Suarakita.net, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman menepis isu keretakan hubungan antara dirinya dengan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.

Ketika dihubungi pada Senin (5/9/2022), Jenderal Dudung mengaku bahwa hubungannya dengan Jenderal Andika baik-baik saja.

"Baik-baik saja," jawab Jenderal Dudung melalui pesan WhatsApp.

Menurutnya, bisa jadi isu tersebut sengaja dihembuskan berkaitan dengan bursa calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa yang akan pensiun pada Desember akhir tahun ini.

"Bisa jadi," imbuh Jenderal Dudung.

Jawaban Jenderal Dudung ini senada dengan tanggapan Jenderal Andika kepada awak media usai rapat dengan Komisi I DPR RI di Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022).

Jenderal Andika menegaskan tidak ada masalah antara dirinya dengan Jenderal Dudung. Keduanya bekerja sesuai tupoksinya masing-masing.

"Jadi nggak ada yang berbeda dan nggak ada yang kemudian melenceng dari tupoksi kita," kata Jenderal Andika menjawab pertanyaan wartawan.

Sementara itu terkait isu tidak lolosnya anak Jenderal Dudung seleksi masuk Akmil yang disebut sebagai pemicu keretakan hubungan, Jenderal Andika mengatakan bahwa yang bersangkutan sudah diterima dan bergabung dengan yang lainnya.

"Sekarang sudah masuk jadi bagian dari mereka yang diterima," ujar Jenderal Andika.

Sebelumnya, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP, Effendi Simbolon menyoroti kabar tidak harmonisnya hubungan Jenderal Andika dengan Jenderal Dudung. Penyebabnya adalah lantaran anak Jenderal Dudung tidak lolos seleksi Akmil.

"Ingin penjelasan dari Jenderal Andika dan penjelasan dari Jenderal Dudung ada apa terjadi disharmoni begini? Ketidakpatuhan, sampai urusan anak KSAD gagal masuk Akmil pun menjadi isu. Emangnya kalau anak KSAD kenapa? Emang harus masuk? Emang kalau anak presiden harus masuk?" Ungkap Effendi Simbolon saat rapat Komisi I DPR RI, Senin (5/9/2022).

Terkait hal itu, dikatakannya, semua pihak harus mematuhi ketentuan yang berlaku dalam seleksi masuk Akmil, tak peduli anak Jenderal atau bukan.

"Kita harus tegas, Pak. Saya lebih tua dari bapak-bapak semua, saya berhak bicara di sini. Jangan seperti ini kalau ketentuan mengatakan tidak, ya tidak," lanjut Effendi Simbolon. (HAM)

https://suarakita.net/jawaban-jender...nderal-andika/