- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Beri Rp10 M ke Gereja Unifikasi, Ibu Pembunuh Abe Disebut Jual Warisan


TS
vidyazafiria057
Beri Rp10 M ke Gereja Unifikasi, Ibu Pembunuh Abe Disebut Jual Warisan
Ibu tersangka pembunuhan Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami, disebut menyumbang hingga 100 juta yen atau sekitar Rp10,8 miliar ke Gereja Unifikasi.
Seorang sumber investigasi mengonfirmasi angka ini kepada media Yomiori Shimbun pada Rabu (13/7). Namun, sumber itu tak menjabarkan lebih lanjut mengenai rentang waktu sumbangan dan kegunaannya.
Yamagami pun menyimpan dendam terhadap Gereja Unifikasi karena membuat ibunya bangkrut gegara berdonasi besar-besaran.
"Saya benci kelompok ini karena ibu saya bangkrut," kata Yamagami kepada penyelidik.
Menurut sumber, ibu Yamagami pernah menjadi jemaat gereja ini sekitar 1998. Pada Juni 1999, dia menjual tanah warisan kakeknya dan rumah di Nara. Dia lalu bangkrut pada 2002.
Geram dengan kondisi sang ibu, Yamagami merakit senjata untuk membunuh perwakilan Gereja Unifikasi. Ia sudah menyusun rencana pembunuhan sejak tahun lalu.
Pekan lalu, rencana penembakan itu terealisasi. Yamagami menembak Abe saat ia tengah pidato di sekitar stasiun Kota Nara.
Yamagami mulanya menargetkan pemimpin Gereja Unifikasi. Namun, karena tak kunjung menemukan sang pemimpin, ia menargetkan Abe yang dianggap memiliki hubungan dengan gereja itu.
Merasa organisasinya disinggung, Ketua Gereja Unifikasi, Tomohiro Tanaka, buka suara. Ia mengaku bingung organisasinya dihubung-hubungkan dengan pembunuhan Abe.
"Ada perbedaan jauh antara kebencian terhadap asosiasi kami dan membunuh eks perdana menteri Abe," ujar Tanaka pada Senin (11/7), dikutip CNN.
Tanaka juga menegaskan baik Abe maupun Yamagami bukanlah anggota Gereja Unifikasi. Ia juga menolak berkomentar terkait tuduhan donasi dari ibu Yamagami.
Namun, ia mengaku siap bekerja sama dengan polisi untuk mengungkap motif pembunuhan Abe.
https://info24jamterkini.blogspot.co...gung-bisa.html
Seorang sumber investigasi mengonfirmasi angka ini kepada media Yomiori Shimbun pada Rabu (13/7). Namun, sumber itu tak menjabarkan lebih lanjut mengenai rentang waktu sumbangan dan kegunaannya.
Yamagami pun menyimpan dendam terhadap Gereja Unifikasi karena membuat ibunya bangkrut gegara berdonasi besar-besaran.
"Saya benci kelompok ini karena ibu saya bangkrut," kata Yamagami kepada penyelidik.
Menurut sumber, ibu Yamagami pernah menjadi jemaat gereja ini sekitar 1998. Pada Juni 1999, dia menjual tanah warisan kakeknya dan rumah di Nara. Dia lalu bangkrut pada 2002.
Geram dengan kondisi sang ibu, Yamagami merakit senjata untuk membunuh perwakilan Gereja Unifikasi. Ia sudah menyusun rencana pembunuhan sejak tahun lalu.
Pekan lalu, rencana penembakan itu terealisasi. Yamagami menembak Abe saat ia tengah pidato di sekitar stasiun Kota Nara.
Yamagami mulanya menargetkan pemimpin Gereja Unifikasi. Namun, karena tak kunjung menemukan sang pemimpin, ia menargetkan Abe yang dianggap memiliki hubungan dengan gereja itu.
Merasa organisasinya disinggung, Ketua Gereja Unifikasi, Tomohiro Tanaka, buka suara. Ia mengaku bingung organisasinya dihubung-hubungkan dengan pembunuhan Abe.
"Ada perbedaan jauh antara kebencian terhadap asosiasi kami dan membunuh eks perdana menteri Abe," ujar Tanaka pada Senin (11/7), dikutip CNN.
Tanaka juga menegaskan baik Abe maupun Yamagami bukanlah anggota Gereja Unifikasi. Ia juga menolak berkomentar terkait tuduhan donasi dari ibu Yamagami.
Namun, ia mengaku siap bekerja sama dengan polisi untuk mengungkap motif pembunuhan Abe.
https://info24jamterkini.blogspot.co...gung-bisa.html
0
633
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan