Menuntut ilmu agama di Pondok Pesantren, dapat dikatakan berbeda dengan menuntut ilmu di sekolah formal.

Jika di sekolah formal murid hanya belajar pada jam dan waktu sekolah kemudian dapat pulang kembali ke rumah setelahnya, mereka para santri harus menetap di asrama pondok dalam waktu yang cukup lama sampai tiba waktunya libur panjang atau "boyong"bagi mereka yang sudah tamat menuntut ilmu di pondok.

Begitu pula dengan aturan yang berlaku di pondok dan sekolah formal, sedikit banyak juga memiliki perbedaan menyesuaikan dengan sistem belajar mengajar yang diterapkan.

Salah satu hal yang paling sering viral dibahas di media sosial dan memancing banyak tanggapan warganet yang penuh dengan kontroversi yaitu berkaitan dengan aturan bagi santri yang tertangkap basah membawa dan menggunakan handphone diluar jadwal pegang handphone.

Sanksi untuk mereka yang ketahuan membawa handphone biasanya HP diminta oleh pengurus pondok untuk kemudian dihancurkan di hadapan santri yang melanggar aturan dan temannya yang lain.

Sanksi tersebutlah yang seringkali mendapatkan sorotan dari warganet dan dipertanyakan apa maksud, tujuan, dan manfaat dari adanya hukuman tersebut.

Apakah Agan dan Sista penasaran dengan apa manfaat dari adanya aturan tersebut?
Berikut ini penjelasannya GanSis.

Adanya aturan dan sanksi bagi santri yang ketahuan main hp tidak pada waktu dan jadwalnya ini sebenarnya sudah ada sejak zaman dulu GanSis.

Peraturan-peraturan yang diterapkan pada santri juga semua telah diketahui oleh santri dan wali santri sejak masa pendaftaran. Begitupun dengan sanksi saat melanggar aturan juga sudah ada pada surat perjanjian yang disetujui dan ditandatangani oleh wali santri saat mendaftarkan putra-putri mereka.

Melihat aturan tersebut telah ada dan diberitahukan kepada santri dan wali santri saat mendaftar, maka ketika mereka telah menyetujui aturan tersebut juga harus menerima segala konsekwensinya saat aturan tersebut dilanggar GanSis. Jadi ketika ada santri yang handphonenya dihancurkan oleh pengurus pondok itu tandanya santri tersebut melanggar aturan yang sudah ada.

Lalu apa manfaat dari adanya aturan dan sanksi tersebut?

Manfaat dari adanya aturan dan sanksi tersebut sebenarnya adalah agar para santri dapat fokus belajar dan mengaji tanpa terganggu dengan adanya gadget atau handphone yang hanya digunakan untuk bermain-main, mencari sesuatu yang belum seharusnya mereka ketahui, atau bahkan berhubungan dengan orang luar pondok yang bisa membawa mereka pada pergaulan yang kurang baik. Sedangkan sanksi diberikan agar para santri tidak mengulangi kesalahan serupa di lain waktu, belajar bertanggung jawab atas kesalahan, dan belajar disiplin.

Mungkin banyak orang menganggap adanya aturan dibuat memang untuk dilanggar, tapi tentu itu bukan pendapat yang tepat dan benar karena jika aturan dibuat hanya untuk dilanggar maka akan sangat lebih baik jika tidak ada aturan karena tidak perlu repot juga untuk menyusun aturan.

Belajar disiplin dan bertanggung jawab itu memang sulit GanSis, itulah sebabnya kenapa sanksi atas pelanggaran harus benar-benar berat agar ada efek jera dan tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama.

Itulah GanSis manfaat dari adanya sanksi hancurkan handphone milik santri yang ketahuan bermain ponsel diluar jadwal yang sudah ditetapkan.

Banyak orang yang memberikan tanggapan tanpa tahu jelas apa maksud dan tujuannya sehingga melihat aturan dan sanksi tersebut buruk karena dinilai mubadzir dan lain sebagainya.

Oke, mudah-mudahan thread ini bermanfaat dan dapat mencerahkan Agan dan Sista yang masih penasaran dengan apa maksud dari dibuatnya sanksi hancurkan HP santri yang dianggap kontroversial.