ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Mengapa Manusia Tidak Boleh Membunuh?


Membunuh itu ilegal. Dilarang oleh hukum dan dilarang oleh agama. Selesai.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Masa gitu doang? Mari kita coba bahas lebih banyak tentang kejahatan yang disebut sebagai ‘membunuh.’

Kembali ke masa lalu, ada banyak sekali kisah tentang orang-orang yang saling membunuh satu sama lain. Entah itu di jaman perang atau di era samurai. Orang-orang ini biasanya membawa pedang di pinggang mereka, berjalan ke sana-kemari mencari lawan dan saling membunuh hanya demi membuktikan siapa yang terkuat. Di jaman peperangan, membunuh bahkan dianggap sebagai sesuatu yang keren dan mulia. Seorang prajurit yang membunuh sekian banyak musuh akan dipuja-puja dan diberi kenaikan pangkat.



Meski demikian jaman berubah. Tentunya tak ada yang suka jika seseorang tiba-tiba datang ke rumah kita membawa pistol dan membunuh kita begitu saja. Demi menjaga kestabilan dan ketenangan bermasyarakat, hukum dilarang membunuh pun diterapkan.

Meski demikian praktek untuk membunuh tidak pernah benar-benar hilang, salah satu buktinya adalah hukuman mati yang masih diterapkan di beberapa negara.

Tentunya orang-orang yang mendapat hukuman mati bukanlah orang sembarangan melainkan orang-orang yang mencoba merusak kestabilan dan ketenangan di masyarakat dalam level yang sudah sedemikian parah, seperti melakukan pembunuhan contohnya.

Konten Sensitif


Orang-orang ini dibunuh agar mereka berhenti membunuh dan pembunuhan itu dilakukan agar orang lain tidak mencoba untuk membunuh(???). Membunuh itu dilarang tapi membunuh seorang pembunuh tidak termasuk pelanggaran hukum seperti dalam kasus membela diri, setidaknya di luar negeri begitu. dengan kata lain ada area abu-abu dalam sistem hukum ini.

Meski demikian itu dalam kasus membunuh manusia, bagaimana dengan membunuh hewan?

Manusia digolongkan sebagai mamalia, meski demikian ada perbedaan begitu besar antara membunuh manusia dengan membunuh kambing. Dewasa ini membunuh ayam atau kambing atau ikan untuk dimakan adalah hal yang sangat wajar. Memang benar ada beberapa golongan yang menganggap membunuh hewan sama saja seperti membunuh manusia, tetapi mayoritas penduduk dunia tak keberatan memakan hewan-hewan itu.



Selain itu membunuh hewan-hewan kecil seperti nyamuk juga sama ringannya dengan menepukkan tangan. Keduanya sama-sama disebut membunuh, tapi apa bedanya manusia dengan nyamuk di mata seorang pembunuh?

Jawaban itu terletak di psikologis seseorang. Contohnya begini; pernah dengar tentang seseorang yang menangis saat kambingnya akan disembelih? Si gembala kambing memiliki semacam keterikatan batin dengan kambingnya dan itu jugalah yang membuatnya tak rela jika kambingnya dibunuh.



Kebanyakan manusia memang seperti itu. Kita cenderung tak ingin kehilangan sesuatu yang kita sayangi, karena itulah sampai sekarang saya belum pernah lihat berita seseorang memakan kucing. Kucing adalah makhluk pintar yang sering dijadikan hewan peliharaan, spesies satu ini sudah memiliki koneksi psikologi dengan manusia.
Seekor kucing bisa mengerti perasaan manusia, lalu bagaimana dengan manusia yang bisa mengerti sekaligus bisa berbicara dengan bahasa?

Manusia bisa saling berkomunikasi dan karena itulah simpati bisa muncul dengan mudah. Simpati dan afeksi, itulah alasan manusia tidak membunuh sesama manusia atau hewan yang bisa memancing emosi positif. Orang-orang yang bisa membunuh manusia dengan mudah adalah orang yang tak lagi punya hati (atau kalap dibutakan amarah).



Membunuh memang kejahatan yang tidak main-main. Sekali kita membunuh maka orang yang dibunuh tak akan hidup lagi, tak akan berbicara dengan kita lagi. Tentunya kita tak menginginkan itu terjadi. Kita pasti ingin agar keluarga atau orang-orang yang kita sayangi terus hidup sehat dan bahagia.

Jika kita membunuh atau berniat untuk membunuh, lalu memikirkan tentang keluarga atau kebahagiaan dari orang yang kita bunuh, rasa bersalah akan menghantui kita. Ketakutan, depresi, hingga kesedihan yang mungkin timbul dari membunuh seseorang bisa menyebabkan hal-hal tak mengenakkan seperti bunuh diri dan untuk melindungi kita dari hal tersebut, pemerintah pun melarang untuk membunuh manusia.



Larangan hukum memiliki sugesti kuat untuk mencegah kita melakukan sesuatu. Sama seperti jika orangtua melarang kita pergi ke suatu tempat, kita tidak akan melakukannya meski tidak mengerti kenapa. Sugesti-sugesti itu akhirnya membuat kita takut dan ketakutan itulah yang mengontrol hidup kita ke arah yang benar (dalam artian yang baik, tentunya).

Jadi jika ada yang bertanya mengapa membunuh itu dilarang, jawabannya bukan sekedar ilegal atau haram melainkan karena ada alasan lain yang akan memberikan efek buruk jika kita melakukannya. Meski dalam prakteknya sering keliru, saya percaya aturan yang dibuat secara musyawarah memiliki tujuan yang baik. Baik itu larangan membunuh atau larangan memiliki nama panjang sekali pun.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.
Diubah oleh ih.sul 07-07-2022 10:50
alizazet
alizazet memberi reputasi
14
3.3K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan