- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Aksi Bela Lukas Enembe Digelar Selasa, Ketua Adat Lapago: Masyarakat Jaga Kamtibmas


TS
mabdulkarim
Aksi Bela Lukas Enembe Digelar Selasa, Ketua Adat Lapago: Masyarakat Jaga Kamtibmas
Aksi Bela Lukas Enembe Digelar Selasa, Ketua Wilayah Adat Lapago: Masyarakat Papua Jaga Kamtibmas

Aksi Bela Lukas Enembe Digelar Selasa, Ketua Wilayah Adat Lapago: Masyarakat Papua Jaga Kamtibmas
Tribun-Papua.com/Istimewa
Ketua Wilayah Adat Lapago Papua Kabupaten Jayapura, Agus Rawa Kogoya, mengimbau masyarakat untuk tidak membawa peralatan tajam saat menggelar unjuk rasa membela Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura pada Selasa (19/9/2022).
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Masyarakat Papua yang akan mengikuti aksi unjuk rasa pada Selasa (20/9/2022) diimbau agar tetap menjaga ketertiban dan keamanan.
Imbauan ini disampaikan Ketua Wilayah Adat Lapago Papua Kabupaten Jayapura, Agus Rawa Kogoya, merespon rencana aksi massa pasca-penetapan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka kasus gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Masyarakat yang akan turun membela Lukas Enembe tidak boleh ada buat gerakan-gerakan tambahan sehingga situasi Kamtibmas dapat selalu terjaga," ujar Agus Rawa Kogoya, dalam rilis pers diterima Tribun-Papua.com, Sabtu (17/9/2022).
Diketahui, seruan berisi rencana aksi beredar di tengah masyarakat guna mendukung Lukas Enembe menghadapi tudingan KPK terhadap gubernur dua periode itu.
Rencana aksi digelar di Kota Jayapura.
Kogoya memandang tujuan unjuk rasa itu adalah baik.
Hanya, masyarakat yang akan bergabung nantinya diminta untuk tidak membawa senjata tajam seperti panah dan peralatan lainnya yang bisa memicu kericuhan.
Sebab, ia tidak ingin kerusuhan 2019 terulang kembali yang pastinya merugikan masyarakat sendiri.
Kogoya juga mengajak seluruh masyarakat, tokoh adat, intelektual, hingga mahasiswa agar tetap bersama aparat TNI dan Polri menjaga Kamtibmas.
"Sehingga harapan dan tujuan kita semua dapat terlaksana dengan baik," ujarnya.
"Saya ingatkan sekali lagi untuk tidak ada yang membawa alat tajam, panah dan lain sebagainya saat berdemo dan tidak ada yang boleh membuat kekacauan di tengah masyarakat," pungkasnya. (*)
https://papua.tribunnews.com/2022/09...aga-kamtibmas.
Tokoh Agama di Papua Imbau Jemaat Tidak Ikut Demo Bela Lukas Enembe

Tokoh Agama di Papua Imbau Jemaat Tidak Ikut Demo Bela Lukas Enembe
Tribun-Papua.com/Istimewa
JAGA KEAMANAN - Tokoh Agama di Papua meminta seluruh jemaat gereja untuk tidak ikut dalam aksi bela Lukas Enembe yang akan digelar di Kota Jayapura, pada Selasa (20/9/2022).
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Tokoh Agama di Papua meminta seluruh jemaat gereja untuk tidak ikut dalam aksi bela Lukas Enembe yang akan digelar di Kota Jayapura, pada Selasa (20/9/2022).
Imbaun ini, menyusul Gubernur Papua ditetapkan tersangka kasus suap dan gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Lukas Enembe juga dicekal ke Luar Negeri untuk berobat.
Rencananya, ribuan pendukung Lukas Enembe akan berunjuk rasa dan menuntut KPK mencabut status tersangka yang dialamatkan ke Gubernur Papua itu.
"Kami menghibau agar seluruh jemaat di Jayapura dan sekitarnya untuk tidak terlibat dalam demo," ujar Ketua Sinode Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Wilayah 1 Papua, Pendeta Petrus Bonyadone, dalam rilis pers diterima Tribun-Papua.com, Sabtu (17/9/2022).
Pendeta Petrus berujar, KPK sebagai lembaga antirasuah punya wewenang memberantas tindak pidana korupsi, kolusi dan nepotisme.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk mempercayakan KPK dalam menjalankan tugasnya.
"Biar KPK yang memeriksa beliau (Gubernur Lukas Enembe) dan prinsipnya kita tidak boleh berpihak kepada pemimpin yang salah," katanya.
"Jika benar dia terbukti seperti yang diekspos oleh KPK, maka ini juga perbuatan yg sudah menghambat pembangunan di tanah Papua dan rakyat sudah dikorbankan," sambung Pendeta Petrus Bonyadone.
Selaku pemimpin Gereja GKII Papua, ia meminta seluruh jemaat untuk tidak turut demo 20 September.
Imabuan yang sama juga telah disampaikan dalam setiap kegiatan gereja.
"Saya sebagai Ketua Sinode GKII Wilayah 1 Papua, sekali lagi kami sampaikan, jangan telibat dalam demo."
"Buka ruang dan kesempatan kepada penegak hukum untuk menyelidikinya dan siapa yang salah pasti diproses sesuai hukum yang berlaku di negara kita ini," pesannya.
Sekadar diketahui, publik Papua saat ini dikhawatirkan isu rencana aksi demo ribuan massa pendukung Gubernur Papua Lukas Enembe, pasca ditetapkan tersangka oleh KPK.
Massa saat ini telah menjaga kediaman pribadi Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
Isu yang berkembang, massa lebih besar akan menggelar unjuk rasa bersama kader Partai Demokrat pada Selasa (20/9/2022).
Hingga berita ini tayang, Tribun-Papua.com masih berupaya menghubungi pihak kepolisian terkait tugas pengamanan. (*)
https://papua.tribunnews.com/2022/09...embe?page=all.
Ribuan Pendukung Lukas Enembe Bakal Aksi Demo, PGGJ Imbau Jangan Korbankan Rakyat Edy Siswanto

Sabtu, 17 September 2022 - 17:16 WIB views: 4.116 Ketua PGGJ
Pdt. Joop Suebu, M.Th meminta seluruh masyarakat untuk tenang menghadapi rencana aksi demo ribuan pendukung Gubernur Papua Lukas Enembe. Foto/iNews TV/Edy Siswanto
JAYAPURA - Ribuan pendukung Gubernur Papua Lukas Enembe yang mengatasnamakan Koalisi Rakyat Papua Save LE (Lukas Enembe) akan menggelar aksi demo damai pada Selasa 20 September 2022 di Jayapura.
Demo yang digelar tersebut untuk menolak kriminalisasi terhadap Gubernur Papua pasca ditetapkan sebagai tersangka dugaan gratifikasi oleh oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Terkait rencana aksi demo itu, Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Kabupaten Jayapura (PGGJ) Pdt. Joop Suebu, M.Th meminta seluruh masyarakat Papua untuk tenang.
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat tetap tenang menjaga situasi keamanan dan Kamtibmas dengan situasi hari-hari ini pak Gubernur Papua Lukas Enembe akan diperiksa oleh KPK. Biarkanlah hukum bisa berjalan," katanya, Sabtu (17/9/2022).
Menurut Joop Suebu, dengan aksi-aksi demo dukungan sebetulnya telah memberikan edukasi politik yang salah kepada masyarakat. Harusnya dikatakan, biarkan proses hukum berjalan, benar atau salah akan dibuktikan dalam hukum.
"Jangan kita mengedukasi masyarakat dengan pendidikan yang salah terhadap proses yang saat ini KPK sedang lakukan terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe. Biarkanlah proses itu tetap berjalan. Kalau memang dia tidak bersalah, itu dapat dibuktikan melalui hukum. Kalau dia bersalah, itu juga akan dapat terbukti didepan hukum," katanya.
Dia meminta semua pihak untuk menjunjung tinggi hukum, sehingga seluruh proses berjalan baik. Selain itu, dirinya juga mengajak semua pihak untuk menjaga Kamtibmas di Papua.
"Kepada seluruh teman-teman aktivis, seluruh tokoh masyarakat, tokoh gereja bahkan seluruh pemimpin di tanah ini, mari kita menjaga keamanan dan ketertiban di tanah ini. Berdoa terus buat keamanan dan kesejahteraan tanah Papua agar Tuhan menolong semua proses yang boleh berjalan, boleh berlangsung," imbaunya. Di dalam menghadapi segala situasi ditanah Papua saat ini, lanjut Pdt. Joop Suebu, harusnya semua pihak tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip kebenaran. "Proses yang benar itu adalah biarkan hukum berbicara. Seperti yang kita alami di Papua, ada orang-orang tua kita, kakak-kakak, adik-adik atau pemimpin-pemimpin kita seperti Barnabas Suebu, Jhon Ibo," ujarnya.
"Mereka menjalani proses hukum dengan kata-kata bahwa orang Papua itu banyak bikin korupsi tetapi dengan hukum. Karena hukum punya nilai penting. Ketika orang menuduh kita, hukum bisa menyatakan itu tidak benar kalau betul-betul kita tidak laksanakan," sambungnya.
Dia kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat bahwa Tanah Tabi adalah Tanah Adat yang dihormati, sehingga jangan membuat kegaduhan di Tanah Adat ini.
Dirinya juga berharap kepada Gubernur Papua Lukas Enembe agar diberikan kekuatan untuk menghadapi proses ini. Termasuk berharap proses hukum yang baik yang dilakukan oleh KPK dan penegak hukum lain.
"Ada pemimpin, mendapatkan jabatan Gubernur lalu dituduh begini, mari mempertanggungjawabkan. Setelah mempertanggungjawabkan, entah benar atau salah, yang penting sudah menjalaninya kita akan jadi kuat. Kepada KPK, pihak kepolisian, penegak hukum tolong proses dilakukan dengan profesional dan baik," pungkasnya.
https://daerah.sindonews.com/read/88...-1663409382/10
Pas banget sama momentum sidang umum PBB 2022 di minggu-minggu ini
semoga aman-aman aja takutnya dimanfaatkan kelompok yang suka teriak referendum

Aksi Bela Lukas Enembe Digelar Selasa, Ketua Wilayah Adat Lapago: Masyarakat Papua Jaga Kamtibmas
Tribun-Papua.com/Istimewa
Ketua Wilayah Adat Lapago Papua Kabupaten Jayapura, Agus Rawa Kogoya, mengimbau masyarakat untuk tidak membawa peralatan tajam saat menggelar unjuk rasa membela Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura pada Selasa (19/9/2022).
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Masyarakat Papua yang akan mengikuti aksi unjuk rasa pada Selasa (20/9/2022) diimbau agar tetap menjaga ketertiban dan keamanan.
Imbauan ini disampaikan Ketua Wilayah Adat Lapago Papua Kabupaten Jayapura, Agus Rawa Kogoya, merespon rencana aksi massa pasca-penetapan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka kasus gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Masyarakat yang akan turun membela Lukas Enembe tidak boleh ada buat gerakan-gerakan tambahan sehingga situasi Kamtibmas dapat selalu terjaga," ujar Agus Rawa Kogoya, dalam rilis pers diterima Tribun-Papua.com, Sabtu (17/9/2022).
Diketahui, seruan berisi rencana aksi beredar di tengah masyarakat guna mendukung Lukas Enembe menghadapi tudingan KPK terhadap gubernur dua periode itu.
Rencana aksi digelar di Kota Jayapura.
Kogoya memandang tujuan unjuk rasa itu adalah baik.
Hanya, masyarakat yang akan bergabung nantinya diminta untuk tidak membawa senjata tajam seperti panah dan peralatan lainnya yang bisa memicu kericuhan.
Sebab, ia tidak ingin kerusuhan 2019 terulang kembali yang pastinya merugikan masyarakat sendiri.
Kogoya juga mengajak seluruh masyarakat, tokoh adat, intelektual, hingga mahasiswa agar tetap bersama aparat TNI dan Polri menjaga Kamtibmas.
"Sehingga harapan dan tujuan kita semua dapat terlaksana dengan baik," ujarnya.
"Saya ingatkan sekali lagi untuk tidak ada yang membawa alat tajam, panah dan lain sebagainya saat berdemo dan tidak ada yang boleh membuat kekacauan di tengah masyarakat," pungkasnya. (*)
https://papua.tribunnews.com/2022/09...aga-kamtibmas.
Tokoh Agama di Papua Imbau Jemaat Tidak Ikut Demo Bela Lukas Enembe

