Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yellowmarkerAvatar border
TS
yellowmarker
TERUNGKAP Siswi di Pangkalpinang Open BO dan Jual Temannya, di Beltim DL
Pasang Tarif Rp800 Ribu 


Kamis, 25 Agustus 2022 18:42
Konten Sensitif
TERUNGKAP Siswi di Pangkalpinang Open BO dan Jual Temannya, di Beltim DL


Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: Teddy Malaka

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Praktik prostitusi online atau yang dikenal dengan Open BO menyasar siswi SMP dan SMA di Pangkalpinang. Seluruh kepala sekolah akan dipanggil untuk membahas hal ini.

Seluruh kepala sekolah menengah pertama (SMP) sederajat hingga sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/SMK) sederajat, baik negeri maupun swasta yang ada di Pangkalpinang akan dipanggil, dalam waktu dekat.

Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang, bakal mengumpulkan para kepala sekolah (Kepsek) itu terkait imbas dugaan adanya oknum siswi SMP hingga SMA di Pangkalpinang yang terindikasi membuka layanan open booking order alias Open BO atau pemesanan dan penawaran terbuka prostitusi online.

Diduga oknum siswi ini saling menjual temannya masing-masing yang berada dalam satu Grup WhatsApp,  di mana saat ini sebagian kasusnya sedang ditangani di Polres Pangkalpinang.

“Kita akan segera mengundang seluruh kepala sekolah SMP dan SMA negeri maupun swasta yang ada di Kota Pangkalpinang untuk sosialisasi. Jangan sampai terjadi lagi Open BO yang lainnya,” kata Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Radmida Dawam kepada Bangkapos.com, Kamis (25/8/2022).

Pihaknya tegas Radmida memang belum melihat kondisi riil di lapangan terkait adanya indikasi tersebut. Di mana saat ini pemerintah kota baru menerima informasi dari Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pangkalpinang.

Terlebih saat ini ada beberapa kasus yang diindikasi menjurus ke arah prostitusi online tersebut. Maka dari itu pihaknya akan segera mengambil langkah antisipasi supaya kasus serupa tak meluas kepada siswi yang lain.

“Indikasinya baru seperti itu. Tetapi akan kita lihat lagi riil di lapangan, kita akan undang kepala sekolah SMP dan SMA yang ada di Kota Pangkalpinang,” tegasnya.

Para orang tua dan pendidik wajib tahu kode-kode yang dipakai orang-orang yang terlibat prostitusi online.

Mereka kerap menggunakan istilah dan kode-kode tertentu untuk membahas transaksi.

Kode-kode di prostitusi online;

BO: Booking Out / Booking Order

ST: Short Time

LT: Long Time

GH: Guest House

VCS: Video Call Seks

Nego: Tawaran Harga

Free Room: Gratis Kamar

Include: Harga Beserta Kamar

Exclude: Harga Tanpa Kamar

PAP: Post a Picture atau minta dikirimi gambar.

Seperti pengakuan seorang ABG berinisial DL (16) membuat pengakuan bagaimana awal kali ia menawarkan prostitusi via open BO.

Istilah itu merujuk pada praktik prostitusi online yang merupakan singkatan dari "Booking Out".

DL blak-blakan mengakui bagaimana awal mula ia menawarkan open BO ke pengguna jasanya dengan tarif Rp800 ribu per 30 menit.

Pengakuannya terungkap saat ia dan temannya bersama pasangan mereka masing-masing digerebek oleh Satpol PP Belitung Timur, Jumat (22/7/2022) pukul 09.00 WIB di sebuah hotel di Manggar.

Mereka digerebek saat sedang live facebook di dalam sebuah kamar.

Mereka adalah PA (16), DL (16), RP (24), dan IH (18).

Dari ketiganya, ada satu yang masih sekolah di tingkat atas yaitu DL.

Belakangan diketahui para wanita di bawah umur yang terciduk ini termasuk dalam jaringan diduga prostitusi anak.

Kabid Gakkumda Pol PP Belitung Timur Heryono mengungkapkan penggrebekan ini diawali oleh laporan masyarakat yang melihat live mereka di facebook.

Setelah dapat laporan, pihaknya menurunkan anggota untuk berangkat ke dugaan lokasi hotelnya.

“Diketahui mereka live dari jam 3 pagi.

Saat di hotel kami temukan juga beberapa minuman beralkohol.

Saat ini mereka sudah diamankan di Satpol PP Belitung Timur,” kata Heryono.

Dari hasil pemeriksaan, didapati mereka tergabung dalam jaringan seorang mucikari atau mami.

Mereka mematok tarif hingga Rp800 ribu per 30 menit.

Mereka biasanya dijajakan oleh mucikari tersebut lewat aplikasi Michat

Namun, saat penggrebekan berlangsung mereka sedang iseng karena bukan sedang ‘jualan’ lewat maminya.

Quote:

Salah satu wanita yaitu DL mengaku bahwa aktivitas itu dia lakukan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.

Menurutnya tuntutan pergaulan mengharuskan dia membeli berbagai barang dan salah satu caranya mendapatkan uang lewat cara menjual diri.

“Pertama kali dulu di Tanjungpandan, saat itu mau pulang ke Manggar tapi tidak punya uang.

Disaranin teman BO saja dan dapat uang.

Tapi tidak tiap saat, hanya ketika butuh uang baru saya BO,” aku DL.

Quote:

Selanjutnya, Heryono mengatakan akan melakukan pembinaan terhadap mereka serta orang tua dari anak-anak ini bekerjasama dengan UPTD PPA, Dinsos, dan Pemdes.

Heryono akan menegaskan bahwa perbuatan mereka ini melanggar hukum norma dan sosial sehingga harus ada efek jera terhadap mereka.

Terkait adanya indikasi jejaring prostitusi anak di Belitung Timur, Heryono mengatakan akan melakukan langkah-langkah lebih lanjut dan koordinasi dengan berbagai pihak.

“Selanjutnya tentang dugaan adanya prostitusi anak kami akan bekerjasama dengan UPTD PPA dan pihak-pihak terkait untuk menelusurinya,” kata Heryono sembari meminta kepada masyarakat agar juga berkontribusi terhadap informasi semacam ini.

Jika menemukan adanya kegiatan mencurigakan segera laporkan untuk bisa ditindaklanjuti.

35 Orang Jadi Korban Perdagangan Orang

Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung mencatat hingga Agustus 2022 terdapat puluhan orang yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) alias human trafficking.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Kota Pangkalpinang, Eti Fahriaty mengungkapkan, setidaknya terdapat 35 orang di daerah itu yang menjadi korban TPPO.

Dimana mereka dipekerjakan untuk menyediakan jasa bagi para pria hidung belang di kawasan lokalisasi. Saat ini puluhan orang tersebut telah dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing pada Juli 2022 lalu.

"Iya yang kemarin itu (Pemulangan 35 orang WPS) yang baru kami selesaikan kemarin. Ini termasuk TPPO," kata dia kepada Bangkapos.com, Kamis (25/8/2022).

Eti mengatakan, kasus TPPO ini disebabkan oleh ego sektoral hingga buruknya perekonomian masyarakat. Bahkan rekrutmen terang-terangan melalui media sosial turut memperburuk kondisi ini.

Pasalnya dari 35 orang tersebut awalnya, dijanjikan pekerjaan yang disebar melalui media sosial. Ternyata, pekerjaan tersebut hanya kedok saja, kenyataan mereka dipaksa untuk menjadi penyedia jasa bagi pria hidung belang.

Sehingga para korban yang memang membutuhkan pekerjaan untuk menstabilkan ekonomi keluarga, malah terjebak dalam berbagai perjanjian.

Hal itu membuat mereka tak dapat berkutik. Terlebih dengan kontrak kerja yang isinya sangat kontradiktif sekali dengan harapan mereka.

"Awalnya mereka itu akan dipekerjakan sebagai pemandu lagu namun justru setelah tiba berbeda. Triknya pengelola meminjamkan uang dengan kontrak segala macam, sehingga mereka tidak bisa kembali lagi. Dan kalau mau keluar harus menyetorkan sejumlah uang," beber Eti.

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto/TeddyMalaka/DeddyQurniawan/BryanBimantoro)



Quote:

 

Tidak menutup kemungkinan pengakuan mas Bechi soal digoda santriwati2nya sendiri itu memang benar, mengingat di umur 15 gadis2 sudah pada pintar open BO.

emoticon-Entahlah

Diubah oleh yellowmarker 26-08-2022 09:00
bukan.bomat
xneakerz
aldonistic
aldonistic dan 5 lainnya memberi reputasi
6
2.6K
30
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan