- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Rajin Sholat Jadi Syarat Melamar Kerja? Perlukah?


TS
harrywjyy
Rajin Sholat Jadi Syarat Melamar Kerja? Perlukah?

Sumber gambar: islamicity.org
Lowongan pekerjaan adalah satu hal yang paling dicari di internet. Melalui berbagai sosial media, lowongan pekerjaan disebar demi membantu teman-teman kita yang belum bekerja dan yang fresh graduate.
Dalam melamar pekerjaan, tentunya ada berbagai persyaratan yang wajib untuk dipenuhi. Mulai dari pendidikan, keahlian sampai penampilan. Hal-hal tersebut wajar karena menjadi bahan pertimbangan perusahaan untuk merekrut pekerjanya.
Namun ada hal yang membuat TS jadi bertanya-tanya. Akhir-akhir ini TS sering melihat lowongan kerja di sosial media, yang mana di dalam keterangan dijelaskan bahwa rajin salat lima waktu menjadi salah satu syarat untuk melamar kerja.
Haruskah salat lima waktu menjadi syarat masuk kerja?
Pertimbangan apa yang biasa perusahaan dapat dari melihat ibadah seseorang?

Bukan bermaksud menyinggung satu agama tertentu ya. Tapi TS murni ingin tahu apa yang mendasari salat lima waktu jadi salah satu kriteria perekrutan karyawan.Apakah dengan salat lima waktu maka orang itu sudah dipastikan baik secara perilaku?
Dan dari mana perusahaan tahu bahwa orang yang mereka rekrut benar-benar rajin salat lima waktu?


Sumber gambar: bogorloker.com
Ini juga yang jadi kejanggalan. Pada saat interview kerja berlangsung, bagaimana membuktikan bahwa calon pegawai ini rajin salat? Mungkin dari hapalan bacaan salat ya, tapi ini pun masih belum cukup untuk membuktikan. Bisa saja dia hafal tapi tidak mengamalkan.
Apalagi calon pegawai yang pandai mengelabui, dengan mudahnya calon pegawai ini membohongi perusahaan. Tidak ada bukti yang benar-benar konkret untuk membuktikan seseorang rajin salat karena itu adalah urusan pribadinya dengan Tuhan.
Terlebih ketika di tempat kerja, apakah ada tim khusus yang memantau apakah karyawan salat atau tidak? Lalu bagaimana jika sudah selesai bekerja dan semua karyawan pulang ke rumah? Bisa saja di rumah dia lalai menjalankan salat.
Terlepas dari segala mekanismenya, salat adalah ibadah yang seharusnya menjadi hal pribadi antara satu individu dengan Tuhannya. Haruskah perusahaan ikut campur dalam hal ini? Ini perusahaan atau pesantren?

Dampak Positif
Menurut TS ada pula dampak positif kebijakan ini. Yaitu si pegawai yang mungkin tidak rajin salat menjadi lebih rajin. Tapi ini hanya berlaku pada pegawai yang memang memiliki kesadaran ya, kalau emang pegawainya batu ya tetap aja. Di tempat kerja salat, di luar masa bodo.
Dampak positif itu juga mungkin bisa membuat image perusahaan itu semakin membaik di mata umum. Tapi apakah image baik itu berarti hasil kerjanya baik?
Biar bagaimanapun, sudah menjadi hak perusahaan dalam menerapkan aturan. Kita harus menghargainya. Nanti kapan-kapan TS coba ngelamar kalau ada lowongan seperti ini lagi, terus TS buat thread baru buat ceritain pengalamannya.
Tapi TS gak bener-bener kerja ya. Masih kuliah soalnya, hehe.

Referensi
Sumber Gambar
Sumber Gambar 2



Diubah oleh harrywjyy 19-08-2022 06:53






bukan.bomat dan 8 lainnya memberi reputasi
7
2.8K
208


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan