Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Warga di Sleman Turun ke Jalan Tolak Keberadaan LDII
Warga di Sleman Turun ke Jalan Tolak Keberadaan LDII

Minggu, 11 September 2022 - 19:37 WIB 

Warga di Sleman Turun ke Jalan Tolak Keberadaan LDII Puluhan warga Balong Bimomartani Ngemplak mendatangi bangunan yang selama ini digunakan untuk kegiatan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Minggu (11/9/2022)-Harian Jogja - Abdul Hamid Razak
Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Puluhan warga Balong Bimomartani Ngemplak mendatangi bangunan yang selama ini digunakan untuk kegiatan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Minggu (11/9/2022). Mereka menolak aktivitas LDII di wilayah tersebut.
Juru bicara warga Mulyadi mengatakan keberadaan warga LDII tersebut dinilai meresahkan warga Tegal Balong. Pasalnya aktivitas warga LDII di tempat tersebut dinilai mengganggu ketenangan warga setempat. Apalagi selama pandemi Covid-19 aktivitas warga LDII dari luar daerah tersebut tidak berhenti. "Apalagi, warga LDII yang hanya 6 KK itu mendirikan tempat ibadah (masjid) di sini. Padahal di sekitar sini sudah banyak masjid dan musala," katanya di sela aksi.

Padahal, katanya, sejak awal datang mereka hanya ingin bermukim di wilayah tersebut dan bukan untuk mendirikan tempat ibadah sendiri. Selain itu, warga juga menyesalkan keberadaan saluran irigasi untuk persawahan yang melewati area perumahan mereka sering bercampur dengan sampah. "Sebenarnya kalau hanya bermukim tidak apa-apa. Boleh, kami tidak melarang. Pernah dulu ada anggota LDII saat kegiatan tirakatan 17 Agustusan menilai kegiatan itu sia-sia termasuk tahlilan," kata mantan Ketua RT 17  Tegal Balong ini.
PROMOTED:  Sempit, Jalan Gambiran Jogja Tak Boleh untuk Parkir
BACA JUGA: Pemda yang Tak Salurkan Bansos BBM Bakal Kena Sanksi
Warga, katanya meminta aktivitas warga LDII yang melakukan kegiatan di kawasan tersebut dihentikan. Mereka meminta jaminan dari pemerintah hal tersebut bisa dipenuhi oleh warga LDII. Kedatangan warga pun dikawal oleh sejumlah aparat keamanan baik TNI/Polri dan Pemkab Sleman.
"Ya sebenarnya sudah mau kami gelar pertemuan antara LDII dengan warga. Namun warga sudah keburu mendatangi lokasi ini, menyampaikan aspirasinya langsung ke warga LDII," kata Dukuh Tegal Balong Sunaryo.
Saat ini, lanjutnya, masalah tersebut masih menunggu keputusan dari Pemkab Sleman. Setelah aksi tersebut, katanya, baik warga Tegal Balong maupun warga LDII menyepakati untuk menunggu keputusan dari Pemkab Sleman. "Jadi sementara warga LDII tidak melakukan aktivitas apapun sambil menunggu keputusan Pemkab," katanya.
Hal senada disampaikan Kapolsek Ngemplak, AKP Suharyanto. Dia berharap seluruh warga tetap menjaga suasana yang kondusif. Apalagi mereka hidup dalam satu padukuhan. Penyampaian aspirasi yang dilakukan warga akan dirapatkan dengan Pemkab Sleman. "Sembari menunggu keputusan dari pemerintah. Kami berharap semua menahan diri tidak boleh melakukan tindakan yang mengganggu ketentraman dan keamanan, tidak boleh anarkhis," katanya. 
Terpisah, Mujiyono warga LDII di lokasi tersebut mengaku akan mematuhi kesepakatan sementara untuk menghentikan aktivitas LDII sembari menunggu keputusan dari Pemkab Sleman. Ia menjelaskan jika bangunan masjid tersebut sebenarnya sudah mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB) dari Pemkab. 

"Bangunan itu sudah berizin dan memang kami bangun untuk kegiatan warga LDII. Memang banyak masjid juga di sini, tapi kalau kami gunakan untuk kegiatan kami justru nanti akan menimbulkan masalah," katanya.
Dia berharap Pemkab bijaksana menengahi kasus tersebut. Alasannya, LDII merupakan organisasi yang memiliki banyak kegiatan seperti organisasi lainnya. Warga LDII, katanya sudah diarahkan untuk taat pada peraturan pemerintah yang sah dan mengikuti kegiatan masyarakat yang tidak bertentangan dengan akidah.
"Kalau ada warga yang memaksa untuk menutup kegiatan organisasi ini ya itu artinya mereka memaksankan haknya. Kami tetap NKRI dan selama ini tidak merugikan kelompok tertentu," katanya. 

https://jogjapolitan.harianjogja.com...eberadaan-ldii
pilot2isekai078
areszzjay
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.9K
73
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan