Pertanyaan :
Masa sekarang ini manusia sudah sampai pada puncak kemajuan teknologi, sarana hidup mewah dan serba terpenuhi. Namun masih saja gelisah dan takut dalam kehidupannya. Kenapa ?

Jawab :
Mustinya manusia dapat mencapai kebahagiaan lahir dan batin dengan kemajuan-kemajuan itu. Tapi kenyataannya beda, justru bertambah maju, teknologi maju, ciptaan untuk kebutuhan hidup bermacam-macam, malah bertambah gelisah dan takut. Tidak ada satu negera didunia sekarang ini yang terbebas dari kegelisahan dan ketakutan itu. Negara kuat mengancam negara kecil dan sebaliknya negara gurem menggoyahkan keamanan negara besar.Kita dapat simpulan : "Tentu ada sesuatu yang hilang", mereka kehilangan "Imannya". Mereka bersandar hanya dengan materi saja.

Manusia diberi kebebasan oleh Allah untuk bergerak, bertindak dan menentukan. Tetapi untuk menjaga kepentingan manusia, Allah menjadi penentu akhir.

Firman Allah ;


Dua penjelasan Al-Qur`an :

1. Harta dan kekuasaan yang terpisah dari kesadaran keimanan yang sungguh-sungguh, merupakan siksa bagi dirinya sendiri dan bagi seluruh umat.
   
2. Hasil kemajuan yang dibanggakan dan disengangi, merupakan bencana moral dan peradaban. Keputusan Allah yang pasti ialah memberi tindakan pembinaan ketika mereka belum beriman. Karenanya, jika ada bencana, tidak berlaku adanya "kesadaran manusia". Ini merupakan ketentuan dalam menafsirkan peradaban dari segi pandangan agama. Ini pula yang dinamakan "Falsafah sejarah dalam Al-Qur`an".
   

Maksud "bekas-bekar kemajuan"pada ayat tersebut di atas ialah berupa bangunan, alat perlengkapan, benteng-benteng dan istana. Tentu sudah banyak kita membaca dalam jurnal-jurnal penemuan sejarah yang mengatakan bahwa pada era tersebut penduduknya sudah sangat maju, tetapi kini hanya tersisa "bekas-bekas kemajuan" dari masa itu.