- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Terungkap, Ini 6 Fakta Sisi Gelap Jepang yang Jarang Tereskpos
TS
dragonroar
Terungkap, Ini 6 Fakta Sisi Gelap Jepang yang Jarang Tereskpos
Terungkap, Ini 6 Fakta Sisi Gelap Jepang yang Jarang Tereskpos
Shigeo Tokuda atau Kakek Sugiono (kanan).
Jepang adalah sebuah negara yang dikenal sangat disiplin, jujur, dan taat aturan. Walaupun masyarakatnya homogen, ketertiban negara itu memang pantas untuk diacungi jempol.
Bila mendengar negara ini, tentu dalam benak orang-orang adalah sebuah negara maju yang terletak di wilayah kepulauan Asia Timur, tepatnya di ujung barat Samudra Pasifik.
Kuil Shinto di Jepang
Bahkan, negara yang pernah menduduki Indonesia selama beberapa tahun ini dikenal sebagai negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia.
Sehingga, tidak heran bila banyak orang yang berlomba-lomba untuk menempuh pendidikan di sana. Namun, kegemerlapan kota itu, banyak yang belum mengetahui tentang sisi gelap Jepang.
Untuk itu, berikut ulasan selengkapnya yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Industri Seks
Shigeo Tokuda atau Kakek Sugiono (kanan).
Industri JAV merupakan salah satu sisi gelap Jepang yang mendunia. Bila kamu mengetahui Kakek Sugiono, dapat dipastikan bahwa orang itu pernah melihat konten dewasa produksi Jepang. Negara ini tidak melarang konten dewasa yang berupa komik, buku, maupun film, tapi tetap dibatasi. Hanya orang yang sudah berusia 18 tahun yang boleh membelinya.
Kemudian fenomena joshi-kousei (siswi SMA) juga termasuk ke dalam salah satu sisi gelap dalam dunia hiburan Jepang. Entah mereka betul siswi SMA atau perempuan dewasa yang menyamar, tapi di Tokyo banyak sekali perempuan yang memakai kostum siswi SMA dengan menawarkan “paket hiburan”.
2. Pelecehan Seksual
pelecehan seksual
Selain budaya patriarki yang masih dipegang erat, kenyataan yang menjelaskan bahwa Jepang masih bias terhadap perempuan memang tidak dapat dipungkiri. Walaupun mengalami pelecehan seksual di tempat kerja, banyak perempuan yang malu dan takut untuk berbicara. Banyak perempuan yang mengalami pelecehan saat jam-jam sibuk di kereta.
Ketika melaporkan ke pihak berwajib, urusannya akan menjadi panjang, sehingga banyak perempuan Jepang yang pada akhirnya memilih bungkam.
Walau sebenarnya ada solusi dari pemerintah dengan menyediakan gerbong khusus perempuan untuk mengurangi kasus pelecehan ini, tapi hal tersebut tidak berdampak signifikan.
3. Meski Aman, Tapi Ada Kriminalitas
Pembunuh Shinzo Abe tampak berdiri di belakang Abe
Meski menjadi salah satu negara teraman di dunia, kriminalitas masih tetap ada. Banyak kisah yang menceritakan pengalaman bagaimana dompet yang hilang bisa kembali ke alamat pemilik. Tapi, tidak semua juga bisa kembali atau kalaupun bisa kembali, bisa jadi isi uang dalam dompet tersebut akan hilang.
Bahkan, yang masih segar dalam ingatan adalah kasus penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Senin, 11 Juliu 2022 lalu. Penembakan ini dilakukan oleh Tetsuya Yamagami, mantan anggota angkatan laut bela diri Jepang. Shinzo Abe akhirnya meninggal dunia lantaran harus kehilangan banyak darah.
4. Gila Kerja
ilustrasi pekerjaan
Bila urusan pekerjaan, orang Jepang memang terkenal sebagai seorang pekerja keras. Tapi, di sisi lain mereka terkesan sangat ambisius dan menggebu-gebu. Mereka bahkan sering bekerja di luar jam kerja sampai tidak dibayar. Mereka juga kerap minum-minum setelah kerja atau main golf ketika weekend yang dinamakan sebagai budaya kerja.
Sebab itu, bila kamu melihat pemandangan salaryman yang tertidur mabuk di stasiun daerah Tokyo ini adalah hal biasa. Pulang kerja masih berjas rapi jam 1 pagi juga sebagai sesuatu yang jamak. Tidak heran bila akhirnya ada banyak pekerja Jepang yang meninggal dunia lantaran kelelahan dalam bekerja.
5. Gelandangan
Cheng Guorong, gelandangan tenar dari China
Kota Kamagasaki yang berganti nama menjadi Airin-chiku yang berada di Nishinari-ku, Osaka adalah sebuah wilayah yang disebut paling miskin di Jepang. Bila merunut pada sejarah, pada 1960-an, Kamagasaki adalah tempat para pekerja buruh harian lepas di Jepang yang ingin mencari pekerjaan harian. Mereka adalah pekerja non terampil sehingga dibayar murah.
Berdasarkan data tahun 2012-2016, ada sekitar 6.235 tuna wisma yang tersebar di seluruh wilayah Jepang dan terbanyak berada di Osaka serta Tokyo. Meski Jepang mempunyai banyak lowongan pekerjaan, tapi para pekerja yang tidak memiliki keterampilan itu tetap tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.
6. Bullying
Ilustrasi Bullying
Dibalik kedisiplinan dan mandirinya anak sekolah Jepang, ada fakta mengatakan bahwa hampir semua anak pernah mengalami bullying di sekolahnya, baik verbal maupun tindakan. Paling banyak adalah siswa kelas 2 SD yang menurut data pada tahun 2019. Berdasarkan data juga, dibandingkan siswa SMP dan SMA, siswa SD justru lebih banyak melakukan hal itu.
https://www.viva.co.id/berita/dunia/...skpos?page=all
Shigeo Tokuda atau Kakek Sugiono (kanan).
Jepang adalah sebuah negara yang dikenal sangat disiplin, jujur, dan taat aturan. Walaupun masyarakatnya homogen, ketertiban negara itu memang pantas untuk diacungi jempol.
Bila mendengar negara ini, tentu dalam benak orang-orang adalah sebuah negara maju yang terletak di wilayah kepulauan Asia Timur, tepatnya di ujung barat Samudra Pasifik.
Kuil Shinto di Jepang
Bahkan, negara yang pernah menduduki Indonesia selama beberapa tahun ini dikenal sebagai negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia.
Sehingga, tidak heran bila banyak orang yang berlomba-lomba untuk menempuh pendidikan di sana. Namun, kegemerlapan kota itu, banyak yang belum mengetahui tentang sisi gelap Jepang.
Untuk itu, berikut ulasan selengkapnya yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Industri Seks
Shigeo Tokuda atau Kakek Sugiono (kanan).
Industri JAV merupakan salah satu sisi gelap Jepang yang mendunia. Bila kamu mengetahui Kakek Sugiono, dapat dipastikan bahwa orang itu pernah melihat konten dewasa produksi Jepang. Negara ini tidak melarang konten dewasa yang berupa komik, buku, maupun film, tapi tetap dibatasi. Hanya orang yang sudah berusia 18 tahun yang boleh membelinya.
Kemudian fenomena joshi-kousei (siswi SMA) juga termasuk ke dalam salah satu sisi gelap dalam dunia hiburan Jepang. Entah mereka betul siswi SMA atau perempuan dewasa yang menyamar, tapi di Tokyo banyak sekali perempuan yang memakai kostum siswi SMA dengan menawarkan “paket hiburan”.
2. Pelecehan Seksual
Konten Sensitif
pelecehan seksual
Selain budaya patriarki yang masih dipegang erat, kenyataan yang menjelaskan bahwa Jepang masih bias terhadap perempuan memang tidak dapat dipungkiri. Walaupun mengalami pelecehan seksual di tempat kerja, banyak perempuan yang malu dan takut untuk berbicara. Banyak perempuan yang mengalami pelecehan saat jam-jam sibuk di kereta.
Ketika melaporkan ke pihak berwajib, urusannya akan menjadi panjang, sehingga banyak perempuan Jepang yang pada akhirnya memilih bungkam.
Walau sebenarnya ada solusi dari pemerintah dengan menyediakan gerbong khusus perempuan untuk mengurangi kasus pelecehan ini, tapi hal tersebut tidak berdampak signifikan.
3. Meski Aman, Tapi Ada Kriminalitas
Pembunuh Shinzo Abe tampak berdiri di belakang Abe
Meski menjadi salah satu negara teraman di dunia, kriminalitas masih tetap ada. Banyak kisah yang menceritakan pengalaman bagaimana dompet yang hilang bisa kembali ke alamat pemilik. Tapi, tidak semua juga bisa kembali atau kalaupun bisa kembali, bisa jadi isi uang dalam dompet tersebut akan hilang.
Bahkan, yang masih segar dalam ingatan adalah kasus penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Senin, 11 Juliu 2022 lalu. Penembakan ini dilakukan oleh Tetsuya Yamagami, mantan anggota angkatan laut bela diri Jepang. Shinzo Abe akhirnya meninggal dunia lantaran harus kehilangan banyak darah.
4. Gila Kerja
ilustrasi pekerjaan
Bila urusan pekerjaan, orang Jepang memang terkenal sebagai seorang pekerja keras. Tapi, di sisi lain mereka terkesan sangat ambisius dan menggebu-gebu. Mereka bahkan sering bekerja di luar jam kerja sampai tidak dibayar. Mereka juga kerap minum-minum setelah kerja atau main golf ketika weekend yang dinamakan sebagai budaya kerja.
Sebab itu, bila kamu melihat pemandangan salaryman yang tertidur mabuk di stasiun daerah Tokyo ini adalah hal biasa. Pulang kerja masih berjas rapi jam 1 pagi juga sebagai sesuatu yang jamak. Tidak heran bila akhirnya ada banyak pekerja Jepang yang meninggal dunia lantaran kelelahan dalam bekerja.
5. Gelandangan
Cheng Guorong, gelandangan tenar dari China
Kota Kamagasaki yang berganti nama menjadi Airin-chiku yang berada di Nishinari-ku, Osaka adalah sebuah wilayah yang disebut paling miskin di Jepang. Bila merunut pada sejarah, pada 1960-an, Kamagasaki adalah tempat para pekerja buruh harian lepas di Jepang yang ingin mencari pekerjaan harian. Mereka adalah pekerja non terampil sehingga dibayar murah.
Berdasarkan data tahun 2012-2016, ada sekitar 6.235 tuna wisma yang tersebar di seluruh wilayah Jepang dan terbanyak berada di Osaka serta Tokyo. Meski Jepang mempunyai banyak lowongan pekerjaan, tapi para pekerja yang tidak memiliki keterampilan itu tetap tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.
6. Bullying
Ilustrasi Bullying
Dibalik kedisiplinan dan mandirinya anak sekolah Jepang, ada fakta mengatakan bahwa hampir semua anak pernah mengalami bullying di sekolahnya, baik verbal maupun tindakan. Paling banyak adalah siswa kelas 2 SD yang menurut data pada tahun 2019. Berdasarkan data juga, dibandingkan siswa SMP dan SMA, siswa SD justru lebih banyak melakukan hal itu.
https://www.viva.co.id/berita/dunia/...skpos?page=all
Diubah oleh dragonroar 21-07-2022 08:35
cor7 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
15.9K
91
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan