- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sudah benarkah Sholatku?


TS
AddIgonjbg
Sudah benarkah Sholatku?
BAB SHOLAT
sholat secara fiqih/hukum fiqih, niat itu fi qolbi, tempatnya dalam hati, waktunya fi awali juz'in, /di permulaan perbuatan,
la dalam sholat awal perbuatan itu takbirotul ikhrom,, jadi tempat niat dalam hati, bukan di ucapkan dan waktunya di waktu sedang melakukan takbirotul ikhrom,
jadi lisan bilang alloh dari allohu akbar tangan ngangkat, hati bilang usholi, lisan bilang bar, dari allohu akbar , dan tangan sendekap. maka hati mengucapkan la dari lillahi taala,
jadi tak boleh kurang tak boleh lebih, itu hukum fiqih, jadi kalau ndak kayak gitu, secara fiqih maka ndak sah,
itu masih kulitnya sholat, atau permulaanya aja, baru permulaanya saja sudah agak berat, maka Alloh mengatakan , sesungguhnya sholat itu berat, kecuali bagi orang yang khusuk,
sholat di bilang berat itu sholat yang ada ruhnya, yang bisa menjadikan manusianya yang melakukan sholat, menjadikan sholatnya tnha anil fakhsa'i walmungkar, bisa mencegah dari perbuatan keji dan mungkar,
dan sholat yang benar akan memunculkan ruh dari tubuh orang tersebut, dan ruh itu akan jadi saksi nanti di hari kiamat, maka kalau orang sholatnya benar, maka amal yang lain pun sudah tak butuh khisab lagi, karena orang itu akan jauh dari perbuatan ke3ji dan kerusakan
MASALAH NIAT SHALAT
jadi kata gampangnya tempat niat itu di ucapkan dalam hati, di tengah kita melakukan takbirotul ikhrom, bukan di ucapkan oleh lisan, lisan itu cuma membantu pengucapan hati, runtutannya agar ndak salah
usoli fardo duhri sampai lillahi taala itu tetap di ucapkan dalam hati, sesuatu yang di ajarkan la kok di larang di ucapkan, itu pasti yang bikin acara aliran sesat, dalilnya mana, jangan asal aja,
dalam fiqih malah wajib, dalam niyat itu ada ta'yin/menyatakan niat solat duhur apa solat mayit, wajib niat makmum bagi makmum, menyatakan solat sunah apa fardu, adaan apa kodoan,
la kalau ndak ada ajaran kayak gitu nanti mawut ndak pakai aturan, solat di pindah-pindah waktunya ndak ada kodho, ndak ada sesuai waktu, itungannya juga sak karepe wudele dewe, mkanya solat itu ndak pakai cara sendiri-sendiri, karena pakai ajaran baku
makanya innasholata lakabirotun illa alalkhosi'in, solat itu benar-benar berat, kecuali bagi orang yang khusuk, la sudah di bilng gitu, ya berarti bukan cuma niat thok, kamu punya niat mau beli sate, dalam hatimu pasti sudah terancang jelas apa itu sate, di mana jualnya, bentuknya kayak apa? di goreng apa di bakar, bahkan mungkin harga setusuknya berapa sudah kamu ketahui, makanya di sediakan uang secukupnya, nah itu baru niat beli sate, kalau belinya jauh juga sudah pasti kamu kan merancang jalannya naik apa, kalau naik angkot uang cukup gak, nah gak cuma niat aja kan, lalu jalan ke kuburan , balik pulang lalu apa itu sah telah membeli sate?,
jadi walau cuma niat aja, ternyata tidak segampang yang kita kira, walau sudah bilang ke semua orang bahkan semua orang se rt kamu bilang , bahwa kamu mau beli sate, tapi kamu masih ngendon dalam rumah ndak pergi-pergi ya namanya ndak punya niat beli sate tapi umuk tok, ngomong kosong,
MASALAH DOA IFTITAH
nah itu tadi sedikit penjelasan tentang niat, setelah takbirotul ikhrom mka di sunhkan untuk membaca do'a iftitah/atau doa pembukaan,
doa iftitah ini yang sering di pakai ada dua:
1, kabirouwalkhamdu lillahi kashirou wasubkhanallohi bukrotawaasila, inni wajahtu wajhiya liladzi fatorossamawati walardho khanifam muslimauwama ana minal musrikin inna solati, wanusuki wamakhyaya wamamati lillahi robbil alamin lasarikalahu wabidzalika umirtu waana ala dzalika minal muslimin.
2. subkhanakallohumma wabikhamdika wa tabaroka ismuka wataala jaduka walailaha ghoiruka.
makna dan penjelasan yang kesatu, segala keagungan dan segala puji bagi Alloh dengan berlimpah-limpah, dan maha suci Alloh di waktu pagi dan petang, sesungguhnya aku menghadapkan wajahku(hati)/arah tujuan hidup, pada dzat yang menguasai bumi dan langit, dengan condong dan berserah diri, dan aku tidak termasuk orang yang menyekutukannya, sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku dan matiku, itu adalah kepunyaan tuhan seru sekalian alam, aku tidak menyekutukannya, karena itulah yang di perintahkannya, dan karena itu aku adalah orang yang berserah diri/muslim/mencari keselamatan.
dari arti di atas kabirowalkhamdu lillahi, segala sifat akbar agung, sok gede, merasa bisa merasa hebat, dan segala puji, di katakan segala, karena puji itu ada 4,
1. qodim ala qodim, (pujian Alloh pada Alloh)
2. qodim ala khudus, (pujian Alloh pada mahluk)
3. khudus ala khudus, (pujian mahluk pada mahluk)
4. khudus ala qodim. (pujian mahluk pada Alloh)
pujian Alloh pada Alloh, ada di semua Alquran tentang asma-asma Alloh,
pujian Alloh pada mahluk, seperti pujian Alloh pada hamba yang amat bertaqwa,
pujian mahluk pada mahluk, seperti pujian pada teman, pada istri, pada pacar dlsb,
pujian mahluk pada Alloh seperti di lakukan oleh pada setiap panggilan pada asma Alloh juga di lakukan pada setiap adzan,
nah semua itu pujian, di akui atau tidak ujung-ujungnya akan kembali kepada alloh,
maka waktu kita sholat ingat-ingatlah, seharusnya kita merasa berdosa karena merasa menghaki pujian itu, misalkan karena memecahkan suatu masalah , lalu teman memuji, lalu kita ngomong , la wong aku, iku nek gak aku gak iso,
itu mungkin secara dzohir secara mata telanjang iya, tapi coba bayangkan, andai dulu waktu mu di lahirkan, lalu Alloh menutup lubang kelahiran, lalu kita ndak bisa keluar, itu juga banyak terjadi, bayi yang meninggal sebelum di lahirkan, atau satu saat waktu kecil kita lewat jalan dan di tabrak truk sampai gepeng, itu juga banyak terjadi, atau kita di lahirkan, ndak di kasih tangan dan kaki, itu juga banyak terjadi, satu aja apa yang ku sebutkan terjadi, apa yang bisa kita lakukan?
wasubkhanallohi bukrotawaasila,
benerkah itu kita telah mengagungkan Alloh di waktu pagi dan petang, baru jawab benar, datang seorang pejabat maka mindik-mindik, biar di kasih uang, atau biar di alem, apakah itu kita ndak nifak, apa ndak mbodoni dan ngapusi Alloh, la kok Alloh di apusi, yang jangankan gerak gerik kita, bahkan sebutir tumo yang tumbuh dalam hati kita aja tau, kemliwer hati kita kemana aja , tau, la kok di bohongi,
maka sebaiknya dalam sholat menyesali diri-banyak banyak menyesali diri atas kekilafan-kekilafan kecil, yang kita anggap kecil dan tak terlihat, yang kemliwer dalam hati, yang tiada orang lain tau, ada cewek liwat, roknya tersingkap dikit, ndak ada orang yang ngelihat selain kita, lalu hati membatin, la tersingkap kok sedikit mbok nambah lagi dikit, itu yang sebegitu, ini misal saja, tiap hari, tiap detik, numpuk apa nggak jadi sumpel bagi mata batin? mata batin makin bloboken (coro jowo) makin klilipen tiap hari di biarkan malah di ucek-ucek, di ajak ngelihat yang gak panas, maka makin buta , jangankan terbukanya khijab, coreng-moreng, nyungsang jungkir orang sekitar yang kesusahan, jelas-jelas di depan mata aja tak kelihatan, hati tumpul, malah akan di bilang, hiuh rasain, mati..., mati .., sana, la nggak mau kerja, kelaparan rasain
inna sholati, wa nusuki wamakhyaya, wamamati lillahi robbil alamin,
benarkah sholatku, ibadahku, hidup dan matiku untuk Alloh? kita baca diri masing-masing, sehari ini, kemaren, apa yang telah kita lakukan, untuk perenungan, hendaknya tidak membela diri, jujur apa adanya, kita telaah satu demi satu, setiap waktu yang berlalu, sepanjang pagi sampai kita tidur lagi, adakah perbuatan kita yang berkadar ibadah, ndak perlu harus sodaqoh, ndak perlu musti sholat, ibadah itu umum, jika semua hidup itu kita niati ibadah maka semua hidup adalah ibadah,
sekalipun sholat kok ada maksut lain di dalam sholat maka itu bukan ibadah, rajin ikut jamaah di masjid tapi ngincer cewek yang rumahnya dekat masjid, maka selama sholat juga ndak di bilang ibadah, tapi di bilang lagi ngincer cewek,
kita berangkat kerja, niat menuruti perintah Alloh supaya bertebaran di atas bumi mencari berkah rizqi, maka kerja di manapun asal halal, maka itu di nilai ibadah, nah itu sudah kita jalankan belum?,
apa selama ini pontang panting cari kerja, untuk mewah, untuk gengsi, untuk bisa mengejar target?
hidup kita bernilai, dan ada nilainya itu di mulai dari niat kita,
maka yang selama ini niat salah, mari perbaharui niat, insaAlloh hidup akan terasa lapang tanpa terasa beban, berjalan dan mengalir tanpa merasa di kejar, atau mengejar
#SangKyai
sholat secara fiqih/hukum fiqih, niat itu fi qolbi, tempatnya dalam hati, waktunya fi awali juz'in, /di permulaan perbuatan,
la dalam sholat awal perbuatan itu takbirotul ikhrom,, jadi tempat niat dalam hati, bukan di ucapkan dan waktunya di waktu sedang melakukan takbirotul ikhrom,
jadi lisan bilang alloh dari allohu akbar tangan ngangkat, hati bilang usholi, lisan bilang bar, dari allohu akbar , dan tangan sendekap. maka hati mengucapkan la dari lillahi taala,
jadi tak boleh kurang tak boleh lebih, itu hukum fiqih, jadi kalau ndak kayak gitu, secara fiqih maka ndak sah,
itu masih kulitnya sholat, atau permulaanya aja, baru permulaanya saja sudah agak berat, maka Alloh mengatakan , sesungguhnya sholat itu berat, kecuali bagi orang yang khusuk,
sholat di bilang berat itu sholat yang ada ruhnya, yang bisa menjadikan manusianya yang melakukan sholat, menjadikan sholatnya tnha anil fakhsa'i walmungkar, bisa mencegah dari perbuatan keji dan mungkar,
dan sholat yang benar akan memunculkan ruh dari tubuh orang tersebut, dan ruh itu akan jadi saksi nanti di hari kiamat, maka kalau orang sholatnya benar, maka amal yang lain pun sudah tak butuh khisab lagi, karena orang itu akan jauh dari perbuatan ke3ji dan kerusakan
MASALAH NIAT SHALAT
jadi kata gampangnya tempat niat itu di ucapkan dalam hati, di tengah kita melakukan takbirotul ikhrom, bukan di ucapkan oleh lisan, lisan itu cuma membantu pengucapan hati, runtutannya agar ndak salah
usoli fardo duhri sampai lillahi taala itu tetap di ucapkan dalam hati, sesuatu yang di ajarkan la kok di larang di ucapkan, itu pasti yang bikin acara aliran sesat, dalilnya mana, jangan asal aja,
dalam fiqih malah wajib, dalam niyat itu ada ta'yin/menyatakan niat solat duhur apa solat mayit, wajib niat makmum bagi makmum, menyatakan solat sunah apa fardu, adaan apa kodoan,
la kalau ndak ada ajaran kayak gitu nanti mawut ndak pakai aturan, solat di pindah-pindah waktunya ndak ada kodho, ndak ada sesuai waktu, itungannya juga sak karepe wudele dewe, mkanya solat itu ndak pakai cara sendiri-sendiri, karena pakai ajaran baku
makanya innasholata lakabirotun illa alalkhosi'in, solat itu benar-benar berat, kecuali bagi orang yang khusuk, la sudah di bilng gitu, ya berarti bukan cuma niat thok, kamu punya niat mau beli sate, dalam hatimu pasti sudah terancang jelas apa itu sate, di mana jualnya, bentuknya kayak apa? di goreng apa di bakar, bahkan mungkin harga setusuknya berapa sudah kamu ketahui, makanya di sediakan uang secukupnya, nah itu baru niat beli sate, kalau belinya jauh juga sudah pasti kamu kan merancang jalannya naik apa, kalau naik angkot uang cukup gak, nah gak cuma niat aja kan, lalu jalan ke kuburan , balik pulang lalu apa itu sah telah membeli sate?,
jadi walau cuma niat aja, ternyata tidak segampang yang kita kira, walau sudah bilang ke semua orang bahkan semua orang se rt kamu bilang , bahwa kamu mau beli sate, tapi kamu masih ngendon dalam rumah ndak pergi-pergi ya namanya ndak punya niat beli sate tapi umuk tok, ngomong kosong,
MASALAH DOA IFTITAH
nah itu tadi sedikit penjelasan tentang niat, setelah takbirotul ikhrom mka di sunhkan untuk membaca do'a iftitah/atau doa pembukaan,
doa iftitah ini yang sering di pakai ada dua:
1, kabirouwalkhamdu lillahi kashirou wasubkhanallohi bukrotawaasila, inni wajahtu wajhiya liladzi fatorossamawati walardho khanifam muslimauwama ana minal musrikin inna solati, wanusuki wamakhyaya wamamati lillahi robbil alamin lasarikalahu wabidzalika umirtu waana ala dzalika minal muslimin.
2. subkhanakallohumma wabikhamdika wa tabaroka ismuka wataala jaduka walailaha ghoiruka.
makna dan penjelasan yang kesatu, segala keagungan dan segala puji bagi Alloh dengan berlimpah-limpah, dan maha suci Alloh di waktu pagi dan petang, sesungguhnya aku menghadapkan wajahku(hati)/arah tujuan hidup, pada dzat yang menguasai bumi dan langit, dengan condong dan berserah diri, dan aku tidak termasuk orang yang menyekutukannya, sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku dan matiku, itu adalah kepunyaan tuhan seru sekalian alam, aku tidak menyekutukannya, karena itulah yang di perintahkannya, dan karena itu aku adalah orang yang berserah diri/muslim/mencari keselamatan.
dari arti di atas kabirowalkhamdu lillahi, segala sifat akbar agung, sok gede, merasa bisa merasa hebat, dan segala puji, di katakan segala, karena puji itu ada 4,
1. qodim ala qodim, (pujian Alloh pada Alloh)
2. qodim ala khudus, (pujian Alloh pada mahluk)
3. khudus ala khudus, (pujian mahluk pada mahluk)
4. khudus ala qodim. (pujian mahluk pada Alloh)
pujian Alloh pada Alloh, ada di semua Alquran tentang asma-asma Alloh,
pujian Alloh pada mahluk, seperti pujian Alloh pada hamba yang amat bertaqwa,
pujian mahluk pada mahluk, seperti pujian pada teman, pada istri, pada pacar dlsb,
pujian mahluk pada Alloh seperti di lakukan oleh pada setiap panggilan pada asma Alloh juga di lakukan pada setiap adzan,
nah semua itu pujian, di akui atau tidak ujung-ujungnya akan kembali kepada alloh,
maka waktu kita sholat ingat-ingatlah, seharusnya kita merasa berdosa karena merasa menghaki pujian itu, misalkan karena memecahkan suatu masalah , lalu teman memuji, lalu kita ngomong , la wong aku, iku nek gak aku gak iso,
itu mungkin secara dzohir secara mata telanjang iya, tapi coba bayangkan, andai dulu waktu mu di lahirkan, lalu Alloh menutup lubang kelahiran, lalu kita ndak bisa keluar, itu juga banyak terjadi, bayi yang meninggal sebelum di lahirkan, atau satu saat waktu kecil kita lewat jalan dan di tabrak truk sampai gepeng, itu juga banyak terjadi, atau kita di lahirkan, ndak di kasih tangan dan kaki, itu juga banyak terjadi, satu aja apa yang ku sebutkan terjadi, apa yang bisa kita lakukan?
wasubkhanallohi bukrotawaasila,
benerkah itu kita telah mengagungkan Alloh di waktu pagi dan petang, baru jawab benar, datang seorang pejabat maka mindik-mindik, biar di kasih uang, atau biar di alem, apakah itu kita ndak nifak, apa ndak mbodoni dan ngapusi Alloh, la kok Alloh di apusi, yang jangankan gerak gerik kita, bahkan sebutir tumo yang tumbuh dalam hati kita aja tau, kemliwer hati kita kemana aja , tau, la kok di bohongi,
maka sebaiknya dalam sholat menyesali diri-banyak banyak menyesali diri atas kekilafan-kekilafan kecil, yang kita anggap kecil dan tak terlihat, yang kemliwer dalam hati, yang tiada orang lain tau, ada cewek liwat, roknya tersingkap dikit, ndak ada orang yang ngelihat selain kita, lalu hati membatin, la tersingkap kok sedikit mbok nambah lagi dikit, itu yang sebegitu, ini misal saja, tiap hari, tiap detik, numpuk apa nggak jadi sumpel bagi mata batin? mata batin makin bloboken (coro jowo) makin klilipen tiap hari di biarkan malah di ucek-ucek, di ajak ngelihat yang gak panas, maka makin buta , jangankan terbukanya khijab, coreng-moreng, nyungsang jungkir orang sekitar yang kesusahan, jelas-jelas di depan mata aja tak kelihatan, hati tumpul, malah akan di bilang, hiuh rasain, mati..., mati .., sana, la nggak mau kerja, kelaparan rasain
inna sholati, wa nusuki wamakhyaya, wamamati lillahi robbil alamin,
benarkah sholatku, ibadahku, hidup dan matiku untuk Alloh? kita baca diri masing-masing, sehari ini, kemaren, apa yang telah kita lakukan, untuk perenungan, hendaknya tidak membela diri, jujur apa adanya, kita telaah satu demi satu, setiap waktu yang berlalu, sepanjang pagi sampai kita tidur lagi, adakah perbuatan kita yang berkadar ibadah, ndak perlu harus sodaqoh, ndak perlu musti sholat, ibadah itu umum, jika semua hidup itu kita niati ibadah maka semua hidup adalah ibadah,
sekalipun sholat kok ada maksut lain di dalam sholat maka itu bukan ibadah, rajin ikut jamaah di masjid tapi ngincer cewek yang rumahnya dekat masjid, maka selama sholat juga ndak di bilang ibadah, tapi di bilang lagi ngincer cewek,
kita berangkat kerja, niat menuruti perintah Alloh supaya bertebaran di atas bumi mencari berkah rizqi, maka kerja di manapun asal halal, maka itu di nilai ibadah, nah itu sudah kita jalankan belum?,
apa selama ini pontang panting cari kerja, untuk mewah, untuk gengsi, untuk bisa mengejar target?
hidup kita bernilai, dan ada nilainya itu di mulai dari niat kita,
maka yang selama ini niat salah, mari perbaharui niat, insaAlloh hidup akan terasa lapang tanpa terasa beban, berjalan dan mengalir tanpa merasa di kejar, atau mengejar
#SangKyai
0
440
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan