- Beranda
- Komunitas
- Kisah kisah
KISAH KAROMAH SYAIDAH NAFISAH CICIT NABI MUHAMMAD SAW


TS
ruangqolbu
KISAH KAROMAH SYAIDAH NAFISAH CICIT NABI MUHAMMAD SAW
KISAH SYAIDAH NAFISAH
Keturunan Saidina Ali bin Abi Talib.
Sayidah Nafisah adalah puteriHasan Al-Anwar bin Zaid bin Hasan bin Ali bin Abi Talib. Menurut Imam Al Manawi,
Sayidah Nafisah
dilahirkan di Makkah tahun 145H kemudian berpindah ke Madinah dan mendapat didikan di sana. Dari
umur 6 tahun terdapat tanda bahwa Nafisah gemar beribadat. Pada malam hari beliau banyak
melakukan solat tahajud dan berzikir.
Sesudah menikah dengan Ishaq bin Jaffar as Siddiq mereka pindah ke Mesir. Hidupnya sederhana di
Mesir, mereka tinggal di rumah Jamaluddin Abdullah Ibnul Jashas. Diantara sahabat dan jirannya yang terdekat ialah sekeluarga Yahudi yang mempunyai seorang anak perempuan yang lumpuh seluruh
badan.
- Kisah Karamah I
Anak orang yahudi itu sangat dekat dengan Sayidah Nafisah dan meminta agar dia dapat tinggal
bersama Nafisah. Pada suatu hari, ketika Sayidah Nafisah sedang mengambil wudhu, air wudhunya
Nafisah mengalir membasahi kedua belah kaki anak yang lumpuh itu. Tiba-tiba, dengan izin Allah anak
orang Yahudi itu sembuh hingga dia bisa berlari-lari.
Melihatkan keadaan anaknya yang telah sembuh, si ibu anak Yahudi itu terus berlari ke rumah Nafisah
setelah mendengar cerita dari anaknya. Sedangkan Nafisah ketika itu sedang solat dan tidak tahu apa
yang berlaku. Melihat keadaan yang menakjubkan itu, Sayidah Nafisah terus menadahkan tangan dan
bersyukur kepada Allah atas limpah rahmat Allah yang tidak terhingga itu.
Ketika suami wanita itu kembali ke rumahnya dan melihat karamah Sayidah Nafisah dia pun berkata:"Ya
Tuhan , Maha Suci Engkau yang memberi petunjuk atau menyesatkan siapa yang Engkau kehendaki.
Demi Allah agama Nafisah adalah agama yang benar."
Akhirnya keluarga Yahudi itu memeluk islam dengan berkat karamah Sayidah Nafisah.
- Karamah II
Diriwayatkan bahwa ada seorang lelaki muslim menikahi wanita kristen. Mereka mendapat anak lelaki
ketika mengembara anak lelaki lelaki muslim itu ditahan oleh musuh. Si ibu sangat sayang pada anaknya
lalu menangis siang meminta di gereja tetapi tidak bisa menyelamatkan anaknya dari musuh.
Hampir dia putus asa , akhirnya dia teringat nama Sayidah Nafisah yang sering didengarnya dari kawankawannya. Lalu dia meminta suaminya mendatangi Sayidah Nafisah memintakan pertolongan Allah.
Pada malam itu, mereka mendengar pintu rumah mereka di ketuk dari luar. Ketika dibuka, dia melihat
siapa yang mengetuk pintu lalu terperanjat melihat anaknya dan berpelukan dan mengalirkan air mata
gembira.
Ketika ditanya, anak lelaki wanita itu menyatakan bahwa dia tidak melihat apa-apa kecuali merasa ada
tangan menyentuh tangannya yang dirantai. Kemudian dia mendengar suara orang berkata:"Lepaskan
belenggu karena Sayidah Nafisah sudi memberikan pertolongan pada orang ini." Sebentar kemudian
saya sudah berdiri di hadapan pintu rumah ini.
Akhirnya wanita kristian itu memeluk islam dengan rela hati.
- Karamah III
Pada suatu hari , ketika Mesir diperintah oleh seorang raja yang zalim. Dia suka menyiksa orang yang
dicurigai sebagai musuhnya. Datang seorang lelaki meminta pertolongan kepada Sayidah Nafisah kerana
dia dicari raja untuk diseksa. Sayidah Nafisah berdoa dan berkata:"Pergilah semoga orang yang ingin
menzalimi kamu tidak melihat kamu."
Bila lelaki itu, dihadapkan kepada raja, raja itu bertanya kepada pengawal:"Mana orang kamu bawa itu?"
Pengawal menjawab:"Dia ada berdiri di hadapan tuanku."
Raja berkata dengan marah :"Tapi mengapa aku tidak melihatnya."
Pengawal itu menyatakan bahwa orang itu telah meminta pertolongan Sayidah Nafisah sebelum dibawa
mengadapnya.
Penjelasan itu, telah menimbulkan keinsafan pada raja dan kezalimannya telah mendapat kutukan dari
Allah dan kesannya ditunjukkan melalui karamah Sayidah Nafisah.
Raja pun memerintahkan agar orang itu dibebaskan dan diberikan uang 100 dirham, dan 100 dirham lagi
diberikan juga kepada Sayidah Nafisah. Tetapi Sayidah Nafisah tidak mengambil sedikit pun uang hadiah
itu malah wang itu disedekahkan kepada fakir dan miskin semuanya.
- Karamah IV
Syeikh Al Azhari dalam kitabnya Al Kawakib As Sayyarah menceritakan bahwa ada seorang wanita janda
yang mencari rezeki dengan menenun kain. Seminggu sekali dia akan menjual kain itu di pasar dan
hasilnya digunakan untuk belanja selama seminggu. Ketika dia sedang membawa kain tenunan untuk di
jual di pasar tiba-tiba seekor burung besar menyambar kainnya terbang ke udara. Puas dia menjerit dan
dia pun menangis di tepi jalan karena tiada uang untuk membeli makanan untuk anak-anaknya.
Ada seorang yang kasihan melihat nasib yang menimpa wanita janda itu lalu dia menasihati wanita itu
agar pergi menemui Sayidah Nafisah dan meminta pertolongannya. Kemudian, Sayidah Nafisah pun
berdoa kemudian Sayidah Nafisah menyuruh janda itu pulang dan meredakan kesedihan hatinya .
Petang itu, ada sekelompok pelaut datang ke rumah Sayidah Nafisah dan bercerita. Bahwa ketika dia
sedang belayar di laut perahu mereka telah bocor. Habis semua pakaian mereka dibuat untuk menutup
lubang di perahu mereka tetapi air masih memasuki perahu juga. Tiba-tiba seekor burung melepaskan
segumpal kain dari udara hingga dapatlah mereka menutup kebocoran itu dan selamat sampai ke
pelabuhan.
Kami datang menyerahkan nazar kami sebanyak 500 Dinar sebagai tanda syukur kepada Allah,"kata
wakil mereka kepada Sayidah Nafisah.
Sayidah Nafiyah bersyukur kepada Allah. Akhirnya semua uang itu diberikan kepada janda malang itu
untuk mengganti kerugiannya. Sejak itu, kesemua anak janda itu diserahkan untuk berkhidmat kepada
Sayidah Nafiisah.
Sayidah Nafisah wafat pada tahun 208H dan dimakamkan di rumahnya sendiri. Seluruh penduduk Mesir
menangis apabila mengetahui berita kematiannya, Sayidah Nafisah. Beberapa waktu kemudian
suaminya Nafisah ingin memindahkan jenazah Sayidah Nafisah ke perkuburan baqi di Madinah supaya
dekat dengan makam Nabi saw tetap penduduk Mesir merayu agar dibatalkan niatnya itu. Namun
suaminya Nafisah bertegas untuk memindahkan jenazah Sayidah Nafisah ke Madinah.
Pada suatu malam, suami Sayidah Nafisah bermimpi berjumpa dengan Rasullulah saw yangberkata:"Wahai Ishaq janganlah kamu halangi kecintaan penduduk kepada Nafisah karena Allah
memberi rahmatNya kepada mereka berkat Sayidah Nafisah
Keturunan Saidina Ali bin Abi Talib.
Sayidah Nafisah adalah puteriHasan Al-Anwar bin Zaid bin Hasan bin Ali bin Abi Talib. Menurut Imam Al Manawi,
Sayidah Nafisah
dilahirkan di Makkah tahun 145H kemudian berpindah ke Madinah dan mendapat didikan di sana. Dari
umur 6 tahun terdapat tanda bahwa Nafisah gemar beribadat. Pada malam hari beliau banyak
melakukan solat tahajud dan berzikir.
Sesudah menikah dengan Ishaq bin Jaffar as Siddiq mereka pindah ke Mesir. Hidupnya sederhana di
Mesir, mereka tinggal di rumah Jamaluddin Abdullah Ibnul Jashas. Diantara sahabat dan jirannya yang terdekat ialah sekeluarga Yahudi yang mempunyai seorang anak perempuan yang lumpuh seluruh
badan.
- Kisah Karamah I
Anak orang yahudi itu sangat dekat dengan Sayidah Nafisah dan meminta agar dia dapat tinggal
bersama Nafisah. Pada suatu hari, ketika Sayidah Nafisah sedang mengambil wudhu, air wudhunya
Nafisah mengalir membasahi kedua belah kaki anak yang lumpuh itu. Tiba-tiba, dengan izin Allah anak
orang Yahudi itu sembuh hingga dia bisa berlari-lari.
Melihatkan keadaan anaknya yang telah sembuh, si ibu anak Yahudi itu terus berlari ke rumah Nafisah
setelah mendengar cerita dari anaknya. Sedangkan Nafisah ketika itu sedang solat dan tidak tahu apa
yang berlaku. Melihat keadaan yang menakjubkan itu, Sayidah Nafisah terus menadahkan tangan dan
bersyukur kepada Allah atas limpah rahmat Allah yang tidak terhingga itu.
Ketika suami wanita itu kembali ke rumahnya dan melihat karamah Sayidah Nafisah dia pun berkata:"Ya
Tuhan , Maha Suci Engkau yang memberi petunjuk atau menyesatkan siapa yang Engkau kehendaki.
Demi Allah agama Nafisah adalah agama yang benar."
Akhirnya keluarga Yahudi itu memeluk islam dengan berkat karamah Sayidah Nafisah.
- Karamah II
Diriwayatkan bahwa ada seorang lelaki muslim menikahi wanita kristen. Mereka mendapat anak lelaki
ketika mengembara anak lelaki lelaki muslim itu ditahan oleh musuh. Si ibu sangat sayang pada anaknya
lalu menangis siang meminta di gereja tetapi tidak bisa menyelamatkan anaknya dari musuh.
Hampir dia putus asa , akhirnya dia teringat nama Sayidah Nafisah yang sering didengarnya dari kawankawannya. Lalu dia meminta suaminya mendatangi Sayidah Nafisah memintakan pertolongan Allah.
Pada malam itu, mereka mendengar pintu rumah mereka di ketuk dari luar. Ketika dibuka, dia melihat
siapa yang mengetuk pintu lalu terperanjat melihat anaknya dan berpelukan dan mengalirkan air mata
gembira.
Ketika ditanya, anak lelaki wanita itu menyatakan bahwa dia tidak melihat apa-apa kecuali merasa ada
tangan menyentuh tangannya yang dirantai. Kemudian dia mendengar suara orang berkata:"Lepaskan
belenggu karena Sayidah Nafisah sudi memberikan pertolongan pada orang ini." Sebentar kemudian
saya sudah berdiri di hadapan pintu rumah ini.
Akhirnya wanita kristian itu memeluk islam dengan rela hati.
- Karamah III
Pada suatu hari , ketika Mesir diperintah oleh seorang raja yang zalim. Dia suka menyiksa orang yang
dicurigai sebagai musuhnya. Datang seorang lelaki meminta pertolongan kepada Sayidah Nafisah kerana
dia dicari raja untuk diseksa. Sayidah Nafisah berdoa dan berkata:"Pergilah semoga orang yang ingin
menzalimi kamu tidak melihat kamu."
Bila lelaki itu, dihadapkan kepada raja, raja itu bertanya kepada pengawal:"Mana orang kamu bawa itu?"
Pengawal menjawab:"Dia ada berdiri di hadapan tuanku."
Raja berkata dengan marah :"Tapi mengapa aku tidak melihatnya."
Pengawal itu menyatakan bahwa orang itu telah meminta pertolongan Sayidah Nafisah sebelum dibawa
mengadapnya.
Penjelasan itu, telah menimbulkan keinsafan pada raja dan kezalimannya telah mendapat kutukan dari
Allah dan kesannya ditunjukkan melalui karamah Sayidah Nafisah.
Raja pun memerintahkan agar orang itu dibebaskan dan diberikan uang 100 dirham, dan 100 dirham lagi
diberikan juga kepada Sayidah Nafisah. Tetapi Sayidah Nafisah tidak mengambil sedikit pun uang hadiah
itu malah wang itu disedekahkan kepada fakir dan miskin semuanya.
- Karamah IV
Syeikh Al Azhari dalam kitabnya Al Kawakib As Sayyarah menceritakan bahwa ada seorang wanita janda
yang mencari rezeki dengan menenun kain. Seminggu sekali dia akan menjual kain itu di pasar dan
hasilnya digunakan untuk belanja selama seminggu. Ketika dia sedang membawa kain tenunan untuk di
jual di pasar tiba-tiba seekor burung besar menyambar kainnya terbang ke udara. Puas dia menjerit dan
dia pun menangis di tepi jalan karena tiada uang untuk membeli makanan untuk anak-anaknya.
Ada seorang yang kasihan melihat nasib yang menimpa wanita janda itu lalu dia menasihati wanita itu
agar pergi menemui Sayidah Nafisah dan meminta pertolongannya. Kemudian, Sayidah Nafisah pun
berdoa kemudian Sayidah Nafisah menyuruh janda itu pulang dan meredakan kesedihan hatinya .
Petang itu, ada sekelompok pelaut datang ke rumah Sayidah Nafisah dan bercerita. Bahwa ketika dia
sedang belayar di laut perahu mereka telah bocor. Habis semua pakaian mereka dibuat untuk menutup
lubang di perahu mereka tetapi air masih memasuki perahu juga. Tiba-tiba seekor burung melepaskan
segumpal kain dari udara hingga dapatlah mereka menutup kebocoran itu dan selamat sampai ke
pelabuhan.
Kami datang menyerahkan nazar kami sebanyak 500 Dinar sebagai tanda syukur kepada Allah,"kata
wakil mereka kepada Sayidah Nafisah.
Sayidah Nafiyah bersyukur kepada Allah. Akhirnya semua uang itu diberikan kepada janda malang itu
untuk mengganti kerugiannya. Sejak itu, kesemua anak janda itu diserahkan untuk berkhidmat kepada
Sayidah Nafiisah.
Sayidah Nafisah wafat pada tahun 208H dan dimakamkan di rumahnya sendiri. Seluruh penduduk Mesir
menangis apabila mengetahui berita kematiannya, Sayidah Nafisah. Beberapa waktu kemudian
suaminya Nafisah ingin memindahkan jenazah Sayidah Nafisah ke perkuburan baqi di Madinah supaya
dekat dengan makam Nabi saw tetap penduduk Mesir merayu agar dibatalkan niatnya itu. Namun
suaminya Nafisah bertegas untuk memindahkan jenazah Sayidah Nafisah ke Madinah.
Pada suatu malam, suami Sayidah Nafisah bermimpi berjumpa dengan Rasullulah saw yangberkata:"Wahai Ishaq janganlah kamu halangi kecintaan penduduk kepada Nafisah karena Allah
memberi rahmatNya kepada mereka berkat Sayidah Nafisah
0
643
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan