Kaskus

Entertainment

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
"God Save The Queen" Versi Sex Pistols - Nyanyian Paling Nyaring Untuk Sang Ratu
Quote:


Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada hari Kamis sore (08/09/2022) di Istana Balmoral di Skotlandia, meninggalnya sang ratu menandai berakhirnya masa kepemimpinannya yang sudah berlangsung lebih dari lima dekade. Pada masa kepemimpinan Ratu Elizabeth II, tampakanya tidak banyak kritik atau berita negatif yang tertuju kepada beliau. Akan tetapi pada tahun 1977, ketika Ratu Elizabeth II memperingati 25 tahun kekuasannya yang disebut sebagai peringatan Queen’s Silver Jubilee; sebuah lagu dari band punk Inggris yang berisi kritika pada sang ratu juga dirilis.

Band yang merilis lagu tersebut adalah Sex Pistols,band beraliran punk dari Inggris. Pada Mei 1977, Sex Pistols merilis lagu berjudul "God Save The Queen"; judul lagu itu sama dengan judul lagu kebangsaan Inggris. Secara kebetulan perilisan lagu itu bertepatan dengan perayaan 25 tahun kekuasaan Ratu Elizabeth II. Dan sepanjang tahun 1977, seluruh warga Inggris bersuka cita merayakan kepemimpinan sang ratu yang memerintah lebih dari dua dekade. Tapi tidak semua warga Inggris bersuka cita atas kesuksesan sang ratu, dan Sex Pistols adalah salah satu contohnya.

Lagu God Save The Queen versi Sex Pistol yang dirilis pada 1977 dianggap sebagai kritikan kepada kepimimpinan sang ratu serta menjadi sebuah lagu anti monarki oleh beberapa media. Beberapa stasiun radio di Inggris pun pada saat itu menolak untuk memutar lagu tersebut, salah satu radio yang memblokir adalah BBC. Selain itu BBC juga melarang lagu tersebut ditampilkan di acara musik televisi mereka Top of the Pops. BBC memilih tidak memutar lagu itu agar tidak menyinggung sang ratu.

Quote:


Lagu milik Sex Pistols tersebut meyebut kepimimpinan sang ratu sebagai rezim fasis serta menyebut tidak ada masa depan bagi Inggris, hal itu kemudian membuat lagu ini menjadi kontroversial. Petikan lagu tersebut adalah sebagai berikut:

Quote:


Selain lagu yang kontroversial, poster untuk promosi lagu dari Sex Pistols juga menyindir sang ratu dengan menggunakan salah satu potret resmi Silver Jubilee; di mana terdapat peniti di mulut serta mata sang ratu ditutup dengan tulisan. Meski kontroversial, pada masanya, lagu ini berhasil memuncaki urutan pertama di beberapa majalah musik di Inggris; salah satunya NME. Selain itu secara keseluruhan di Inggris, lagu God Save The Queen ada di urutan nomor dua di bawah Rod Stewart dengan lagu “I Don’t Want To Talk About It."

Quote:


Sebenarya judul asli lagu God Save The Queentersebut adalah "No Future" dan pertama kali dibawakan dalam tur oleh Sex Pistol pada tahun 1976, tetapi manajer band Malcolm McLaren, memutuskan untuk menerima potensi provokasi dan menyarankan untuk mengganti namanya sama seperti lagu kebangsaan Inggris.

Sebelumnya pada 10 Maret 1977, Sex Pistols menandatangani kontrak dengan perusahaan rekaman A&M. Manajer band, yakni McLaren; menggelar aksi pers menjelang rilis "God Save the Queen" di mana band menandatangani kontrak rekaman baru di luar Istana Buckingham. Setelah itu, band mengadakan pesta di kantor A&M pasca penandatanganan kontrak. Tapi bassis Sid Vicious dan anggota band lain mengobrak-abrik kamar mandi kantor, label kemudian memutus kontrak band kurang dari seminggu. Lagu God Save The Queen kemudian dimasukkan ke dalam album "Never Mind the Bollocks, Here's the Sex Pistols" yang dirilis pada 28 Oktober 1977 di Inggris dan 11 November 1977 di Amerika Serikat.


Tidak Bermaksud Menyinggung Sang Ratu


Meski telah menimbulkan kontroversial, tetapi beberapa puluh tahun kemudian dalam berbagai wawancara; personel Sex Pistols mengatakan mereka tidak bermaksud meyinggung sang ratu atau keluarga kerajaan. Lagu God Save The Queen tidak dimaksudkan untuk menjadi serangan langsung terhadap Kerajaan Inggris. Lagu yang diluncurkan pada tahun 1977 menurut Sex Pistols merupakan ekspresi perasaan band terhadap iklim sosial dan politik, bercampur dengan meningkatnya sentimen anti monarki yang mulai tumbuh di kelas pekerja Inggris.

Drummer Sex Pistols Paul Cook mengatakan kepada Far Out Magazinebahwa, "Lagu itu tidak ditulis secara khusus untuk Queen's Jubilee. Kami tidak menyadarinya pada saat itu. Itu bukan upaya yang dibuat-buat untuk keluar dan mengejutkan semua orang."

Pernyataan sang drumer didukung oleh vokalis John "Johnny Rotten" Lydon, yang mengatakan kepada officialcharts.com bahwa, "Saya menulis sebuah rekaman. Ini bukan tentang momen tertentu dalam waktu atau sejarah, saya menulis rekaman tentang materi pelajaran yang penting bagi saya secara pribadi, dan kemudian semua situasi ini diselimuti dan dibuka. Saya tidak pernah melakukannya sebagai tindakan dendam terhadap Queen's Jubilee. Saya tidak berpikir itu telah sepenuhnya dipahami."

Quote:


Penyanyi utama Sex Pistols John Lydon kepada Rolling Stone dalam sebuah wawancara mengatakan, “Lagu itu mengekspresikan sudut pandang saya tentang Monarki secara umum."Meski lagu itu cukup kontroversial pada masanya, tetapi sebenarnya band tidak pernah bermaksud memusuhi atau untuk membuat gerakan untuk membenci Ratu Elizabeth II. Lagu itu ditujukan untuk melawan keluarga kerajaan sebagai sebuah institusi. Dia memambahkan, lagu itu dibuat agar sang ratu lebih memikirkan nasib para kelas pekerja di Inggris yang pada waktu itu kurang diperhatikan.

John Lydon kemudian juga melakukan klarifikasi sebagai berikut terkait lagu yang ditulisnya: “Anda tidak menulis 'God Save the Queen' karena Anda membenci orang Inggris. Anda menulis lagu seperti itu karena Anda mencintai mereka, dan Anda muak dengan mereka yang dianiaya.” Dalam wawancara dengan UK Times, Lydon juga mengatakan dia tidak memiliki "permusuhan" terhadap keluarga kerajaan dan bahkan menulis "Tuhan memberkati Ratu. Dia bertahan dengan banyak hal."


Bagaimana Respon Ratu dan Kerajaan Inggris ?


Meski membuat lagu yang kontroversial, akan tetapi Sex Pistols cukup beruntung karena pihak Kerajaan Inggris dan juga Ratu Elizabeth II sendiri tidak marah atau berupaya menangkap mereka. Pasca rilisnya lagu tersebut pada 1977, mendiang Ratu Elizabeth II juga tidak begitu ambil pusing dengan lagu yang disebut-sebut digunakan untuk menyerang dirinya. Beliau tetap menjalankan pemerintahan sebagai mana mestinya dan merayakan Quuen's Silver Jubilee penuh suka cita sepanjang tahun 1977.

Di sisi lain, Sex Pistols membawa kontroversi lebih lanjut dengan mengadakan pertunjukan pada 7 Juni 1977, bertepatan pada hari yang sama dengan perayaan Jubilee; mereka konser di atas kapal bernama Ratu Elizabeth dan mengarungi Sungai Thamesl; dekat Istana Westminster. Setelah perkelahian yang melibatkan peserta konser bernama Jah Wobble dan seorang juru kamera, sekitar11 orang termasuk Malcolm McLaren sang manajer band yang mengorganisir konser serta anggota rombongan band lainnya kemudian ditangkap pihak berwenang ketika kapal berlabuh. Anggota rombongan ditangkap karena dianggap mengganggu.

Meskipun lagu tersebut berhasil menduduki chart nomor 2 di Inggris, ada ada banyak orang yang tidak senang dengan isi lagu tersebut; terutama dari mereka pihak pro monarki. Pendukung pro monarki sempat melakukan tindakan berlebihan dengan melakukan tindakan berupa ancaman dan berupaya melukai beberapa anggota band saat melihat mereka ada di tempat publik.

Spoiler for Lirik lagu God Save The Queen:



Dinyanyikan Kembali Oleh Motorhead


Lagu God Save The Queen dari Sex Pistols yang kontroversial, rupanya cukup membekas di ingatan para remaja yang tumbuh di era lagu itu dirilis. Pada tahun 2000, grup band Motorhead menyanyikan kembali lagu "God Save The Queen." Lagu itu kemudian dimasukkan di album We Are Motorhead.Mereka juga membuat video untuk lagu tersebut.

Dalam video klip "God Save The Queen" verdi Motorhead, para personel band bermain musik di atas atap bus; di mana bus itu bekeliling kota London serta melewati beberapa tempat yang mejadi landmarks kota; salah satunya adalah Trafalgar Square. Video itu juga menampilkan sosok ratu yang diperankan oleh orang lain. Lagu "God Save The Queen" versi live dari Motorhead juga muncul di 25th anniversary DVD serta 25th & Alive: Boneshaker.

Quote:


Sex Pistols kemudian melakukan rilis ulang dari lagu God Save The Queen pada acara perayaan Queen's Platinum Jubilee pada tahun ini, mereka merilis klip pertunjukan pada Mei 1977 melalui Youtube; di mana video klip itu direkam oleh Julien Temple. Video ini juga menampilka cuplikan video pesta perahu di Sungai Thames selama perayaan Silver Jubilee Ratu Elizabeth II pada 7 Juni 1977. Rilis ulang itu terjadi sebelum perayaan Queen's Platinum Jubilee dari 2 hingga 5 Juni 2022.

Video yang diunggah oleh Sex Pistols tersebut secara eksklusif juga menampilakan beberapa penggemar wanita paling berpengaruh dari band, termasuk Debbie dan Tracey, Catwoman dan Helen of Troy, serta Vivienne. Video klip agu yang dirilis 27 Mei 2022 lalu itu kini telah ditonton sebanyak 1,6 juta kali dan disukai oleh 29 ribu orang.

Meski pernah menjadi lagu kontroversial pada masanya, tetapi lagu God Save The Queenversi Sex Pistols telah menunjukkan bahwa musik juga bisa jadi media untuk mengkritik pemerintahan. Musik juga bisa menjadi pembangkit semangat untuk melawan ketidakadilan dalam kehidupan masyarakat, dan salah satu genre musik yang lantang menyuarakan perlawanan tersebut adalah punk. Dan setelah dinobatkannya Pangeran Charles dinobatan jadi Raja Inggris, sepertinya Sex Pistols harus membuat lagu baru berjudul "God Save The King."

Quote:


Referensi Tulisan: newsweek.com, variety.com& musictimes.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas
gepyanAvatar border
gepyan memberi reputasi
1
933
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan