Suarakita.net, Jakarta -Denny Siregar dan Yoen K. sebagai Produser film Sayap Sayap Patah setidaknya berhasil mengantongi lima belas miliar Rupiah hingga hari ke-11 penayangan di bioskop.

Sejak pertama kali dirilis pada 18 Agustus 2022, film yang menjual kisah tragis personel Densus 88 Anti Teror POLRI tersebut telah disaksikan oleh lebih dari satu juta penonton.

"1.000.000++ penonton jadi ikut ngidam ote-ote. Terimakasih. Hingga hari ke-11 dan terus melaju. Thanks kawan-kawan," tulis Denny Siregar dalam unggahan pada akun Instagramnya @dennysirregar pada Minggu (28/8/2022).

Adapun langkah sederhana untuk menghitung pendapatan Produser film pernah diungkapkan oleh Triawan Munaf ketika menjabat sebagai Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Untuk setiap lembar tiket yang terjual, Produser mendapatkan jatah lima belas ribu Rupiah. Angka tersebut kemudian dikalikan dengan jumlah penonton filmnya supaya diperoleh jumlah pendapatan Produser.

"Pendapatan sudah bisa dicek dari angka jumlah penonton. Produser dapat jatah Rp 15.000 (per lembar tiket,-red)." Demikian kata Triawan Munaf di sela acara Indonesia Film Business Outlook 2019 di Artotel, Jakarta Pusat, Kamis (13/9/2018).

Oleh karena itu, dengan angka penjualan tiket mencapai satu juta lembar dan jatah per lembar untuk Produser sebesar lima belas ribu Rupiah, maka Denny Siregar dan Yoen K. memperoleh pendapatan lima belas miliar Rupiah selama 11 hari penanyangan film Sayap Sayap Patah di bioskop.

Jumlah tersebut belum final dan akan terus bertambah seiring dengan angka penjualan tiket mengingat film Sayap Sayap Patah masih tayang di bioskop.

Dikutip dari laman filmindonesia.or.id, film Sayap Sayap Patah diangkat berdasarkan kerusuhan berdarah di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok pada 8 Mei 2018. 155 narapidana terorisme membobol Rutan Mako Brimob dan menyebabkan lima anggota Densus 88 gugur. (HAM)

https://suarakita.net/denny-siregar-...p-sayap-patah/