- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tidak semua supporter sepak bola yang dari DIY itu kreatif
TS
Sabtuceria88
Tidak semua supporter sepak bola yang dari DIY itu kreatif
(Foto: Footyfair)
https://s.kaskus.id/images/2022/09/19/10378521_20220919110928.jpg
Menanggapi dari trending twitter malam ini saya jadi tergelitik untuk menulis sebuah utas dari apa yang ada di medsos akhir-akhir ini. Di negara ini Jogja memiliki branding yang kuat tentang sopan santun, kebudayaan dan keramah tamahan khas orang jawa pada umumnya. Namun apabila dalam hal sepakbola ada yang terkenal karena kreatifitasnya hingga diakui oleh media-media luar negri bahkan dari media-media barat hingga melakukan liputan ke Indonesia karena kreativitas suporterdi Indonesia salah satunya ada di DIY. Ternyata di wilayah ini ada beberapa klub sepakbola dan seperti hal-hal yang umum terjadi di dunia sepakbola negara ini, ada rivalitas,perseteruan dan ego yang sangat meledak-ledak diantara klub yang ada. Bahkan dalam 2 bulan terakhir 2 nyawa melayang di wilayah ini hingga akhirnya salah satu supporter klub sepakbola yang ada melakukan boikot pertandingan karena teman mereka menjadi korban. Tidak aneh juga ternyata apabila mala mini twitter terjadi trending Ketika supporter sepakbola menjadi yang terlibat di kota lain akibat kekalahan yang ia terima. Seharusnya mereka menjunjung sportifitas dan foreplay seperti yang di dengungkan selama ini, namun itu semua ternyata hanyalah ungkapan kata-kata yang hanya tertempel dalam secarik banner semata. Mentalitas bar-bar dan suka merusuh adalah menjadi budaya yang bisa dikatakan ironis apabila itu dianut oleh orang yang memiliki budi pekerti dan keilmuan serta mendengar ajaran-ajaran kebaikan dari Agama yang ada. Namun pada kenyataanya hal itulah yang mala mini terjadi, Ketika iseng-iseng baca mengenai mereka tampaknya kata-kata dari mereka yang akan berubah dan menjadi lebih baik hanyalah slogan semata apabila kita mau menilik lebih dalam terhadap jejak digital yang 3 bulan ini bersliweran di timeline twitter. Bahkan persekusi adalah hal yang sering mereka lakukan apabila ada orang-orang yang dengan sengaja menulis hal negative tentang mereka. Sebenarnya sih apa yang saya tulis mala mini memiliki resiko yang lumayan apabila dipikir lebih dalam, karena saya hidup di tengahkota bahkan jarak 2 rumah sudah berdiri basecamp tempat salah satu kelompok mereka suka nongkrong di dekat burjo. Tapi sesuatu perlu disuarakan agar terjadi perubahan untuk menuju pada suatu kebaikan walaupun itu sulit rasanya. Sekian dan terimakasih telah membaca utas saya malam ini. Silakan ijo-ijonya apabila anda berkenan dengan tulisan ane malam ini gan. terimakasih
https://s.kaskus.id/images/2022/09/19/10378521_20220919110928.jpg
Menanggapi dari trending twitter malam ini saya jadi tergelitik untuk menulis sebuah utas dari apa yang ada di medsos akhir-akhir ini. Di negara ini Jogja memiliki branding yang kuat tentang sopan santun, kebudayaan dan keramah tamahan khas orang jawa pada umumnya. Namun apabila dalam hal sepakbola ada yang terkenal karena kreatifitasnya hingga diakui oleh media-media luar negri bahkan dari media-media barat hingga melakukan liputan ke Indonesia karena kreativitas suporterdi Indonesia salah satunya ada di DIY. Ternyata di wilayah ini ada beberapa klub sepakbola dan seperti hal-hal yang umum terjadi di dunia sepakbola negara ini, ada rivalitas,perseteruan dan ego yang sangat meledak-ledak diantara klub yang ada. Bahkan dalam 2 bulan terakhir 2 nyawa melayang di wilayah ini hingga akhirnya salah satu supporter klub sepakbola yang ada melakukan boikot pertandingan karena teman mereka menjadi korban. Tidak aneh juga ternyata apabila mala mini twitter terjadi trending Ketika supporter sepakbola menjadi yang terlibat di kota lain akibat kekalahan yang ia terima. Seharusnya mereka menjunjung sportifitas dan foreplay seperti yang di dengungkan selama ini, namun itu semua ternyata hanyalah ungkapan kata-kata yang hanya tertempel dalam secarik banner semata. Mentalitas bar-bar dan suka merusuh adalah menjadi budaya yang bisa dikatakan ironis apabila itu dianut oleh orang yang memiliki budi pekerti dan keilmuan serta mendengar ajaran-ajaran kebaikan dari Agama yang ada. Namun pada kenyataanya hal itulah yang mala mini terjadi, Ketika iseng-iseng baca mengenai mereka tampaknya kata-kata dari mereka yang akan berubah dan menjadi lebih baik hanyalah slogan semata apabila kita mau menilik lebih dalam terhadap jejak digital yang 3 bulan ini bersliweran di timeline twitter. Bahkan persekusi adalah hal yang sering mereka lakukan apabila ada orang-orang yang dengan sengaja menulis hal negative tentang mereka. Sebenarnya sih apa yang saya tulis mala mini memiliki resiko yang lumayan apabila dipikir lebih dalam, karena saya hidup di tengahkota bahkan jarak 2 rumah sudah berdiri basecamp tempat salah satu kelompok mereka suka nongkrong di dekat burjo. Tapi sesuatu perlu disuarakan agar terjadi perubahan untuk menuju pada suatu kebaikan walaupun itu sulit rasanya. Sekian dan terimakasih telah membaca utas saya malam ini. Silakan ijo-ijonya apabila anda berkenan dengan tulisan ane malam ini gan. terimakasih
Diubah oleh Sabtuceria88 19-09-2022 23:09
User telah dihapus dan wanisme memberi reputasi
2
792
4
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan