Masih ingat dengan aksi PM Irlandia Sanna Marin, yang asik pesta liar dan berakhir dengan kritikan. Bahkan dirinya menangis dan meminta maaf kepada publik.

Untuk beritanya PM Irlandia ini ane dah bikin threadnya juga klik Disini.

Lantas timbul pertanyaan, bila ini terjadi pada pejabat publik tanah air apa yang akan terjadi?



Ternyata pertanyaan ini dijawab cukup cepat juga, karena baru-baru ini terjadi kasus serupa dengan PM Irlandia.

Dimana ada seorang Sekdes (Sekretaris desa) di daerah Banyuasin Kembaran, Kecamatam Loano, Kabupaten Purwerejo Jawa Tengah yang berinisial AS, atau dikenal dengan Bu Sekdes AS yang terciduk sedang pesta, atau dugem.

Apa reaksi masyarakat Banyuasin terhadap hal itu? Ternyata mereka demo dan ingin Bu Sekdes itu diberhentikan.



Bisa dibilang agak berbeda pola pikir barat yang hanya mendapatkan kritik, namun kalau di Indonesia lebih tegas lagi minta diberhentikan.

Pada dasarnya bebas-bebas saja seorang manusia yang ingin mencari hiburan, baik itu ke diskotik, night club atau sejenisnya. Tak ada individu lain yang melarang, namun sebagai pengutus publik etikanya memang hal-hal yang kurang baik harus ditutupi bukan di umbar, apalagi paparazi yang mengumbarnya.



Maka, sebagai pejabat negara tidak bisa juga bertindak sesuka hati. Tapi sekarang dunia digital semua orang bisa eksis, bahkan Bu Sekdes kerap mengunggah dirinya di TikTok.

Namun kalau akhirnya ada foto atau video yang dianggap masyarakat kurang elok, hingga memalukan dan mereka menyampaikan aspirasinya dengan berdemo agar Bu Sekdes diberhentikan, itu menjadi satu hal yang wajar.

Karena ada pepatah bilang, 'dimana bumi dipijak, disitu langit dijinjing' otomatis Kades Abdul Aziz pun memutuskan untuk menindak Bu Sekdes. Pemberhentian harus sesuai proses tidak bisa langsung simsalabim.



Bahkan yang membuat resah adalah Bu Sekdes meminum minuman keras sambil asik bergoyang. Walau minuman itu dibantah bukan miras tetapi air putih, bahkan kejadian itu pun sudah lama, namun pendemo sudah kadung tak percaya.

Disini kita tahu, masyarakat tidak suka dengan hal-hal yang dinilai negatif maka harusnya hal-hal seperti itu hendaknya dihindari bukan seakan merasa itu hak privasi, dan tidak merugikan orang banyak lantas prilaku seperti demikian diperbolehkan.

Tapi, apakah pendapat agan sama dengan masyarakat desa Banyuasin?





Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1, 2
Pic : google