- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Siasat Bersaing Sebagai Lulusan Fakultas Ekonomi yang Terlalu Overpopulated


TS
KyraAltair
Siasat Bersaing Sebagai Lulusan Fakultas Ekonomi yang Terlalu Overpopulated
SeLaMaT pAgI sIaNg SoRe MaLaM pArA kAsKuSeR
Jumpa lagi dengan saya yang memang agak nyentrik, sangat kritis, anti main setrum, out of the world, etc etc.

Jumpa lagi dengan saya yang memang agak nyentrik, sangat kritis, anti main setrum, out of the world, etc etc.

Quote:
Menyikapi postingan saya di sebuah threadcurhat tentang brutalnya proses mendaftar pekerjaan/recruitment di suatu perusahaan ekspedisi untuk sebuah posisi yang umumnya diisi oleh lulusan Fakultas Ekonomi yang ternyata mendapat respon negatif (walaupun konteksnya kritis, bukan bersikap antipati atau merendahkan).
Quote:
Maka pada kesempatan kali ini saya mencoba berkontribusi positif terhadap para lulusan Fakultas Ekonomi, yang sedang kuliah di Fakultas Ekonomi atau yang berencana makin menambah oversupply dari Fakultas Ekonomi (yang kesemuanya mungkin punya mindsetumum, "gampang cari kerja") di dunia usaha dalam menghadapi ketatnya persaingan dalam meraih pekerjaan karena kurangnya lapangan pekerjaan dibanding dengan jumlah lulusan. Apa yang terjadi ketika Supply>Demand? Harga produk murah, dan itulah yang terjadi saat ini, lulusan Fakultas Ekonomi seolah tidak ada harganya jika dibanding lulusan Fakultas lainnya, apalagi jika dibandingkan dengan penghasilan tenaga kerja di bidang Ekonomi di negara-negara maju.
Quote:
Lalu, solusi apakah yang bisa lebih meningkatkan chance kalian untuk bisa mengais rezeki dengan status kalian sebagai lulusan Fakultas Ekonomi? yang bisa meningkatkan value kalian dibanding orang lain? yang bisa menjadikan mindset lulusan Fakultas Ekonomi "gampang cari kerja" menjadi sebuah realita?
Tips-tips tersebut akan saya bahas di bawah, terutama bagi lulusan Fakultas Ekonomi yang mungkin kurang informasi dan pengetahuan, baik dari kampusnya karena... yah kualitas kampusnya yang begonolah, atau mungkin ya karena individunya yang lebih senang nongki2 di Citayam Fashion Weekketimbang riset dan merencanakan masa depannya, atau menggunakan internet untuk hal-hal yang gak penting macam TikTokan atau ngebokep ketimbang belajar hal-hal yang bermanfaat untuk dirinya.
semoga kontribusi dari saya dapat bermanfaat, jika ada informasi yang kurang lengkap atau kurang jelas, silakan hubungi dokter.
Tips-tips tersebut akan saya bahas di bawah, terutama bagi lulusan Fakultas Ekonomi yang mungkin kurang informasi dan pengetahuan, baik dari kampusnya karena... yah kualitas kampusnya yang begonolah, atau mungkin ya karena individunya yang lebih senang nongki2 di Citayam Fashion Weekketimbang riset dan merencanakan masa depannya, atau menggunakan internet untuk hal-hal yang gak penting macam TikTokan atau ngebokep ketimbang belajar hal-hal yang bermanfaat untuk dirinya.
semoga kontribusi dari saya dapat bermanfaat, jika ada informasi yang kurang lengkap atau kurang jelas, silakan hubungi dokter.
TIPS 1: RAIH, TAMBAH ATAU TINGKATKAN RELEVANT SOFT SKILLS
Spoiler for Monggo Dibuka:
Quote:
1. Bahasa Asing

Sudah menjadi hal yang umum bahwa penguasaan bahasa asing, adalah hal yang wajib untuk menjadikan value kalian sebagai tenaga kerja menjadi lebih eksklusif, minimal berbahasa asing secara pasif di level bahasa bisnis/professional, terlebih jika bisa berbahasa asing secara aktif dan dilengkapi dengan sertifikasi bahasa resmi/diakui secara internasional dengan skor tinggi sebagai bukti atas skill kalian tersebut, misalnya Test of English as Foreign Language-internet Based Test (TOEFL iBT) atau International English Language Test System-Academic (IELTS Academic) untuk sertifikasi Bahasa Inggris. Menguasai lebih dari satu bahasa asing juga bisa semakin mempercantik CV kalian terutama bahasa Mandarin, Jepang dan Korea karena saat ini bisnis dan industri Asia Timur sangat berkembang pesat ke seluruh dunia.
2. Advanced/Expert Microsoft Office Skills

Menguasai Microsoft Office (terutama versi terbaru seperti 365/2022) sudah menjadi hal yang wajib sebagai tenaga kerja di bidang Ekonomi, namun kalian wajib meningkatkan skills tersebut ke tingkat yang lebih Advanced/Expert sehingga bisa menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan softwares tersebut dengan lebih efektif dan efisien. Misalnya untuk Excel jika saat ini kalian baru bisa mengolah data menggunakan dengan rumus-rumus "Basic" seperti yang kalian peroleh dari kuliah seperti If, Sum& Vlookup, maka kalian bisa mengikuti kursus, membeli buku atau memanfaatkan internet untuk belajar teknik-teknik yang lebih Advanced/Expert seperti menggunakan kombinasi keyboard shortcuts, mengkombinasi berbagai fungsi untuk membuat Array Formula, mengolah data dengan Pivot Table, membuat Macro atau menggunakan Visual Basic. Mau lebih mentereng? miliki Microsoft Office Sertification.
3. Menguasai SoftwareERP terutama SAP

Bagi yang masih asing, ERP adalah Enterprise Resource Planning. Dilansir dari website SAP, secara ringkas, ERP dapat didefinisikan "To think about all the core business processes needed to run a company: finance, HR, manufacturing, supply chain, services, procurement, and others. At its most basic level, ERP helps to efficiently manage all these processes in an integrated system. It is often referred to as the system of record of the organization."
Bagi para lulusan Fakultas Ekonomi yang sudah bekerja di perusahaan yang menggunakan softwareERP, terutama SAP, maka beruntunglah kalian karena berkesempatan praktek, belajar dan menguasai software tersebut secara gratis. Bagi yang tidak, masih cari kerja ataupun masih kuliah, bisa mengikuti training SAP di Binus, atau langsung dari website SAP. Jangan hanya training ya gays, usahakan juga memperoleh sertifikasi SAP, paling tidak di bidang spesifik, misalnya SAP S/4HANA Cerfitication. Lebih top lagi kalau bisa memilliki sertifikasi SAP di level tertinggi, akan wow sekali CV kalian gays.
Bagi para lulusan Fakultas Ekonomi yang sudah bekerja di perusahaan yang menggunakan softwareERP, terutama SAP, maka beruntunglah kalian karena berkesempatan praktek, belajar dan menguasai software tersebut secara gratis. Bagi yang tidak, masih cari kerja ataupun masih kuliah, bisa mengikuti training SAP di Binus, atau langsung dari website SAP. Jangan hanya training ya gays, usahakan juga memperoleh sertifikasi SAP, paling tidak di bidang spesifik, misalnya SAP S/4HANA Cerfitication. Lebih top lagi kalau bisa memilliki sertifikasi SAP di level tertinggi, akan wow sekali CV kalian gays.
4. Miliki Pengetahuan dan Pemahaman Tentang Perpajakan

Masih di bidang perpajakan, untuk mempercantik CV kalian dengan soft skills di bidang perpajakan, coba ikuti kelas pelatihan pembuatan Transfer Pricing Document (TP-Doc), tentunya untuk bisa mengikuti webinar atau training tersebut kalian harus memiliki wawasan dan pemahaman di bidang Transfer Pricing.
Untuk Informasi lebih lengkap terkait Soft Skills akan saya bahas di threadTerpisah (yang nantinya akan Linked ke thread ini.
TIPS 2: RAIH DAN/ATAU TAMBAH SERTIFIKASI PROFESSIONAL
Spoiler for Monggo Dibuka:
Quote:
1. Sertifikasi Professionaldi Bidang Akuntansi, Audit & Keuangan

Sebagai lulusan Fakultas Ekonomi, tentu Akuntansi bukanlah hal yang asing. Jika para Kaskuser ingin CV kalian terlihat "glamour" di mata recruiters/users, maka milikilah sertifikasi professionaldi bidang akuntansi. Kalaupun kalian tidak tertarik berlama-lama di posisi Career Jobs meskipun sudah mencapai posisi Top-Management, kalian bisa menjadi pekerja lepas professional yang memberikan Jasa Akuntan & Keuangan atau mendirikan Kantor Jasa Konsultan sendiri atau bisa juga sekaligus, sambil cari sampingan sebagai pengajar di Perguruan Tinggi atau membuka kelas Training Online, jadi penulis buku juga, dst dll.
Sertifikasi tersebut diantaranya Chartered Accountant (CA), Certified Public Accountant (CPA), Certified Professional Management Accountant (CPMA), Certified Management Accountant (CMA), Certified Internal Auditor (CIA), Chartered Financial Analyst (CFA), Certified Financial Planner (CFP), Financial Risk Manager (FRM), dsb, dll. Sertifikasi-sertifikasi tersebut ada yang berlaku lokal, ada pula yang diakui secara internasional.
Sertifikasi tersebut diantaranya Chartered Accountant (CA), Certified Public Accountant (CPA), Certified Professional Management Accountant (CPMA), Certified Management Accountant (CMA), Certified Internal Auditor (CIA), Chartered Financial Analyst (CFA), Certified Financial Planner (CFP), Financial Risk Manager (FRM), dsb, dll. Sertifikasi-sertifikasi tersebut ada yang berlaku lokal, ada pula yang diakui secara internasional.
2. Sertifikasi Professionaldi Bidang Perpajakan

Bagi Kaskuser sekalian yang tertarik di bidang Perpajakan, maka kalian bisa mengambil sertifikasi professional di bidang Perpajakan untuk semakin mempercantik CV anda selain sertifikat Brevet A & B dan C. Berdasarkan ketentuan Menteri Keuangan, yang dapat memberikan Jasa Konsultasi dan mewakili Wajib Pajak di bidang Perpajakan hanya individu yang sudah memiliki sertifikat Konsultan Pajak, Level A untuk Orang Pribadi, Level B untuk Badan dan Level C untuk International Tax. Gelar tak resmi untuk penyandang sertifikat ini adalah BKP (Bersertifikasi Konsultan Pajak).
Karena Pajak bersifat regional, maka sertifikasi Pajak terbagi 2, yaitu Lokal dan Internasional, sertifikasi Konsultan Pajak level A, B dan C hanya berlaku di Indonesia, sementara sertifikasi internasional diantaranya Advanced Diploma of Taxation(ADIT), Advanced Professional Certificate in International Taxation (APCIT), Advanced Professional Certificate in Transfer Pricing (APCTP-I), dll.
Untuk Informasi lebih lengkap terkait Sertifikasi Professional akan saya bahas di thread terpisah (yang nantinya akan Linked ke thread ini).
Karena Pajak bersifat regional, maka sertifikasi Pajak terbagi 2, yaitu Lokal dan Internasional, sertifikasi Konsultan Pajak level A, B dan C hanya berlaku di Indonesia, sementara sertifikasi internasional diantaranya Advanced Diploma of Taxation(ADIT), Advanced Professional Certificate in International Taxation (APCIT), Advanced Professional Certificate in Transfer Pricing (APCTP-I), dll.
Untuk Informasi lebih lengkap terkait Sertifikasi Professional akan saya bahas di thread terpisah (yang nantinya akan Linked ke thread ini).
TIPS 3: RAIH GELAR AKADEMIS GRADUATE DEGREEDI LUAR NEGERI
Spoiler for Monggo Dibuka:
Quote:

Perhatian!!!! untuk tips berikut ini, saya tekankan, jangan kalian lakukan kalau status ente baru Fresh Graduate aka baru memiliki gelar S1/Under Graduate. Mungkin kalian berpikir memiliki gelar S2 akan membuat CV kalian terlihat WOW dibanding yang baru bergelar Sarjana, pemikiran kalian tidak sepenuhnya salah jika gelar S2 kalian sudah dilengkapi dengan sertifikasi professional seperti yang disebut di atas, namun jika status kalian hanya S2, maka status kalian akan menjadi Overqualifiedketika ente melamar suatu posisi non-management misalnya Accounting Staff atau Junior Associate, perusahaan akan memilih memproses lamaran lulusan S1 yang statusnya sama-sama Fresh Graduate dengan asumsi akan meminta gaji lebih kecil dibanding kalian yang S2.
Sementara jika kalian melamar ke posisi senior atau bahkan low-management dengan status Fresh Graduate, tanpa disertai sertifikasi professional, tanpa disertai pengalaman di posisi/level tersebut, maka CV & lamaran kalian sudah pasti akan dibuang.
Penekanan berikutnya adalah raih gelar Pasca Sarjana/Graduate Degree di Luar Negeri, jangan di Perguruan Tinggi lokal, sekalipun PT tersebut adalah PT Negeri terkemuka. Kenapa? jika orientasi kalian melaanjutkan pendidikan adalah untuk meningkatkan daya saing kalian sebagai lulusan Fakultas Ekonomi yang sudah berpengalaman agar bisa meraih karir yang lebih tinggi, maka mengambil Graduate Degreedi kampus luar negeri lebih relevan, karena jelas kualitas pendidikan di luar negeri (negara-negara yang lebih maju dari Indonesia tentunya) jauh lebih baik, baik dari kurikulum, literatur, tenaga pendidik, fasilitas kampus dan perpustakaan, sumber-sumber referensi, dst dll dsb. Jadi tujuan kalian meraih Graduate Degree bukanlah sekadar mencari gelar & ijazah supaya naik pangkat macam kerja jadi PNS, tapi semakin memperdalam expertise kalian di bidang Ekonomi.
Pastikan Degree yang kalian akan ambil relevan dengan career path atau rencana ke depan kalian, misalnya kalian punya mimpi untuk mengisi kursi executives di suatu perusahaan, maka salah satu Degree yang relevan adalah Master of Business Administration(M.B.A).
Jika kalian punya waktu dan biaya, akan lebih mentereng lagi apabila kalian menyandang lebih dari 1 Graduate Degreemisalnya M.B.A dan Legum Magister in International Tax (LL.M. Int. Tax).
Bagaimana dengan Post Graduate Degree/Doktoral? apakah perlu? tergantung apa tujuan kalian, jika visi dan misi kalian hanya untuk menjadi seorang Chief Executive Officer(CEO) di suatu perusahaan, maka Graduate Degree saja sudah cukup, kalian bisa ambil Post Graduate Degree/Doktoral misalnya Philosophy Doctor (Ph.D.) jika kalian ingin lebih mentereng dalam hal berkecimpung di dunia Akademisi, atau maybe bercita-cita menjadi Pakar Ekonomi, Menteri Keuangan, Kontributor Ilmu Ekonomi, dsb.
TIPS 4: PERBANYAK WAWASAN DAN ILMU DI BIDANG EKONOMI
Spoiler for Monggo Dibuka:
Quote:

Ilmu ekonomi itu luas ya, ketika kalian kuliah S1 saja pasti akan ada Jurusan atau Peminatan atau Konsentrasi. Di antara ilmu ekonomi yang populer adalah Akuntansi, Manajemen, Fiskal/Pajak, Pemasaran dan Audit. Jika kalian punya cita-cita menjadi seorang Executives di suatu perusahaan, maka menguasai suatu bidang saja tidaklah cukup, jangan karena kalian expertisedi bidang Akuntansi, lantas kalian enggak tahu apa-apa tentang Manajemen, Fiskal/Pajak, Pemasaran dan Audit, yang seperti itu ya selamanya akan jadi Staff atau paling maksimal ya Low-Management.
Meskipun wawasan cabang-cabang ilmu ekonomi selain yang anda kuasai tidak bisa ditulis secara gamblang di CV, tapi wawasan tersebut akan membantu kalian kelak untuk bisa menjadi Decision Maker, karena seorang Executives di perusahaan pasti mempertimbangkan banyak hal dan faktor, yang tentunya membutuhkan pengetahuan yang luas di berbagai sektor.
Lalu bagaimana menambah wawasan tersebut? ya simple, perbanyak membaca, negara kita darurat membaca apalagi jika literatur dan referensinya bukan Bahasa Indonesia, padahal literatur dan referensi terbaik itu justru dari Buku dan Jurnal Internasional. Berikut beberapa wawasan penting yang bisa kalian tambah di berbagai bidang Ekonomi.
1. Bidang Akuntansi

Jika anda bermimpi menjadi seorang CEO dengan background non Akuntansi, maka perbanyaklah wawasan atau kalau perlu kuasai Managerial Accounting atau Akuntansi Manajemen, kuasai Cost Management atau Akuntansi Biaya yang sebenarnya antara keduanya saat ini sudah hampir sama, hampir tidak ada bedanya satu dengan yang lain. Ilmu tersebut juga bagus untuk dikuasai kalau kalian ingin memiliki sertifikasi professionaldi bidang Akuntansi karena salah satu materi yang diujikan adalah Akuntansi Manajemen. Wawasan lain yang sebaiknya anda pelajari adalah Analisis Laporan Keuangan, Intermediate dan/atau Advanced Accounting yang berbasis International Financial Reporting Standards (IFRS) jangan General Accepted Accounting Principles (GAAP) karena IFRS lebih diakui dunia sementara GAAP lebih banyak digunakan di USA.
2. Bidang Fiskal/Pajak

Saat ini yang menjadi isu hangat di dunia Pajak Internasional adalah Transfer Pricing dan Tax Treatykarena semakin banyaknya perusahaan-perusahaan MNE dan individu-individu pengemplang pajak yang melakukan Tax Planning & Tax Avoidance melalui prosedur Based Erosion and Profit Shifting (BEPS). Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang salah satu anggotanya termasuk Indonesia pada 2021 membuat kerangka kerja terkait BEPS ini untuk "membasmi" praktik tersebut. Maka memiliki wawasan tentang Transfer Pricing misalnya Arm's Length Principle,Cross-Border Transaction, dll serta implementasi Tax Treaty akan menjadi wawasan yang sangat bermanfaat meskipun background kalian bukan dari Fiskal/Pajak.
3. Pemasaran

Jangan sampai salah mengartikan ilmu Marketing itu untuk menjadi Sales, karena menjual dengan memasarkan itu hal yang berbeda. Sekalipun kalian tidak memfokuskan atau tidak meminatkan di bidang/jurusan pemasaran ketika menempuh S1, namun menambah wawasan terkait ilmu pemasaran seperti 5P Marketing Strategy(Product, Price, People, Promotion, Place) dan Product's Life Cycles tidak ada salahnya.
4. Manajemen

Wawasan yang satu ini jelas wajib diperluas kalau kalian ingin mengisi posisi Executives di perusahaan terutama jika background kalian bukan dari Manajemen. Misalnya analisis Strength, Weakness, Opportunities, and Threats (SWOT) atau Risk Management.
5. Audit

Sekalipun background kalian bukan audit, setidaknya kalian harus punya wawasan tentang proses audit terutama audit atas Laporan Keuangan, karena yang namanya audit itu pasti berhubungan dengan yang namanya kewajaran dan fraud. Dengan wawasan tersebut anda bisa paham bagaimana meminimalisir risiko terjadinya fraud dan bagaimana menyajikan Laporan Keuangan yang handal dan sesuai kewajaran menurut Standar Akuntansi yang berlaku.
Quote:
Mungkin itu saja tips-tips dari saya untuk para lulusan, mahasiswa dan calon mahasiswa Fakultas Ekonomi. Jika ada kekurangan informasi bisa bertanya dan semoga ada Kaskuser Economy Expert lain yang juga bisa membantu berkontribusi menjawab pertanyaan tersebut.
Pesan dari saya adalah, jadilah seorang lulusan Fakultas Ekonomi yang handal dan berkualitas, jangan hanya menjadi "perusak harga" dengan menambah populasi lulusan FE semata. Jangan mengeluh cari kerja sebagai Fakultas Ekonomi itu susah dan persaingan ketat, rekrutmen brutal, dsb (padahal katanya "gampang cari kerja"), kalau anda punya kualitas, maka bukan kalian yang cari kerja, tapi kerjaan yang mencari kalian.
Pesan dari saya adalah, jadilah seorang lulusan Fakultas Ekonomi yang handal dan berkualitas, jangan hanya menjadi "perusak harga" dengan menambah populasi lulusan FE semata. Jangan mengeluh cari kerja sebagai Fakultas Ekonomi itu susah dan persaingan ketat, rekrutmen brutal, dsb (padahal katanya "gampang cari kerja"), kalau anda punya kualitas, maka bukan kalian yang cari kerja, tapi kerjaan yang mencari kalian.
Jika nama di CV/kartu nama kalian seperti ini:
Kyra Altair, LL.M. Int. Tax, M.B.A., ACCA, ADIT, APCIT, APCTP-I, CFA, CFP, CIA, CITA, CGMA, FRM
Kyra Altair, LL.M. Int. Tax, M.B.A., ACCA, ADIT, APCIT, APCTP-I, CFA, CFP, CIA, CITA, CGMA, FRM
HRD mana yang berani buang CV/kartu nama kalian? malah yang ada kalianlah yang di Head Hunting sama recruiter.
Demikian Thread "Singkat" dari saya, semoga bermanfaat, dan mohon maaf jika masih banyak kekurangan di sana sini.
Demikian Thread "Singkat" dari saya, semoga bermanfaat, dan mohon maaf jika masih banyak kekurangan di sana sini.
SEKIAN DAN TERIMA GAJI






Diubah oleh KyraAltair 29-07-2022 20:06






jlamp dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan