si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
World War 2 Story: Lili Putih dari Stalingrad
Quote:


Lydia Litvyak baru berusia 20 tahun ketika Hitler melancarkan Operasi Barbarossa, invasi Nazi ke Uni Soviet. Gadis muda itu kemudian bergegas menuju ke perekrutan militer dan mencoba bergabung menjadi pilot pesawat tempur. Orang-orang yang melakukan perekrutan sempat meragukannya, di mata mereka dia hanya seorang gadis muda yang tidak berpengalaman. Dia pun ditolak.

Lydia Litvyak tidak menyerah begitu saja, dia pun mencoba mendaftar untuk perekrutan di tempat lain, dia meyakinkan para petugas perekrutan untuk menerimanya. Dengan berbohong dan mengatakan jika dia sudah punya 1.000 jam terbang untuk diterima sebagai pilot, trik itu pun berhasil. Padahal aslinya Lydia hanya punya 800 sampai 900 jam terbang waktu itu.

Sebenarnya ada sedikit kebenaran dalam kebohongan Lydia, faktanya dia adalah pilot yang berpengalaman. Karena pada usia 15 tahun dia sudah melakukan penerbangan solo pertamanya, pada usia 14 tahun ia bergabung dengan sebuah klub penerbangan. Setelah lulus dari sekolah instruktur pilot penerbangan Kherson, dia bekerja di Kalinin. Dia melatih 45 pilot di usianya yang masih muda.

Quote:


Setelah resmi diterima sebagai pilot pesawat tempur, pada Oktober 1941; Lydia bersama rekrutan wanita lainnya dikirim ke pangkalan pelatihan di Engels, kota kecil di Sungai Volga; di utara Stalingrad dan ada di sebelah tenggara Moskow. Lidya dan rekan-rekannya akan dilatih menjadi pilot, navigator, penembak, operator radio, dan awak darat.

Pelatihan selama tujuh bulan itu dimulai pada tanggal 15 Oktobe 1941. Untuk para pilot waktu itu terbang memakai pesawat biplane Po-2. Normalnya di masa damai pelatihan dilakukan selama dua tahun, karena saat itu dunia sedang berperang; latihan dipersingkat menjadi 7 bulan saja.

Setelah lulus dari sekolah pelatihan, Lifya kemudian bertugas di Resimen Tempur ke-586 yang dibentuk oleh  Marina Raskova; di mana semua pilot pesawat di skadron ini adalah wanita. Pada tahap awal, para wanita tersebut menerbangkan pesawat Yakovlev Yak-1. Bersama skadron ini, Lydia melakukan misi tempur pertamanya pada musim panas tahun 1942 di Saratov. Waktu itu ia ditugaskan untuk mencegat dan mengusir pesawat pembom Jerman yang akan menyerang pabrik amunisi dan rel kereta api di Saratov.

Pada 10 September 1942, Lydia Litvyak kemudian dipindah tugaskan menuju Resimen Petarung ke-437; di mana skadeon ini diisi pilot campuran wanita dan pria. Tiga hari setelah kedatangannya, pada 13 September 1943; Lydia dipilih untuk melakukan misi penerbangan dalam rangka mempertahankan kota Stalingrad dari kepungan pesawat tempur Jerman.

Resimen Petarung ke-437 waktu itu mengirim empat pesawat Yak-1 yang dipimpin oleh Mayor Stepan Danilov, salah satu pilot yang berpengalaman. Dalam tim yang dipimpinnya Mayor Stepan ditemani pilot wanita muda berusia 21 tahun. Dia punya potensi menjadi pilot yang hebat, tapi belum pernah sekali pun mencetak kemenangan. Mayor Stepan akan mengawasi pilot muda yang menerbangkan pesawat dengan nomor 32 tersebut.

Quote:


Tak lama setelah terbang di atas langit Stalingrad, formasi pesawat Ju-88 mulai terlihat, tapi mereka tidak sendirian. Ju-88 ditemani oleh pesawat Messerschmitt Bf-109. Setelah target terlihat, keempat Yak-1 langsung menambah kecepatan untuk menyerang pesawat-pesawat tersebut. Yak-1 adalah pesawat yang punya manuver cepat, di tangan pilot berpengalaman pesawat inu akan semakin mematikan. Tapi persenjataannya yang tidak terlalu kuat, menuntut pilot untuk punya keterampilan lebih dan akurasi tinggi untuk bisa menembak jatuh musuh.

Pertempuran dimulai ketika Ju-88 dan Bf-109 dari Jagdgeschwader 57 memecah formasi dan mencoba menyerang pesawat Yak-1, pesawat nomor 32 lalu membidik salah satu pesawat Ju-88. Lydia yang menjadi pilot pesawat itu melihat targetnya semakin membesar di alat bidiknya, itu artinya pesawat musuh sudah berada di jangakauan tembaknya. Lydia lalu menembakkan senapan mesin ke targetnya, tembakan tepat sasaran dan membuat pesawat itu terbakar dan jatuh ke tanah. Ini adalah kemenangan pertama bagi Lydia, atau dalam bahasa militer disebut sebagai "first kill."

Di sisi lain pilot wanita lainnya, yakni Komandan Raisa Belyaeva sedang berada dalam masalah; pasalnya sebuah pesawat Bf-109 terus membuntutinya. Dia berusaha keras untuk melepaskan diri dari Bf-109, tapi tidak berhasil. Pesawat itu terus mengikutinya. Waktu itu Bf-109 dipiloti oleh "Double Ace" Staf Sersar Erwin Maier.

Melihat komandannya dalam masalah, Lydia ingin menyelematkannya. Dengan kemampuan terbangnya, dia kemudian berhasil berada tepat di belakang pesawat Maier. Melihat sebuah Yak-1 berada di belakangnya, sebagai seorang yang berpengalaman; Maier sadar dirinya dalam bahaya. Tapi dia tidak ingin melepaskan mangsa yang ada di depannya.

Tanpa ragu, Lydia melepaskan tembakan tepat pada pesawat yang dipiloti Maier. Tembakan itu tepat sasaran dan membuat pesawat Bf-109 terbakar. Sadar pesawatnya tak lagi bisa diselamatkan, Maier melompat dari pesawat menggunakan pesawatnya. Saat Maier melayang dengan parasutnya dia melihat musuh yang telah menembaknya, pesawat Yak-1 dengan nomor 32.


Sempat Diremehkan Pilot Jerman


Maier yang melompat dari pesawatnya yang terbakar kemudian jatuh di area musuh, waktu itu ia ditangkap oleh Tentara Merah. Mereka lalu membawa Maier ke pangkalan. Sesampainya di pangkalan, Maier meminta untuk dipertemukan dengan pilot yang telah menembak pesawatnya. Permintaan itu pun disetujui pihak Soviet.

Setelah mendarat, Lydia yang menerbangkan pesawat Yak-1 bernomor 32 dipanggil untuk menemui musuhnya. Di sisi lain ketika Maier akhirnya dipertemukan dengan pilot yang menembak jatuh pesawatnya, dia kebingungan. Dihadapannya hanya ada seorang gadis muda berambut pirang bernama Lydia Litvyak.

Maier pun merasa bahwa Soviet telah membuat lelucon dan ia tidak percaya jika wanita muda dihadapannya adalah pilot yang mengalahkannya. Namun, tiba-tiba Lydia dengan suara lantang menceritakan satu per satu bagaimana dia bisa menembak jatuh Double Ace dari Jerman; yang telah mencatat 11 killsatas namanya.

Menyadari bahwa, pilot wanita muda itu benar-benar orang yang mengalahkannya, Maier meminta maaf dan memberikan jam tangan emas kepada Lydia sebagai hadiah. Tapi Lydia dengan tegas menolak dan berkata "Aku tidak menerima hadiah dari musuh !" Dia lalu berbalik meninggalkan ruangan itu, meninggalkan pilot Jerman untuk merenungi nasibnya. Pada 13 September 1942, Lydia berhasil menembak jatuh dua pesawat Jerman; tentu prestasi yang membanggakan. Tapi ini baru permulaan.

Quote:


Di hari berikutnya, setelah pertempuran pertama; Lydia kembali berhadapan dengan pesawat Bf-109 lainnya. Pesawat itu diterbangkan oleh Letnan Hans Fuss, pilot yang mencatat 71 kemenangan. Berhadapan satu lawan satu, Lydia berhasil melubangi tangki bahan bakar Bf-109.

Letnan Hans yang menyadari tangki bahan bakarnya tertembak, segera meninggalkan pertempuran dan berupaya kembali ke pangkalan. Tapi bahan bakarnya terlanjur habis sebelum bisa kembali ke markas, pesawat Bf-109 itu pun jatuh ke tanah dan terbakar.


Lili Putih dari Stalingrad


Lydia semakin terkenal setelah melaksanakan misinya yang sukses pada waktu itu, di mana dua orang yang ditembak jatuh adalah seorang Acedari Jerman. Para komandan Lydia mengatakan jika wanita muda ini sangat agresif dan memang dilahirkan sebagai pilot pesawat tempur, karena kegigihannya mempertahankan Stalingrad dia kemudian diberi julukan "Lili Putih dari Stalingrad" oleh rekan-rekannya. Karena waktu ia mewarnai rambutnya dengan warna putih, ia juga berteman baik dengan mekaniknya Sersan Senior Inna Pasportnikova. Pada waktu itu, Inna sering diminta bantuan untuk mencarikan pewarna rambut putih untuk Lydia.

Hidup di lingkungan pria yang keras, Lydia tetap mempertahankan sikap feminim dan pembrontakannya. Selain mewarnai rambutnya dengan warna putih, ia juga sering memetik bunga lili putih yang ditaruh di kokpit pesawat untuk keberuntungan. Hal itu sering membuat pilot pria yang bergantian memakai pesawatnya jengkel, karena bunga lili itu sering terbang ke wajah pilot saat pesawat terbang dengan kecepatan tinggi.

Sikap pembrontakan Lydia kadang juga membuat komandam skadronnya kesal, karena saat pulang melakukan misi; ia kerap kali melakukan aksi akrobatik dengan pesawatnya sebelum mendarat. Tapi sikap pembrontakan Lydia masih bisa dimaklumi, karena orang-orang Soviet menganggap perang sebagai wujud untuk bebas mengekspresikan dirinya.

Quote:


Setelah beberapa bulan bertugas di Resimen Petarung ke-437, Lydia pindah ke GvIAP ke-9 (“gvardeiskii istrebitel' nyi aviatsionnyi polk”) yang artinya Guard Fighter Regiment.Karena skadron ini kemudian mendapat pesawat baru berupa Bell P-39 Airocobra, maka Lydia dipindahkan lagi ke GvIAP ke-73, sehingga dapat terus menerbangkan Yak-1 andalannya.

Selama tugasnya, total Lydia menembak 11 pesawat tempur Jerman; dan pada Februari 1943; Lydia dipromosikan menjadi Letnan Junior. Dia kemudian bergabung dengan grup elit pilot Soviet waktu itu yang dikenal sebagai "Pemburu Bebas" (disebut Okhotniki waktu itu di Soviet). Saat bertugas di grup elit ini, Lydia kemudian memberi gambar bunga lili putih di pesawat Yak-1, sesuai dengan julukannya.

Sebagai tambahan informasi, Pemburu Bebas merupakan taktik baru yang melibatkan dua pilot berpengalaman, yang bebas berburu di langit dalam misi pencarian dan penghancuran. Para Okhotniki tersebut terus meneror pilot Jerman di seluruh Front Timur. Selama menjadi pemburu bebas, Lydia mencetak kemenangan lain atas Ju-87, dan kemenangan bersama (dengan Alexei Solomatin) atas Focke-Wulf Fw 190.

Quote:


Pada 22 Maret, Lydia terbang dalam formasi dengan enam Yak-1 ketika mereka melakukan pencegatan penerbangan dengan 12 Ju-88 dan pengawal mereka, Bf-109. Di tengah pertarungan yang kacau, Lydia berhasil menembak jatuh sebuah Ju-88 sebelum dirinya sendiri tertembak oleh salah satu Bf-109 yang mengawalnya.

Saat melarikan diri kembali ke tempat yang aman, pesawat Yak-1 milik Lydia menderita kerusakan struktural parah; Lydia juga terkena tembakan dan kehilangan darah dengan cepat. Sebelum kembali ke pangkalan, Lydia masih sempat menembak jatuh pesawat musuh lainnya (Bf-109) sebelum kembali dengan selamat ke lapangan terbangnya untuk mendapat perawatan.


Perasaan Cinta yang Tak Sempat Dibalas


Selama bertugas sebagai pilot pesawat tempur Soviet, Lydia tidak hanya fokus untuk menembak pesawat tempur musuh. Sebagai seorang wanita, ia juga merasakan yang namanya cinta kepada lawan jenis. Saat terbang dengan GvIAP ke-73, Lydia Litvyak sering terbang sebagai wingwoman dari Kapten Alexei Frolovich Solomatin, ace dengan 39 kills. Kapten Solomatin, secara rahasia terus mengejar Lydia secara romantis.

Menurut suratnya kepada ibunya, Solomatin sangat mencintai Lydia, dan tidak akan menerima jawaban tidak. Meskipun, kenyatannya Lydia belum menanggapi secara serius perasaan Solomatin. 

Pada tanggal 21 Mei 1943, Kapten Solomatin sedang melatih seorang pilot baru di depan seluruh resimen di Pavlonka, Uni Soviet (sekarang Ukraina) ketika pesawat itu jatuh ke tanah, menewaskan Solomatin. Saat itulah Lydia baru menyadari betapa dia mencintai Alexei, dan dalam sebuah surat kepada ibunya dia menulis; “Ibu tahu, dia bukan tipeku, tetapi desakan dan cintanya padaku meyakinkanku untuk mencintainya… sepertinya aku tidak akan pernah bertemu orang seperti dia lagi.”

Sementara Mekanik penerbangan Lydia di GvIAP ke-73, Sersan Senior Inna Pasportnikova, mengatakan bahwa setelah kematian Solomatin, yang ingin dilakukan Lydia hanyalah menerbangkan misi tempur. Dia akan menerbangkan total 66 misi tempur, kadang-kadang sesering empat atau lima hari. Lydia sangat percaya pada keberuntungan dan berpikir bahwa, jika seorang pilot selamat dari misi tempur pertama mereka dan memiliki keberuntungan di pihak mereka, pilot dapat terus terbang dengan aman. Tak lama setelah kematian Kapten Solomatin, Lydia akan menemukan persediaan keberuntungannya sendiri berkurang dengan cepat.


Hari-Hari Terakhir Si Lili Putih


Pada tanggal 31 Mei 1943, hanya sepuluh hari setelah kematian Solomatin, Lydia menghadiri pertemuan misi mengenai balon observasi artileri Nazi. Rupanya, tim demi tim tentara Soviet dan pilot pesawat tempur telah gagal dalam upaya mereka untuk menghancurkan balon, tidak mampu menembus sabuk tebal tembakan anti pesawat yang mengelilingi balon.

Lydia mengajukan diri untuk menghilangkan balon besar berisi hidrogen itu, tetapi ditolak. Tidak menyerah, Lydia terus mendesak dan menguraikan rencana serangannya kepada komandannya. Lydia berpikir akan lebih cerdas untuk mencoba cara baru dalam masalah yang sama dan terbang dalam lingkaran lebar di atas wilayah yang dikuasai Jerman untuk menyerang bagian belakang. Rencananya berhasil, dan balon berisi hidrogen meledak dan jatuh ke tanah.

Quote:


Pada 1 Agustus 1943, Lydia Litvyak kembali ke pangkalan udaranya di Krusny Luch di luar Orel (sebuah kota Rusia di barat daya Moskow). Dia mendapat tugas bersama rekannya Ivan Borisenko untuk menyerang pesawat pembom Ju-88. Tak lama berselang, mereka melihat sekelompok Ju-88 yang tidak dikawal oleh Bf-109.

Tiba-tiba pesawat Bf-109 yang dipiloti Staf Sersan Hans-Jörg Merkle datang mencegat Lydia dan menembaknya, menurut Ivan Borisenko, setelah itu pesawat Lydia hialng dibalik awan dan hilang dari pandangannya. Borisenko lalu berupaya terbang lebih rendah untuk mencari Lydia, tapi dia tidak berhasil menemukannya. Waktu itu tidak ada yang melaporkan melihat ledakan atau parasut jatuh. Namun, Lydia tidak pernah kembali ke pangkalan. Dia hilang hanya 17 hari lagi dari ulang tahunnya yang ke-22.


Pencarian Selama 36 Tahun


Saat Lydia tidak kembali setelah misinya, banyak yang berasumsi jika Lydia telah ditangkap oleh Jerman setelah pesawatnya jatuh. Sementara pihak Jerman waktu itu melaporkan jika pesawat Yak-1 yang tertembak berbalik arah dan menabrak pesawat Bf-109 dan menewaskan pilotnya.

Sementara itu mekanik pesawat sekaligus sahabat baik Lydia, Inna Pasportnikova, yakin jika sahabatnya masih hidup dan tidak tertangkap oleh pihak Jerman. Dia lalu melakukan pencarian dengan metal detektor dibantu keluarga Lydia, untuk mencari lokasi jatuhnya pesawat. Pencarian itu pun berlangsung sekitar 36 tahun lamanya.

Pada tahun 1979, setelah pencarian panjang menelusuri 90 lokasi kecelakaan, Inna mulai menemukan petunjuk. Dia mendapat informasi bahwa, tubuh seorang pilot wanita tak dikenal telah dimakamkan di Dmytrivka, lokasi yang sebagian besar sejarawan setuju bahwa Lydia Litvyak ditembak jatuh.

Setelah tim spesialis memeriksa mayatnya, mereka mengatakan jika yang dimakamkan di sana adalah Lydia Litvyak. Inna Pasportnikova mengatakan bahwa tampaknya Lydia mengalami luka parah di kepala, yang menyebabkan dia meninggal dunia.

Quote:


Pada 6 Mei 1990, Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev mengangkat Lydia Litvyak sebagai Pahlawan Uni Soviet dan menaikkan pangkatnya satu tingkat menjadi Letnan Senior. Beberapa pihak kurang setuju dengan hal tersebut, karena masih ada yang menduga jika Lydia berhasil ditangkap oleh Jerman. Sebagai tambahan informasi, Uni Soviet tidak akan memberikan penghargaan sebagai pahlawan kepada mereka yang tertangkap oleh pihak musuh.

Pada tahun 2000, Nina Raspopova, veteran dari Resimen Bomber Night Witches yang mengenal Lydia sedang menonton siaran TV dari Swiss. Dalam siaran TV itu, seorang bintang tamu mengaku sebagai veteran pilot Soviet semasa Perang Dunia 2. Dia terluka dua kali, setelah perang usai ia meninggalkan Uni Soviet, lalu menikah dan memiliki 3 anak.

Nina melihat sosok di TV tersebut mirip Lydia Litvyak, mungkinkah itu Lydia ?Sayangnya kita tidak akan pernah tahu hal tersebut, karena tidak ada informasi lebih lanjut terkait pilot veteran Soviet yang misterius tersebut.

Terlepas dari misteri apakah sosok Lydia Litvyak masih hidup atau tidak, tapi satu hal yang patut ditiru adalah keberanian dan rasa percaya dirinya. Meski bertugas sebagai pilot pesawat tempur yang biasanya dilakoni para pria, dia berhasil membuktikan bahwa, wanita juga bisa melakukan pekerjaan berbahaya seperti pria. Dan juga para wanita tidak boleh dipandang sebelah mata.



----------------



Referensi Tulisan: disciplesofflight.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 16-08-2022 03:07
69banditos
gonugraha76
fachri15
fachri15 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.7K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan