Jakarta - Mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara menyimpulkan surat pencabutan kuasa dirinya sebagai pengacara Bharada E cacat formal. Deolipa mengaku menyimpulkan itu setelah dua hari mempelajari kode dari Dirtipidum Polri.
"Ketika Pak Dirtipidum atau ketika ada surat masuk ke saya, pencabutan kuasa kan dengan tanpa alasan. Itu artinya grup Dirtipidum memberi tahu ke saya bahwasanya ini cacat hukum bos, lu kan ngerti pengacara," ujar Deolipa Yumara kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan seperti dilansir dari detikNews, Selasa (16/8/2022).

Deolipa menuturkan, saat menerima surat pencabutan kuasa, dia tidak langsung memahami kode dari Dirtipidum. Surat tersebut baru ia mengerti bahwa cacat formal setelah dua hari.


"Dua hari saya belajar kode itu apa maksudnya, ini kok ada surat pencabutan kuasa tapi nggak ada alasan, ternyata wilayah Pidum pinter. Mereka kirimlah kode ke kita, cuma karena mereka jago-jago baru dua hari bisa saya pecahkan. Oh iya, ternyata mereka ngasih kode bahwasanya ini sebenarnya surat pencabutan kuasa yang cacat secara formal, jadi lo bisa gugat," ungkap Deolipa.

Dia kemudian memutuskan untuk melakukan gugatan pencabutan kuasa setelah memahami kode dari Dirtipidum. Menurutnya kode itu menandakan penyidik Dirtipidum membuat surat pencabutan dalam keadaan tertekan.

"Iya, cacat formal, artinya apa? Artinya Dirtipidum ngasih jalan, 'Lu gugat dong gua bikin surat ini, lu gugat dong ke pengadilan supaya ini jadi terang, nanti kan gua jadi saksi nih siapa pelaku-pelakunya' kan begitu. Itu adalah kode dari wilayah ahli penyidikan Pidum kepada kami untuk menunjukkan suatu keadaan di mana kami susah menangkap. Persoalannya kan saya kecapekan, jadi bodoh juga saya ngomong ngaco-ngaco, ternyata itu maksudnya," terang Deolipa.

"Kenapa Pidum mengeluarkan surat tanpa alasan hukum di mana kita ini, itu maksudnya, karena mereka di bawah tekanan," sambungnya.



Deolipa Laporkan Pengacara Baru Bharada E
Deolipa Yumara juga sebelumnya mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan untuk melaporkan pengacara baru Bharada E yaitu Ronny Talapessy. Laporan itu terkait dugaan pencemaran nama baik.

Laporan itu teregister dengan nomor polisi B/1950/VIII/2022/SPKT Polres Metro Jakarta Selatan/Polda Metro Jaya tertanggal 16 Agustus 2022 pukul 18.35 WIB. Deolipa menyebut namanya telah tercemar atas pernyataan Ronny.

"Tempat kejadian di Jakarta Selatan perkara pencemaran nama baik melalui media elektronik, terlapornya adalah Ronny Talapessy sarjana hukum, korbannya adalah Deolipa Yumara," kata Deolipa Yumara kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan dilansir dari detikNews, Selasa (16/8).


Sumber A#

___________________________________

si Ex pengacara kayak orang kalap aja..  ngomong  asbun...   Kepala Bareskrim yg dari awal udah kasih peringatan ke dia...    Emang masuk logika anak buah dia Dirtipidum malah kasih kode genit ke 2 lipa.... Menghina kecerdasan netizen ...


Ini juga penampilan ala seniman tiap tampil depan wartawan...  rambut ga pernah di sisir, baju kaos lecek..   mungkin ga mandi kebiasaan seniman..

Emang ga bisa siapin jas di mobil.. tiap konpres tinggal pakai biar di dalam masih kaos lecek..   Rambut kan tinggal di ikat klimis.,..  Ga menyakinkan sebagai pengacara elite...