereka. Akibatnya, hasil tes golongan darah mereka akan menunjukkan bahwa mereka memiliki fenotip golongan darah O, walaupun secara genotip mereka sesungguhnya memiliki golongan darah A, B, atau AB. Akan tetapi, mereka tidak bisa menerima transfusi darah dari pendonor golongan darah O normal. Pemilik golongan darah Bombay hanya bisa menerima transfusi darah dari sesama pemilik golongan darah Bombay. Akibatnya, mereka akan kesulitan mencari transfusi darah apabila mereka kehilangan darah atau menderita penyakit tertentu yang membutuhkan transfusi darah.