Solo - Mengangkat kisah nyata di balik kerusuhan napi terorisme di Mako Brimob pada 2018 yang diklaim lebih mencekam dari film horor biasa, film Sayap Sayap Patah sukses meraup 500.000 penonton lebih hingga hari ini, Kamis (25/8/2022).

"500.000 ++ penonton menangis bersama selama seminggu. Terima kasih," tulis postingan akun Instagram @sayapsayappatahfilm pada Rabu (24/8) malam.

Dalam akun Instagram tersebut, tidak sedikit penonton mengomentari film Rudi Soedjarwo ini lebih horor dari film horor. Berikut bocorannya. Horor di Balik Kerusuhan 36 Jam Film Sayap Sayap Patah mengangkat kisah nyata tentang kerusuhan di Rutan Mako Brimob pada Mei 2018.

Dilansir detikNews, kerusuhan napi terorisme di Rutan Mako Brimob itu berlangsung selama sekitar 36 jam, sejak Selasa (8/5/2018) sekitar pukul 17.00 WIB. Sembilan polisi disandera dalam peristiwa itu. Empat polisi dapat dievakuasi dalam kondisi cedera dan lima lainnya gugur dengan luka parah.

Awalnya, kerusuhan itu dipicu oleh seorang napi yang meributkan soal makanan titipan keluarganya. Tapi belakangan diketahui para napi teroris itu ingin bertemu pimpinan JAD, Aman Abdurrahman alias Oman.

"Itu kan sebagai pimpinannya," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mako Brimob Depok, Rabu (9/5/2018), dikutip dari detikNews.

Dalam kerusuhan itu, para napi teroris melakukan penjebolan sekat di dalam rutan menggunakan berbagai barang yang mereka temukan. Mereka juga menyandera 9 polisi.

Empat polisi dapat dievakuasi, namun lima lainnya gugur dengan luka parah. Adapun seorang polisi lagi bisa dibebaskan.

"Senjata dia dapat dari mana-mana, kan dia jebol ini ke mana-mana. Dia dapat kaca dipecahkan, dia dapat besi, dia dapat apa, ini kan dijebol semua," kata Wakapolri Komjen Syafruddin di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/5/2018), dikutip dari detikNews.

https://www.detik.com/jateng/wisata/...-ribu-penonton

Komen TS : kita sedikit bermain logika, tujuan teroris adalah menciptakan teror, setiap kali aksinya jadi pemberitaan justru mereka akan senang karena telah berhasil menebar teror tersebut.

Apalagi bagi mereka, aksi mereka adalah jihad membela Tuhan dan Agama. Jadi kenapa harus malu?

Nah jadi buat gw yang benci banget film ini, karena menceritakan aksi terorisme MUSTAHIL adalah pendukung teroris. Lalu siapa mereka? Mereka adalah golongan "tutupi aib sesama", yang biasa jualan "agama damai", namun denial kalau "terorisme tidak beragama", sampai akhirnya teroris tersebut mau dikubur baru ketahuan agamanya apa

Nb. Bedakan benci dan tidak suka ya. Kalau gua ga nonton karena emang ga suka film Indonesia in general, beda dengan kadrun yang emang benci secara khusus ke film ini.

Edit : buat yang nanya 500ribu data darimana, nih XXI sendiri yang rilis.