- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Horor Baru Hantui Negeri Biden: AS Terancam Kekurangan Energi


TS
xxx0857
Horor Baru Hantui Negeri Biden: AS Terancam Kekurangan Energi

-
Amerika Serikat (AS) kini menghadapi potensi kekurangan energi, terutama di wilayah Pantai Timur. Ini akibat ancaman demonstrasi besar-besaran serikat pekerja kereta api di negara itu.
Negara bagian timur laut bergantung pengiriman bahan bakarnya pada kereta api, mulai dari minyak, gas dan produk bahan bakar lain. Kurangnya pipa menjadi penyebab.
Namun, operasi kereta yang membawa komponen bahan bakar itu telah dihentikan, seiring persiapan penutupan rel. Ini akibat persiapan demo yang akan berlangsung beberapa hari mendatang
Diketahui, serikat pekerja kereta api yang berdemo berasal dari banyak operator termasuk Union Pacific dan BNSF Berkshire Hathaway. Ini melibatkan tiga serikat pekerja yang mewakili 60.000 orang.
"Semua jalur kereta api sedang bersiap untuk menghentikan operasi pada hari berikutnya," kata seorang Juru Bicara di Norfolk Southern, salah satu operator kereta lain.
"Amtrak telah membatalkan semua rute jarak jauh secara nasional karena kereta mereka sebagian besar beroperasi di jalur barang di luar Timur Laut AS," tulis Reuters menambahkan sumber lainnya
Timur Laut sendiri terdiri dari sembilan negara bian. Meliputi Connecticut, Maine, Massachusetts, New Hampshire, Rhode Island, Vermont, New Jersey, New York dan Pennsylvania.
Di wilayah Maine hingga Maryland, stok minyak misalnya, berada di 16,6 juta barel. Ini terendah secara musiman sejak Administrasi Informasi Energi (EIA) mulai menyimpan data pada 1990.
Bahan bakar seperti gas penting bagi penduduk setempat. Terutama untuk memanaskan rumah dan menyalakan kompor.
"Segala macam hal akan terhenti," kata seorang eksekutif yang akrab dengan operasi kereta api di kawasan itu.
"Ini akan menjadi brutal," tambahnya.
Sementara itu analis menilai ketidakseimbangan infrastruktur regional telah terjadi 20 tahun terakhir. Pipa yang ada sudah penuh dan tak memiliki ruang mengirimkan pasokan.
"Selama 20 tahun terakhir, ketidakseimbangan regional antara tempat produk diproduksi dan tempat permintaan telah meningkat," kata Wakil Presiden Kepala Penyulingan dan Pemasaran Amerika, S&P Global Commodity Insights, Debnil Chowdhury.
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...urangan-energi
Diubah oleh xxx0857 15-09-2022 21:09
0
848
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan