Terkini.id, Jakarta – Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid alias HNW menilai, penanganan kasus kematian Brigadir Nofiansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J bisa menjadi momentum Polri untuk kembali mengusut tuntas kasus kematian enam laskar FPI di KM 50 tol Jakarta-Cikampek pada 7 Desember 2020 lalu.

Menurut dia, antara kasus kematian Brigadir J dan kematian laskar FPI ada kemiripan. Misalnya sama-sama menyita perhatian publik dan merupakan tantangan bagi Polri untuk bersikap profesional serta transparan kepada publik.

“Hal ini momentum untuk mengembalikan kepercayaan publik dan melanjutkan komitmen Kapolri mengusut tuntas kasus KM 50 terkait unlawful killing sesuai yang dilaporkan oleh Komnas HAM,” ujar Hidayat seperti dikutip, validnews, Minggu 14 Agustus 2022.

HNW menilai, kasus KM 50 sudah dibawa ke pengadilan dan dua terdakwa dari kepolisian divonis bebas oleh pengadilan. Namun menurut dia, masih banyak kejanggalan yang dirasakan oleh banyak pihak seperti kejanggalan di awal kasus tewasnya Brigadir J.

Untuk itu, HNW meminta Polri juga membuka kembali penyidikan terhadap kasus KM 50 yang penuh kejanggalan. Agar bisa mengusut secara terang menderang apa yang sebenarnya terjadi seperti kasus kematian Brigadir J.

HNW menjelaskan, pengusutan secara tuntas terhadap dua kasus yang menarik perhatian publik ini sangat penting, selain untuk mengembalikan citra positif Polri, tapi juga utamanya untuk menegakkan keadilan dan hukum sesuai konstitusi.

“Kasus Brigadir J ini membuka mata publik, bahwa perlu pengusutan secara serius, tuntas, jujur, transparan dan melibatkan banyak pihak yang berkewenangan, agar suatu kasus dapat benar-benar dibongkar,” tegas HNW.

“Jadi, demi keadilan hukum, menyelesaikan berbagai spekulasi, dan menjaga citra Polri, sudah selayaknya bila kasus KM 50 terkait gugurnya beberapa laskar FPI juga dibuka kembali dan diusut secara serius, jujur dan tuntas,” sambung dia.

Dia menambahkan, Kapolri juga pernah menyampaikan komitmennya untuk mengusut kasus-kasus yang mendapat perhatian tinggi dari masyarakat, termasuk kasus KM 50 sesuai temuan dan laporan Komnas HAM. Maka sudah selayaknya kasus KM 50 dibuka kembali.

Anggota Komisi VIII DPR ini mengapresiasi komitmen Kapolri dalam mengusut secara tuntas kasus-kasus yang menjadi perhatian publik, dengan melibatkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Namun, perlu dibuktikan dengan mengusut kasus KM 50.

“Ini komitmen yang sangat baik dan perlu didukung. Komitmen kuat seperti ini penting bisa dilaksanakan dalam kasus-kasus lainnya, seperti kasus KM 50,” imbuh Wakil Ketua MPR ini.

Dia mengatakan, Presiden Jokowi juga dengan tegas mendukung Kapolri Jenderal Sigit Listyo Prabowo yang menegaskan komitmennya untuk menuntaskan kasus ini.

Maka dari itu, Hidayat menilai seharusnya perlakuan yang sama juga dilakukan pada kasus kematian laskar FPI di KM 50.

“Apalagi kedua kasus ini sama-sama mendapatkan perhatian yang tinggi dari publik,” tandas HNW.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pihak kepolisian atau Kapolri soal permintaan kasus KM 50 dibuka kembali

https://makassar.terkini.id/pks-sebu...p-kasus-km-50/

Dah tau kan sapa yg jdi penumpang gelap kasus J.