- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
PGI Sampaikan Dukacita Terhadap Korban Penyerangan di Nduga Papua


TS
mabdulkarim
PGI Sampaikan Dukacita Terhadap Korban Penyerangan di Nduga Papua
PGI Sampaikan Dukacita Terhadap Korban Penyerangan di Nduga Papua, Desak Bentuk Tim Investigasi

Evakuasi delapan dari sembilan jenazah korban penembakan KKB di Kabupaten Nduga, diterbangkan ke kampung halamannya melalui Timika, Minggu (17/7/2022).(Antara/HO-Dokumen Pribadi)
SINAR HARAPAN - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan keprihatinan dan dukacita mendalam terhadap korban penyerangan kelompok bersenjata di Kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, Papua.
"PGI menyampaikan keprihatinan dan dukacita mendalam atas jatuhnya 10 orang korban dan 2 orang kritis, termasuk Pendeta Eliaser Baner, Pendeta Gereja Kemah Injil Indonesia," kata Sekretaris Eksekutif Bidang Keadilan dan Perdamaian PGI Henrek Lokra dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin 18 Juli 2022.
Henrek menyebutkan 10 korban tersebut diduga meninggal akibat penembakan oleh kelompok bersenjata di Kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu 16 Juli 2022.
Bagi Henrek, peristiwa tersebut menambah jumlah korban dari sekian banyak peristiwa pembunuhan yang terjadi di Papua.
Oleh karena itu, dia meminta Pemerintah membentuk tim investigasi independen untuk melakukan investigasi komprehensif terhadap kejadian pembunuhan masyarakat sipil di Kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, Papua.
"Kami mendorong gereja-gereja di Tanah Papua untuk terus melakukan upaya kemanusiaan, sebagaimana perlu, untuk masyarakat di Kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, dan di sekitarnya," ia menjelaskan.
Selain itu, ia juga berharap TNI/Polri melakukan upaya pencegahan atas kemungkinan terjadinya peristiwa serupa serta menciptakan masyarakat yang damai dengan pendekatan kultural.
"Kami mendorong koalisi kemanusiaan untuk terus melakukan upaya sebagaimana diperlukan dalam rangka mengungkapkan fakta dan advokasi kemanusiaan di Tanah Papua ke depannya," ujarnya.
Ia berharap upaya tersebut dapat menuai perhatian untuk perbaikan kondisi Papua dari segala aspek kehidupan Papua.***
https://www.sinarharapan.co/politik/...im-investigasi
Selain pendeta, ada ustad yang dibunuh oleh teroris Papua dan MUI mengecam hal ini.
Eh ini pertama kalinya aku pake sumber dari SH
MUI Papua Kecam KKB Bunuh 2 Tokoh Agama dan Warga Sipil dengan Sadis

Foto: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua KH Syaiful Islam Al Payage. (Dok. Istimewa)
Nduga - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua, KH Syaiful Islam Al Payage mengecam aksi sadis teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua. Sebanyak 10 warga sipil tewas ditembak di mana 2 di antaranya tokoh agama.
"Saya sebagai tokoh agama mengecam tindakan KKB Nduga yang tidak berperikemanusiaan hingga menewaskan masyarakat sipil bahkan tokoh agama," ucap KH Syaiful Islam Al Payage, Senin (18/7/2022).
Pihaknya meminta agar aparat kepolisian segera mengusut kasus tuntas kasus. Sebagai negara hukum, para pelaku penembakan harus segera ditangkap dan diproses dengan sanksi setimpal.
"Siapa yang melakukan tragedi ini agar diproses secara hukum sehingga hukum di negeri ini bisa ditegakkan," tegasnya.
Syaiful pun berharap pemerintah menjadikan kasus penyerangan KKB ini sebagai agenda prioritas untuk diselesaikan. Pemerintah disebut wajib memberikan rasa aman dan damai kepada masyarakat di tanah Papua.
"Mari kita duduk bersama memikirkan hal ini, dan menemukan solusi yang tepat agar terlahir kenyamanan, keamanan yang abadi di Tanah Papua. Saya yakin tokoh-tokoh sudah melakukan itu dengan kemampuan dan kapasitasnya," urai Syaiful.
MUI Papua turut mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh hoaks yang dapat mengacaukan kondisi di Tanah Papua. Warga diminta dapat menyaring berita yang masuk melalui media sosial.
"Saya harap tragedi di Kabupaten Nduga ini yang membuat 10 orang meninggal dunia menjadi yang terakhir. Jangan lagi masyarakat kecil yang mencari nafkah di Tanah Papua ini menjadi korban sia-sia. Nilai-nilai kemanusiaan adalah hal yang paling penting jangan ada lagi kekerasan kepada masyarakat," imbuhnya.
Syaiful mengungkapkan rasa duka dan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Dia menegaskan, semua tokoh agama dan pemuda berharap kondisi di tanah Papua segera kondusif dan damai.
"Keamanan adalah di atas segala-galanya, kalau tidak aman tentu kita tidak bisa beraktivitas dengan maksimal, tidak bisa berkantor, beribadah juga tidak bisa berusaha. Ini adalah sesuai yang sangat penting dan perlu untuk bersama-sama keamanan di Tanah Papua," pungkas Syaiful.
Diketahui teroris KKB membantai warga sipil di Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (16/7) lalu. Sebanyak 12 orang menjadi korban penembakan, di mana 10 di antaranya meninggal dunia, dan 2 lainnya kritis.
Bahkan dua tokoh agama dilaporkan tewas atas aksi keji KKB. Salah satu korban, yakni Ustaz Daeng Marannu asal Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Ada Ustaz Daeng Marannu, pendeta Eliaser Banner juga menjadi korban penembakan," ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Minggu (17/7).
Selain Ustaz Daeng Marannu, sebelumnya ada pendeta Eliaser yang juga jadi korban tewas penembakan KKB. Korban merupakan warga lokal atau asal Kabupaten Nduga, Papua.
"12 korban di antaranya 10 meninggal dunia, salah satunya seorang pendeta dan 2 orang mengalami luka-luka," kata AKBP Arif kepada detikcom, Sabtu (16/7) lalu.
https://www.detik.com/sulsel/berita/...-dengan-sadis.

Evakuasi delapan dari sembilan jenazah korban penembakan KKB di Kabupaten Nduga, diterbangkan ke kampung halamannya melalui Timika, Minggu (17/7/2022).(Antara/HO-Dokumen Pribadi)
SINAR HARAPAN - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan keprihatinan dan dukacita mendalam terhadap korban penyerangan kelompok bersenjata di Kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, Papua.
"PGI menyampaikan keprihatinan dan dukacita mendalam atas jatuhnya 10 orang korban dan 2 orang kritis, termasuk Pendeta Eliaser Baner, Pendeta Gereja Kemah Injil Indonesia," kata Sekretaris Eksekutif Bidang Keadilan dan Perdamaian PGI Henrek Lokra dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin 18 Juli 2022.
Henrek menyebutkan 10 korban tersebut diduga meninggal akibat penembakan oleh kelompok bersenjata di Kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu 16 Juli 2022.
Bagi Henrek, peristiwa tersebut menambah jumlah korban dari sekian banyak peristiwa pembunuhan yang terjadi di Papua.
Oleh karena itu, dia meminta Pemerintah membentuk tim investigasi independen untuk melakukan investigasi komprehensif terhadap kejadian pembunuhan masyarakat sipil di Kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, Papua.
"Kami mendorong gereja-gereja di Tanah Papua untuk terus melakukan upaya kemanusiaan, sebagaimana perlu, untuk masyarakat di Kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, dan di sekitarnya," ia menjelaskan.
Selain itu, ia juga berharap TNI/Polri melakukan upaya pencegahan atas kemungkinan terjadinya peristiwa serupa serta menciptakan masyarakat yang damai dengan pendekatan kultural.
"Kami mendorong koalisi kemanusiaan untuk terus melakukan upaya sebagaimana diperlukan dalam rangka mengungkapkan fakta dan advokasi kemanusiaan di Tanah Papua ke depannya," ujarnya.
Ia berharap upaya tersebut dapat menuai perhatian untuk perbaikan kondisi Papua dari segala aspek kehidupan Papua.***
https://www.sinarharapan.co/politik/...im-investigasi
Selain pendeta, ada ustad yang dibunuh oleh teroris Papua dan MUI mengecam hal ini.
Eh ini pertama kalinya aku pake sumber dari SH

MUI Papua Kecam KKB Bunuh 2 Tokoh Agama dan Warga Sipil dengan Sadis

Foto: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua KH Syaiful Islam Al Payage. (Dok. Istimewa)
Nduga - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua, KH Syaiful Islam Al Payage mengecam aksi sadis teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua. Sebanyak 10 warga sipil tewas ditembak di mana 2 di antaranya tokoh agama.
"Saya sebagai tokoh agama mengecam tindakan KKB Nduga yang tidak berperikemanusiaan hingga menewaskan masyarakat sipil bahkan tokoh agama," ucap KH Syaiful Islam Al Payage, Senin (18/7/2022).
Pihaknya meminta agar aparat kepolisian segera mengusut kasus tuntas kasus. Sebagai negara hukum, para pelaku penembakan harus segera ditangkap dan diproses dengan sanksi setimpal.
"Siapa yang melakukan tragedi ini agar diproses secara hukum sehingga hukum di negeri ini bisa ditegakkan," tegasnya.
Syaiful pun berharap pemerintah menjadikan kasus penyerangan KKB ini sebagai agenda prioritas untuk diselesaikan. Pemerintah disebut wajib memberikan rasa aman dan damai kepada masyarakat di tanah Papua.
"Mari kita duduk bersama memikirkan hal ini, dan menemukan solusi yang tepat agar terlahir kenyamanan, keamanan yang abadi di Tanah Papua. Saya yakin tokoh-tokoh sudah melakukan itu dengan kemampuan dan kapasitasnya," urai Syaiful.
MUI Papua turut mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh hoaks yang dapat mengacaukan kondisi di Tanah Papua. Warga diminta dapat menyaring berita yang masuk melalui media sosial.
"Saya harap tragedi di Kabupaten Nduga ini yang membuat 10 orang meninggal dunia menjadi yang terakhir. Jangan lagi masyarakat kecil yang mencari nafkah di Tanah Papua ini menjadi korban sia-sia. Nilai-nilai kemanusiaan adalah hal yang paling penting jangan ada lagi kekerasan kepada masyarakat," imbuhnya.
Syaiful mengungkapkan rasa duka dan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Dia menegaskan, semua tokoh agama dan pemuda berharap kondisi di tanah Papua segera kondusif dan damai.
"Keamanan adalah di atas segala-galanya, kalau tidak aman tentu kita tidak bisa beraktivitas dengan maksimal, tidak bisa berkantor, beribadah juga tidak bisa berusaha. Ini adalah sesuai yang sangat penting dan perlu untuk bersama-sama keamanan di Tanah Papua," pungkas Syaiful.
Diketahui teroris KKB membantai warga sipil di Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (16/7) lalu. Sebanyak 12 orang menjadi korban penembakan, di mana 10 di antaranya meninggal dunia, dan 2 lainnya kritis.
Bahkan dua tokoh agama dilaporkan tewas atas aksi keji KKB. Salah satu korban, yakni Ustaz Daeng Marannu asal Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Ada Ustaz Daeng Marannu, pendeta Eliaser Banner juga menjadi korban penembakan," ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Minggu (17/7).
Selain Ustaz Daeng Marannu, sebelumnya ada pendeta Eliaser yang juga jadi korban tewas penembakan KKB. Korban merupakan warga lokal atau asal Kabupaten Nduga, Papua.
"12 korban di antaranya 10 meninggal dunia, salah satunya seorang pendeta dan 2 orang mengalami luka-luka," kata AKBP Arif kepada detikcom, Sabtu (16/7) lalu.
https://www.detik.com/sulsel/berita/...-dengan-sadis.
0
548
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan