Kunjungi Channel YouTube Kami di :

https://youtube.com/channel/UCqXr656...W-nB-Du3xCH0Pg



Peranan rudal anti balistik adalah sangat penting dan vital bagi sebuah negara.

Adanya alutsista rudal anti balistik maka sebuah wilayah ibu kota negara baru dan objek vital lainnya akan terlindungi.

Maka dari itu saat ini sudah ada beberapa negara yang sudah mengakuisisi rudal anti balistik dalam berbagai jenis.

Mulai dari ada yang ditempatkan di darat sampai ada rudal anti balistik yang ditempatkan di kapal perang.

Dengan adanya peran itu semua maka diharapkan rudal anti balistik akan bisa mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Ditambah lagi jika sebuah negara ingin membeli sebuah sistem rudal anti balistik maka nampaknya harus melewati proses yang panjang.

Terutama misalnya Indonesia yang dikabarkan jika Ibu Kota baru di Kalimantan Timur masuk ke dalam radius ICBM.




Dilansir Zonajakarta.com dari defencesecurityasia.com jika Direktur Pertahanan dan Keamanan Bappenas Indonesia, Bogat Widyatmoko menjelaskan soal radius ICBM yang bisa mencapai Ibu kota baru.

"Sayangnya, ibu kota negara bagian yang baru berada dalam radius jelajah ICBM (rudal balistik antarbenua) dan rudal hipersonik negara-negara tertentu," ucap Bogat.



Dari perkataan tersebut maka sampai saat ini Indonesia belum ada informasi pembelian rudal anti balistik dalam waktu dekat.

Maka dari itu bisa saja jika seandainya Indonesia akan membeli rudal anti balistik untuk menjaga objek vital seperti Ibu Kota.

Dan kali Ini kita akan menerka-nerka apa sajakah rudal anti balistik yang cocok untuk Indonesia jika seandainya dibutuhkan.

Dan pada artikel kali ini kita akan membahas beberapa alutsista rudal balistik yang berasal dari buatan negara-negara sekutu NATO.



Yang Pertama, ada rudal pertahanan Udara Aster 30 B1 NT, buatan Prancis.



Untuk rudal anti balistik, yang bisa kemungkinan dibeli Indonesia, adalah sistem pertahanan dari Prancis.

Aster 30 B1 NT, diketahui adalah alutsista baru yang nantinya akan diproyeksikan akan bisa menangkis rudal balistik.

Maka dari itu, Aster 30 B1 NT bisa dimuat di platform darat dan kapal untuk tempat penyimpanannya.



Lalu yang kedua, ada rudal Hanud S-500 Prometheus buatan rusia.

S-500, dikembangkan sebagai sistem anti-pesawat generasi baru yang ditujukan untuk menjatuhkan rudal balistik jarak menengah, dan jika perlu, rudal balistik antarbenua.

Selain itu, S-500 mampu menghancurkan pesawat hipersonik, dan kendaraan udara tak berawak.

Senjata pertahanan baru Rusia itu, dilaporkan dapat menyerang rudal balistik musuh, pada jarak hingga 600 kilometer, dan pesawat pada jarak sekitar 500 kilometer.

Namun, jika Indonesia ingin memiliki S-500 maka Indonesia haris siap menerjang sanski CAATSA Amerika.




Kemudian untuk Yang Ketiga, Ada Rudal Hanud THAAD Asal Amerika serikat.


Melansir dari lockheedmartin.com, jika THAAD adalah salah satu alutsista yang dipergunakan untuk menangkis serangan rudal balistik.

Dari kemampuan tersebut, maka THAAD, bisa dioperasionalkan dalam berbagai tempat khususnya platform di darat.


Rudal THAAD sendiri, sudah banyak dipakai oleh beberapa negara tertentu, dari adanya persetujuan kongres AS.

Jika seandainya Indonesia, akan membeli THAAD maka bisa saja, akan tetapi harus melewati proses yang lama, dan biaya yang sangat mahal.

Dan itulah, beberapa jenis sistem senjata rudal anti balistik yang bisa dibeli oleh Indonesia untuk melindungi ibu kota barunya.


Terimakasih...