Sekarang kita kembali dengan trit unik, aneh dan informatif. Apa yang akan kita bahas saat ini? Tentunya Thailand, namun yang unik dan berada di Thailand adalah Lady Boy atau mereka yang melakukan transgender.

Di Thailand sendiri sebenarnya tidak menggunakan kata transgender tetapi kathoei dan juga toot, yang kemungkinan besar diadopsi dari film Amerika tahun 1980an.



Tapi hati-hati kalau manggil mereka dengan Kathoei, apalagi gak kenal-kenal banget karena bahasanya agak kasar sama kayak banci kalau di Indonesia, kalau tersinggung ente dikejar bisa repot urusannya.

Tapi panggilah dengan Phuying Praphet Song, atau wanita jenis kedua. Jadi mereka ga suka dianggap menyimpang, tapi mereka ingin hidup dianggap sebagai wanita jenis kedua.



Atau kalau ente mau aman panggilnya Phe Ti Sam, yaitu jenis kelamin ketiga. Mungkin om @gaygenebisa memberikan petunjuk lebih lanjut bahasa yang baik untuk transgender di Thailand.

Sebenarnya di Thailand hingga tahun 1956 transgender tak diakui keberadaannya oleh masyarakat Thailand. Namun setelah tahun 1956, kathoei atau lady boy ini mulai diterima masyarakat dan membudaya. Hal ini disebabkan kepercayaan dengan adanya reinkarnasi di Thailand, jadi kalau terlahir kembali jadi anak lelaki dan berubah jadi perempuan ini bukanlah hal yang aneh. Mungkin di kehidupan masa lalunya kurang baik.



Jadi anak-anak yang berusia remaja dan merasa ada kelainan sifat saat itu tidak berusaha melawan, malah membeli obat hormon di apotik dan mulai berdandan feminim. Untuk orang tuanya sendiri bersikap biasa saja, terutama yang tinggal di kota besar.

Bisa dibilang kathoi disini adalah orang yang terlahir kurang beruntung, tidak ada punishment juga dari masyarakat. Malah dirangkul oleh para agamawan disana bagi mereka yang ingin kembali menjadi cowon tulen. Tapi ingat itu hanya di kota besar seperti Bangkok, Pattaya, Chiang Mai dll, kalau di desa mungkin bulian pasti akan ada.



Dengan adanya komersialisasi lady boy maka eksistensi mereka menjadi booming, ini yang menyebabkan lady boy di Thailand cukup besar di dunia. Karena adanya lomba, kabaret dan pertunjukkan lainnya dengan tokoh lady boy di Thailand.

Bahkan tempat operasi untuk para lady boy juga cukup banyak, jadi mereka difasilitasi secara tak langsung. Namun tetap keberadaannya tak diakui secara hukum, karena di kartu identitas harus jenis kelamin aslinya.



Namun sebenarnya yang harus dijunjung tinggi adalah toleransi, kalau kita tidak menganggu mereka maka mereka juga gak akan ganggu kita juga kok!

Ayo, siapa yang disini pernah ditolongin sama kathoi? Mereka juga manusia, asal tidak ditanggapi ya aman-aman saja.

Apa tanggapanmu tentang hal ini?



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1, 2, 3
Pic : google