Tokoh Agama di Papua Imbau Jemaat Tidak Ikut Demo Bela Lukas Enembe
Tribun-Papua.com/Istimewa
JAGA KEAMANAN - Tokoh Agama di Papua meminta seluruh jemaat gereja untuk tidak ikut dalam aksi bela Lukas Enembe yang akan digelar di Kota Jayapura, pada Selasa (20/9/2022).
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Tokoh Agama di Papua meminta seluruh jemaat gereja untuk tidak ikut dalam aksi bela Lukas Enembe yang akan digelar di Kota Jayapura, pada Selasa (20/9/2022).
Imbaun ini, menyusul Gubernur Papua ditetapkan tersangka kasus suap dan gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Lukas Enembe juga dicekal ke Luar Negeri untuk berobat.
Rencananya, ribuan pendukung Lukas Enembe akan berunjuk rasa dan menuntut KPK mencabut status tersangka yang dialamatkan ke Gubernur Papua itu.
"Kami menghibau agar seluruh jemaat di Jayapura dan sekitarnya untuk tidak terlibat dalam demo," ujar Ketua Sinode Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Wilayah 1 Papua, Pendeta Petrus Bonyadone, dalam rilis pers diterima Tribun-Papua.com, Sabtu (17/9/2022).
Pendeta Petrus berujar, KPK sebagai lembaga antirasuah punya wewenang memberantas tindak pidana korupsi, kolusi dan nepotisme.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk mempercayakan KPK dalam menjalankan tugasnya.
"Biar KPK yang memeriksa beliau (Gubernur Lukas Enembe) dan prinsipnya kita tidak boleh berpihak kepada pemimpin yang salah," katanya.
"Jika benar dia terbukti seperti yang diekspos oleh KPK, maka ini juga perbuatan yg sudah menghambat pembangunan di tanah Papua dan rakyat sudah dikorbankan," sambung Pendeta Petrus Bonyadone.
Selaku pemimpin Gereja GKII Papua, ia meminta seluruh jemaat untuk tidak turut demo 20 September.
Imabuan yang sama juga telah disampaikan dalam setiap kegiatan gereja.
"Saya sebagai Ketua Sinode GKII Wilayah 1 Papua, sekali lagi kami sampaikan, jangan telibat dalam demo."
"Buka ruang dan kesempatan kepada penegak hukum untuk menyelidikinya dan siapa yang salah pasti diproses sesuai hukum yang berlaku di negara kita ini," pesannya.
Sekadar diketahui, publik Papua saat ini dikhawatirkan isu rencana aksi demo ribuan massa pendukung Gubernur Papua Lukas Enembe, pasca ditetapkan tersangka oleh KPK.
Massa saat ini telah menjaga kediaman pribadi Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
Isu yang berkembang, massa lebih besar akan menggelar unjuk rasa bersama kader Partai Demokrat pada Selasa (20/9/2022).
Hingga berita ini tayang, Tribun-Papua.com masih berupaya menghubungi pihak kepolisian terkait tugas pengamanan. (*)
https://papua.tribunnews.com/2022/09...embe?page=all.
Ribuan Pendukung Lukas Enembe Bakal Aksi Demo, PGGJ Imbau Jangan Korbankan Rakyat Edy Siswanto

Sabtu, 17 September 2022 - 17:16 WIB views: 4.116 Ketua PGGJ
Pdt. Joop Suebu, M.Th meminta seluruh masyarakat untuk tenang menghadapi rencana aksi demo ribuan pendukung Gubernur Papua Lukas Enembe. Foto/iNews TV/Edy Siswanto
JAYAPURA - Ribuan pendukung Gubernur Papua Lukas Enembe yang mengatasnamakan Koalisi Rakyat Papua Save LE (Lukas Enembe) akan menggelar aksi demo damai pada Selasa 20 September 2022 di Jayapura.
Demo yang digelar tersebut untuk menolak kriminalisasi terhadap Gubernur Papua pasca ditetapkan sebagai tersangka dugaan gratifikasi oleh oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Terkait rencana aksi demo itu, Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Kabupaten Jayapura (PGGJ) Pdt. Joop Suebu, M.Th meminta seluruh masyarakat Papua untuk tenang.
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat tetap tenang menjaga situasi keamanan dan Kamtibmas dengan situasi hari-hari ini pak Gubernur Papua Lukas Enembe akan diperiksa oleh KPK. Biarkanlah hukum bisa berjalan," katanya, Sabtu (17/9/2022).
Menurut Joop Suebu, dengan aksi-aksi demo dukungan sebetulnya telah memberikan edukasi politik yang salah kepada masyarakat. Harusnya dikatakan, biarkan proses hukum berjalan, benar atau salah akan dibuktikan dalam hukum.
"Jangan kita mengedukasi masyarakat dengan pendidikan yang salah terhadap proses yang saat ini KPK sedang lakukan terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe. Biarkanlah proses itu tetap berjalan. Kalau memang dia tidak bersalah, itu dapat dibuktikan melalui hukum. Kalau dia bersalah, itu juga akan dapat terbukti didepan hukum," katanya.
Dia meminta semua pihak untuk menjunjung tinggi hukum, sehingga seluruh proses berjalan baik. Selain itu, dirinya juga mengajak semua pihak untuk menjaga Kamtibmas di Papua.
"Kepada seluruh teman-teman aktivis, seluruh tokoh masyarakat, tokoh gereja bahkan seluruh pemimpin di tanah ini, mari kita menjaga keamanan dan ketertiban di tanah ini. Berdoa terus buat keamanan dan kesejahteraan tanah Papua agar Tuhan menolong semua proses yang boleh berjalan, boleh berlangsung," imbaunya. Di dalam menghadapi segala situasi ditanah Papua saat ini, lanjut Pdt. Joop Suebu, harusnya semua pihak tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip kebenaran. "Proses yang benar itu adalah biarkan hukum berbicara. Seperti yang kita alami di Papua, ada orang-orang tua kita, kakak-kakak, adik-adik atau pemimpin-pemimpin kita seperti Barnabas Suebu, Jhon Ibo," ujarnya.
"Mereka menjalani proses hukum dengan kata-kata bahwa orang Papua itu banyak bikin korupsi tetapi dengan hukum. Karena hukum punya nilai penting. Ketika orang menuduh kita, hukum bisa menyatakan itu tidak benar kalau betul-betul kita tidak laksanakan," sambungnya.
Dia kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat bahwa Tanah Tabi adalah Tanah Adat yang dihormati, sehingga jangan membuat kegaduhan di Tanah Adat ini.
Dirinya juga berharap kepada Gubernur Papua Lukas Enembe agar diberikan kekuatan untuk menghadapi proses ini. Termasuk berharap proses hukum yang baik yang dilakukan oleh KPK dan penegak hukum lain.
"Ada pemimpin, mendapatkan jabatan Gubernur lalu dituduh begini, mari mempertanggungjawabkan. Setelah mempertanggungjawabkan, entah benar atau salah, yang penting sudah menjalaninya kita akan jadi kuat. Kepada KPK, pihak kepolisian, penegak hukum tolong proses dilakukan dengan profesional dan baik," pungkasnya.
https://daerah.sindonews.com/read/88...-1663409382/10
Pas banget sama momentum sidang umum PBB 2022 di minggu-minggu ini

semoga aman-aman aja takutnya dimanfaatkan kelompok yang suka teriak referendum




muhamad.hanif.2 dan diinamasaia memberi reputasi
2
1K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan