- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
3 Daftar Risiko Jika Jokowi Nekat Impor Minyak dari Rusia


TS
mabdulkarim
3 Daftar Risiko Jika Jokowi Nekat Impor Minyak dari Rusia

Pengamat menilai negara Barat dan AS akan mengurangi investasi jika RI nekat mengimpor minyak dari Rusia. Ilustrasi. (AFP/Fayez).
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka opsi RI akan mengimpor minyak mentah dari Rusia di tengah lonjakan harga komoditas itu di pasar global.
Menurut Jokowi, pemerintah sedang mengkaji sejumlah opsi demi mendapatkan minyak dengan harga lebih murah. Salah satunya membeli minyak dari Rusia.
"Semua opsi selalu kami pantau. Jika ada negara (dan) mereka memberikan harga yang lebih baik, tentu saja," ungkap Jokowi, dikutip dari channelnewsasia.com, Senin (12/9).
Wacana pembelian minyak dari Rusia sebenarnya sudah diungkapkan sejak akhir Maret 2022 oleh PT Pertamina (Persero).
Saat itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan manajemen akan mengimpor minyak mentah dari Rusia. Pasalnya, harga minyak dari Negeri Beruang Merah itu lebih murah di tengah konflik dan hujan sanksi dari negara-negara barat.
"Di saat harga sekarang situasi geopolitik, kami melihat ada opportunity untuk membeli dari Rusia dengan harga yang baik," ungkap Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR pada akhir Maret 2022.
Nicke mengaku pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Bank Indonesia (BI) untuk mengimpor minyak dari Rusia.
Menurut dia, rencana ini tak akan berdampak negatif dari sudut pandang politik asalkan Pertamina membeli dari perusahaan yang tak dikenakan sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina.
"Untuk masalah ini, secara politik tidak akan masalah sepanjang perusahaan yang kami deal ini tidak terkena sanksi," jelas Nicke.
Namun, rencana itu batal. Manajemen beralasan stok minyak di kilang milik Pertamina sudah sesuai dengan jumlah kebutuhan di RI.
Kemudian, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengklaim Rusia sudah menawarkan RI untuk membeli minyak dari negara dengan harga 30 persen lebih murah dari harga pasar internasional pada bulan lalu.
"Rusia menawarkan ke kita, eh lu mau nggak India sudah ambil nih minyak kita harganya 30 persen lebih murah daripada harga pasar internasional. Kalau buat teman-teman CEO Mastermind ambil nggak? Ambil. Pak Jokowi pikir yang sama, ambil," ucap Sandi di akun Instagram-nya, @sandiuno.
Kendati lebih murah, tetapi Direktur Center of Economics and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira khawatir rencana pembelian minyak dari Rusia bisa memberikan beberapa risiko ke Indonesia.
1. Bisa membuat negara Eropa dan AS mengurangi impor dari Indonesia.
Ia mengatakan kebijakan Indonesia mengimpor minyak Rusia bisa membuat Eropa dan AS mengurangi impor dari Indonesia. Maklum, berbagai negara di Eropa dan AS telah menjatuhkan banyak sanksi ekonomi untuk Rusia setelah menginvasi Ukraina.
"Perlu mengantisipasi misalnya ketika negara-negara tujuan ekspor itu menemukan bahwa bahan baku yang dibeli oleh Indonesia mengandung minyak dari Rusia. Jadi ada konsekuensi bisa dihambat produk Indonesia masuk ke negara-negara lain," ungkap Bhima kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.
2. Penurunan investasi
Tak hanya itu, jika pemerintah dan Pertamina mengimpor minyak dari Rusia, maka Eropa dan AS berpotensi mengurangi investasi di RI. Sebab, dua negara itu yang memberikan sanksi paling banyak untuk Rusia.
"Bisa berpengaruh ke investasi migas di Indonesia. Perusahaan asing di negara barat lebih berhati-hati untuk investasi kilang. Jadi malas karena Indonesia dinilai pro Rusia," ucap Bhima.
3. Gangguan pertumbuhan ekonomi
Jika ekspor dan investasi terganggu, bukan tak mungkin pertumbuhan ekonomi RI akan tertekan. Saat ini, ekspor dan investasi adalah dua komponen membentuk produk domestik bruto (PDB) di dalam negeri

Pengamat menilai negara Barat dan AS akan mengurangi investasi jika RI nekat mengimpor minyak dari Rusia. Ilustrasi. (AFP/Haidar).
Kebutuhan Mendesak
Sementara, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov punya pandangan berbeda. Menurut dia, opsi mengimpor minyak dari Rusia sudah tepat.
Pertamina, kata Abra, bisa mendapatkan minyak lebih murah dari harga pasar global. Dengan demikian, modal yang harus harus dikeluarkan perusahaan bisa ditekan.
"Jadi beli minyak dari Rusia memang mendesak," kata Abra.
Kendati begitu, ia mengakui opsi mengimpor minyak dari Rusia adalah pilihan yang sulit. Keputusan ini akan mendatangkan banyak kritik dari negara barat dan AS.
Bahkan, Abra mengamini ada potensi negara barat dan AS menyetop ekspor dan menghentikan investasi di RI. Hanya saja, masalah bisa selesai asal pemerintah punya argumentasi yang kuat.
"Ini kebutuhan mendasar untuk ketahanan energi. Pemerintah Indonesia harus punya argumentasi yang cukup mendasar bahwa ini semata-mata soal bisnis, lalu demi menjaga kestabilan ekonomi dan sosial," jelas Abra.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor minyak mentah paling banyak dari Nigeria senilai US$2,54 miliar sejak Januari 2022 sampai Juli 2022.
Selanjutnya, RI juga mengimpor minyak mentah dari Arab Saudi senilai US$1,88 miliar, Angola US$497 juta, Australia US$326,3 juta, dan Azerbaijan US$314,3 juta, dan Algeria US$171,5 juta.
Lalu, Guinea Khatulistiwa US$162,6 juta, Gabon US$157,5 juta, Amerika Serikat (AS) US$131,1 juta, Kongo US$128,3 juta, Uni Emirat Arab (UEA) US$31,7 juta, Papua Nugini US$30,3 juta, Selandia Baru US$21,2 juta, dan Malaysia US$20,4 juta.
Di sisi lain, Indonesia juga mengekspor sebagian minyak mentah ke sejumlah negara. Tercatat, RI menjual minyak mentah paling banyak ke Thailand senilai US$781,6 juta sejak Januari 2022-Juli 2022.
Kemudian, Indonesia menjual minyak mentah ke Australia senilai US$59,8 juta, India US$26,3 juta, Singapura US$18,1 juta, Malaysia US$17,2 juta, dan Jepang US$9 juta.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi...-dari-rusia/2.
Daripada demo terus dan inflasi mengganggu stabilitas ekonomi sudah waktunya dipertimbangkan harga minyak murah walaupun AS dan Uni Eropa ngajak Indonesia buat ikutan pembatasan harga minyak Rusia..


odjay05 memberi reputasi
1
1K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan