- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tuntut Keadilan, Santriwati Mas Bechi Dicap Gerombolan Penebar Fitnah


TS
charlieb
Tuntut Keadilan, Santriwati Mas Bechi Dicap Gerombolan Penebar Fitnah
Konten Sensitif

Solopos.com, JOMBANG – Aktivis perempuan di Jawa Timur, Ana Abdillah mengungkap apa yang dialami lima santriwati yang diduga menjadi korban pelecehan seksual anak kiai di Jombang, Moch. Subchi Azal Tsani (MSA), 42, alias Mas Bechi, saat meminta perlindungan ke pesantren.
Alih-alih memberi pembelaan, ujar Ana, pimpinan Pesantren Shiddiqiyyah Jombang justru memajang foto mereka dengan tulisan kelompok penebar fitnah.
“Para korban ini terluka dua kali. Pertama saat mereka dinodai dan kedua saat meminta perlindungan justru dianggap sebagai gerombolan penebar fitnah,” ujar Ana dalam perbincangan yang diunggah di kanal Youtube tvOneNews, Minggu (10/7/2022).
Baca Juga: Ini Jeritan Hati Santriwati Korban Dugaan Pelecehan Seksual Mas Bechi
Sebelumnya diberitakan, M, 19, salah satu santriwati yang diduga menjadi korban pelecehan seksual anak kiai ternama di Jombang, Moch. Subchi Azal Tsani (MSA), 42, alias Mas Bechi, sempat mengadukan apa yang dialaminya kepada pengurus pondok pesantren.
M menulis surat berisi kronologi kejadian yang menimpanya. Surat tersebut ia titipkan kepada orang kepercayaan Mas Bechi agar disampaikan kepada pimpinan pesantren.
Ternyata surat tersebut justru beredar luas di grup-grup percakapan di Pesantren Shiddiqiyyah Jombang.
Alih-alih mendapat pembelaan agar pelecehan seksual Mas Bechi tak terulang, M justru dituduh membuat fitnah terhadap pondok pesantren.
Baca Juga: Ini Jeritan Hati Santriwati Korban Dugaan Pelecehan Seksual Mas Bechi
Ia lantas disidang. Di hadapan pengurus ponpes dirinya diminta membuat surat pernyataan yang berisi apa yang ia ceritakan di surat tersebut merupakan fitnah belaka.
Namun M menolak mentah-mentah permintaan tersebut.
“Mereka bilang saya penyebar fitnah, bahwa apa yang saya tulis itu fitnah. Saya katakan saya tidak menulis fitnah, itu nyata terjadi pada saya. Mereka tetap memaksa dan menyatakan saya penyebar fitnah. Saya sampaikan ‘fitnah dari mana’, itu riil terjadi yang saya alami. Di situ saya nangis. Saya sampaikan ke bapak-bapak itu ‘bagaimana kalau kalian punya anak perempuan, mengalami seperti yang Bapak saya alami, anaknya diperlakukan seperti itu. ‘Apakah kalian mau anakmu bikin surat pernyataan padahal dia sudah dianiaya’. Mereka tetap memaksa menulis bahwa saya bersalah,” katanya dengan nada meninggi lalu menangis, seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube CNNIndonesia berjudul Pengakuan Santriwati Korban Pelecehan Bechi, Minggu (10/7/2022).
Keadilan Dalam Islam
astagfirullah, masyarakat lebih percaya kesaksian santriwati2 yg bau kencur
dari pada kesaksian seorang kyai TOA nusantara yg sudah puluhan tahun mengabdikan hidupnya untuk syiar agama allah

Diubah oleh charlieb 10-07-2022 14:45


aldonistic memberi reputasi
8
1.8K
37


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan