Sekjen PDIP: Jangan Bandingkan Puan dengan Trah Soeharto di Golkar

Rabu, 21 Sep 2022 21:50 WIB



Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) didampingi putrinya Puan Maharani beberapa waktu lampau. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai Ketua DPR Puan Maharani tak bisa disamakan dengan trah Presiden kedua RI Soeharto yang tak lagi memiliki karier politik di Golkar usai reformasi 1998.

Menurut Hasto, reformasi '98 adalah kehendak rakyat yang tak lagi menginginkan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme pemerintahan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto.

Kondisi tersebut menurut Hasto berbeda dengan Sukarno sebagai pemimpin yang berdedikasi untuk Bangsa.

"Jadi tidak bisa dibandingkan," kata dia dalam keterangannya, Rabu (21/9).

Pernyataan itu disampaikan Hasto sekaligus merespons pembentukan Dewan Kolonel oleh fraksi PDIP di DPR demi memoles citra Puan Maharani untuk maju di pencalonan presiden 2024.

Pembentukan Dewan Kolonel, sebelumnya disebut agar Puan tak bernasib sama dengan trah Soeharto di Golkar usai reformasi.

"Enggak bisa dibandingkan. Kalau keluarga Pak Harto kan kita semua tahu, kenapa muncul reformasi, karena terjadi kolusi korupsi nepotisme, alat-alat negara semua dipakai untuk kepentingan kekuasaan," ucap Hasto.

Sebagai informasi, Puan adalah Ketua DPP PDIP. Dia pun dikenal sebagai putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Megawati--yang merupakan Presiden kelima RI--adalah putri dari proklamator RI Sukarno.

Sebelumnya, anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan sebelumnya menyebut Dewan Kolonel dibentuk untuk membantu Puan demi pencalonan presiden 2024.

Menurut Trimedya, Puan selaku keturunan Presiden pertama RI Sukarno perlu diberikan dukungan. Jika tidak, bisa bernasib sama seperti trah Soeharto yang hilang dari Golkar.

"Bagaimana mewangikan Mbak Puan di dapil [daerah pemilihan] kita masing-masing. Kalau program rigid enggak tapi kita merasa kita khawatir kalau bukan darah Bung Karno ini nasib keluarga Bung Karno sama seperti nasib keluarga Soeharto di Golkar," ujar Trimedya.

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...arto-di-golkar