- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Besi Jatuh dari Langit di Kalbar, Diduga Sampah Roket China


TS
4574587568
Besi Jatuh dari Langit di Kalbar, Diduga Sampah Roket China

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua lempeng besi besar yang diduga puing roket Long March 5B milik China dilaporkan jatuh dan ditemukan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Tim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pun akan melakukan identifikasi terhadap benda tersebut.
"Iya sudah kita amankan di Polsek Sekayam, dan rencananya besok tim dari BRIN akan datang melakukan identifikasi terhadap serpihan ini," ujar Wakapolres Sanggau Kompol Novrial Alberti Kombo kepada Detikcom, dikutip Kamis (4/8/2022).
Namun demikian, Novrial mengaku belum berani memastikan apakah kedua serpihan besi itu merupakan roket milik China yang jatuh ke Bumi pada Sabtu (30/1) lalu.
"Kami belum berani berspekulasi mengenai benda ini sebelum ada pemeriksaan mendalam oleh pihak yang berkompeten," kata Novrial
Dia mengatakan tim Jibom dan KBR Detasemen Gegana Satbrimob Polda Kalbar juga telah memeriksa serpihan itu menggunakan alat sertech dan Riideye. Pemeriksaan ini untuk memastikan logam itu tidak mengandung unsur peledak maupun paparan radiasi.
Core stage berbobot 25 ton (22,5 metrik ton) dari roket Long March 5B disebut memasuki kembali atmosfer Bumi di atas Samudra Hindia pada 30 Juli 2022, sore waktu setempat.
Sebagai sampah luar angkasa yang besar dan bergerak cepat, masyarakat bumi masih perlu waspada sampai hambatan atmosfer membawanya turun dengan cara yang tidak terduga dan tidak terkendali.
Strategi pembuangan ini termasuk sembrono, kata para kritikus. Mengingat roket besar itu tidak terbakar sepenuhnya saat masuk kembali ke Bumi.
Dan ada kemungkinan bahwa bongkahan roket yang jatuh menyebabkan beberapa cedera atau kerusakan infrastruktur. Seorang pengamat muncul untuk menangkap pecahnya roket dari Kuching, di negara bagian Sarawak, Malaysia, misalnya, mem-posting video peristiwa dramatis di Twitter.
"Video dari Kuching menyiratkan bahwa benda tersebut berada di atmosfer, puing-puing apa pun akan mendarat ratusan kilometer lebih jauh di sepanjang jalur, dekat Sibu, Bintulu atau bahkan Brunei," ujar astrofisikawan dan pelacak satelit Jonathan McDowell, dari Harvard-Smithsonian Center for Astrofisika.
Temuan ini membuktikan kekhawatiran para ilmuwan Amerika bahwa serpihan roket Long March 5B milik China jatuh tak terkendali dan bisa membahayakan masyarakat awam.
Biasanya, para ilmuwan di Amerika mengatur supaya roket jatuh di lautan. Itu sebabnya China mendapat kritik perkara puing roket Long March 5B ini.
"Semua negara yang melakukan perjalanan ke luar angkasa harus mengikuti standar yang sudah ada, dan melakukan tugasnya untuk memberi informasi semacam ini agar bisa menghadirkan prediksi yang akurat terkait risiko kejatuhan serpihan, terutama untuk kendaraan besar seperti Long March 5B, dengan risiko besar kehilangan nyawa dan kerusakan bangunan," kata Administrator NASA Bill Nelson.
sumber






yeesalah dan 4 lainnya memberi reputasi
-3
1.2K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan