Ketua West Papua Council United Liberation Movement for West Papua atau ULMWP, Buchtar Tabuni dalam satu acara peringatan hari bersejarah Bangsa Papua- (Jubi/Hengky Yeimo).   

Jayapura, Jubi – Ketua West Papua Council United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Buchtar Tabuni mengatakan, selama ini rakyat bangsa West Papua berdoa dan merindukan kepemimpinan Melanesian Spearhead Group (MSG) dipimpin oleh negara Vanuatu. Hal itu akhirnya terwujud setelah Perdana Menteri Papua New Guinea, James Marape menyerahkan estafet kepemimpinan MSG ke Vanuatu itu bagian dari wujud doa rakyat Papua. 

“Karena selama ini publik mengetahui bahwa Negara Republik Vanuatu lah satu satunya pendukung Bangsa Papua untuk merdeka. Dia menyuarakan berbagai bentuk kejahatan militer terhadap bangsa Papua, illegal logging, illegal mining, baik di tingkat Melanesia, pasifik dan di meja PBB, sehingga saat mandat sebagai ketua MSG itu dipegang kami optimis kepada Vanuatu, agar bisa lebih menyuarakan nasib bangsa Papua,” katanya, kepada Jubi saat diwawancarai di kediamannya, Senin (25/7/2022). 

Tabuni mengatakan, ULMWP juga sudah menunggu lama. Kapan Vanuatu akan memimpin MSG. Sebab saat PM Solomon Island memimpin MSG West Papua masuk sebagai observer di MSG.

“Kami harap kepada PM PNG tapi tidak. Dengan diserahkannya estafet kepada negara Vanuatu, ULMWP yakin 100 persen West Papua akan masuk ke MSG sebagai anggota penuh,”katanya.

Tabuni mengatakan, penyerahan tongkat estafet ketua MSG itu biasanya dilakukan saat pertemuan MSG. Tetapi penyerahan estafet malah terjadi saat pertemuan PIF di Suva Fiji, ini dinilainya diluar prosedur tetap.

 “Penyerahan tombak sebagai simbol estafet kepemimpinan MSG dari PM PNG James Marape kepada PM Vanuatu itu sesuatu yang terjadi di luar dugaan. Dan ini wujud dari doa kami dan rakyat bangsa West Papua,”katanya.

Lanjut Tabuni , dengan dipimpinnya ketua MSG dari Vanuatu ini, diharapkan dapat meloloskan sejumlah agenda West Papua baik di tingkat MSG maupun di Pasifik.

“Kami akan memantau bersama, apakah status West Papua akan masuk sebagai asosiasi member atau anggota penuh di MSG. Kami ikuti prosedur,”katanya. 

Tabuni optimistis, West Papua akan menjadi bagian anggota penuh di MSG. Sebab anggota MSG yang notabene punya cara sistem demokrasi kesepakatan akan memudahkan hal itu. 

“Ada satu negara yang kami pikir -pikir yakni Fiji. Tetapi kalau negara Vanuatu, Solomon, Kanakaki. Kalau Vanuatu yang bersuara sendiri juga itu bagian dari representantif suara negara negara Melanesia itu sendiri. Sebab solidaritas Kemelanesiaan itu tembus batas perbedaan,”katanya. 

Tabuni berharap kepada rakyat Papua tetap terus mendoakan bangsa Papua, tapi juga Vanuatu. “Kami optimis, kami akan berdaulat sebagai sebuah bangsa merdeka,”katanya. (*

 https://jubi.id/nasional-internasional/2022/ulmwp-vanuatu-pimpin-msg-adalah-jawaban-dari-doa-bangsa-west-papua/

Beberapa waktu lalu si Benny Wenda mampir ke Kaledonia Baru dan tekan kerjasama dengan kelompok seperati di sana, FLNSK, mengingat Kaledonia Baru masih kolonialnya Prancis. 
Jika Vanuatu jadi ketua tentu posisi kelompok seperatis di forum pasifik akan lebih kuat bahkan bisa jadi Papua masuk sebagai negara di forum ini dan membuat Indonesia meradang. PNG posisinya bela Indonesia secara punya ketergantungan ekonomi walaupun masyarakat sana dukung seperatisme Papua.
Kemenlu apakah punya strategi secara Indonesia sejak zaman SBY sudah memberikan perhatian ke kepulauan Pasifik sebagai strategi meredam gerakan OPM?