

TS
faridaeini
Risiko Mengkonsumsi Makanan Junkfood bagi kesehatan Remaja
dalam memilih makanan cepat saji yang dikenal dengan junkfood. makanan junkfood yang sangat digemari dengan masyarakat terutama bagi remaja. makan ini sangat beragam mulai dari makanan ringan hingga makanan berat. didalam makanan tersebut mengandung karbohidrat namun jangan menganggap makanan ini sangat bergizi bagi tubuh karna tidak tahu ada bahan apa saja yang ada didalam makanan tersebut. maka dari itu kita tidak boleh banyak mengkonsumsi makakan juinstan ini. dan tahukah kalian dalam satu kemasan junkfood ini banyak berbagai macam bakteri bahaya? mulai dari olahan makanan nya, bumbu serta kemasan nya. bakteri ini berbahaya bagi tubuh kita. apabila kita mengkonsumsi secara berlebihan maka kita akan terkena berbagai penyakit berbahaya atau berakibat fatal yang berakhir pada kematian. junkfood istilah informal yang diterapkan untuk berbagai makanan yang dianggap mempunyai nilai gizi yang sedikit atau tidak ada. junkfood menghasilkan citarasa yang enak dan lezat, junkfood yang mengandung banyak lemak, garam dan gula, termasuk bahan tambahan dan bahan adiktif sintetik dapat berpotensi menimbulkan banyak penyakit, dari yang ringan sampai yang berat, seperti obesitas, diabetes, rematik, hipertensi, serangan jantung, stroke, dan kanker. saat ini penyakit-penyakit degeneratif tersebut tidak hanya diderita orang tua yang sudah lanjut usia tetapi juga anak muda.
ada beberapa dampak mengkonsumsi makanan junkfood yang berlebihan :
1. obesitas atau kegemukan. makanan cepat saji atau junkfood dapat berisiko mengalami kegemukan. risiko lebih tinggi akan dialami remaja yang sering konsumsi makanan cepat saji menjadi faktor kegemukan yang dialami remaja. karena junkfood mengandung tinggi lemak dan kalori tetapi kandungan serat, vitamin, dan mineral nya rendah. contohnya burger, pizza, kentang goreng, gizi yang berlebih pada tubuh menyebabkan kegemukan.
2. hipertensi atautekanan darah tinggi. kandungan garam yang dimiliki junkfood dapay meningkatkan sekresi enzim, sehingga meningkatkan minat untuk mengkonsumsi ulang. tingkat lemak jahat dan natrium membuat dalam tubuh terganggu yang menyebabkan hipertensi. penelitian di yogyakarta menunjukkan kebiasaan makan junkfood dan kejadian hipertensi memiliki hubungan yang signifikan. semakin sering mengkonsumsi junkfood maka semakin besar peluang terkena hipertensi maka sebaliknya. salah satu penyebab hipertensi yaitu obesitas, jika berat badan naik maka hipertensi bisa terjadi.
3. diabetes melitus atau gula darah. makanan cepat saji menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya masalah kesehatan diabetes. saat ini masyarakat belum dapat mengurangi kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji yang menyebabkan peningkatan gangguan metabolisme, termasuk kegemukan, resistensi insulin, diabetes tipe 2 serta gangguan kardiovaskuler. salah satu penyebab diabetes adalah obesitas, sedangkan obesitas merupakan salah satu akibat dari makan makanan cepat saji yang memiliki kandungan gizi yang rendah. risiko menderita diabetes melitus akan meningkat secara linier sesuai dengan peningkatan indeks massa tubuh (IMT). orang dengan overweight atau IMT diatas ratarata akan meningkatkan angka kejadian diabetes melitus sebesar 3-4 kali dibandingkan dengan orang yang IMT yang normal.
4. kanker. konsumsi makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko kanker, seperti kanker pada organ sistem pencernaan. karena makanan cepat saji kurang mengandung serat, namun tinggi gula dan lemak. kebiasaan mengkonsumsi makanan junkfood merupakan faktor risiko kejadian FAM atau fibrodenoma mammae yang merupakan tumor jinak. penderita FAM tersebut memiliki risiko 2 kali lebih besar menderita penyakit kanker payudara dikemudian hari. makanan cepat saji yang identik dengan daging yang dimasak dengan temperatur tinggi akan membentuk zat-zat karsigoneik. zat tersebut berpotensi membentuk tumor payudara dan akan meningkatkan risiko kanker.
5. meingkatkan faktor risiko penyakit jantung penyakit jantung menjadi salah satu penyebab kematian yang menakutkan. ketersidaan makanan cepat saji yang tinggi dikaitkan dengan kematian dan penyakit jantung koroner akut, serta kelebihan berat badan dan obesitas yang tinggi. salah satu penyebab terjadinya penyakit jantung adalah obesitas. karena obesitas meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. seseorang yang memiliki berat badan rata-rata atau obesitas akan mengalami risiko penurunan fungsi jantung menjadi tidak normal.
makanan cepat saji merupakan makanan yang kurang baik bagi remaja apabila dikonsumsi terlalu sering. banyak remaja mengkonsumsi makanan cepat saji disebabkan karena beberapa faktor , diantaranya adalah pengetahuan, pengaruh teman sebaya, tempat nyaman untuk berkumpul, cepat dan praktis, dan brand dari makanan yang terkenal, media sosial. cara untuk mengurangi makanan junkfood yaitu dengan cara memilih menu nasi untuk makanan pokok, minum air putih atau jus buah, makan buah dan sayuran, kurangi kadar saus dan mayonaise, kurangi fekuensi makan junkfood.
daftar pustaka
- Sutrisno, S., Pratiwi, D. C., Istiqomah, I., Baba, K. J., Rifani, L. E., & Ningtyas, M. A. (2018). Edukasi Bahaya Junk Food (Makanan dan Snack) dan Jajan Sembarangan dikalangan Remaja. Journal of Community Engagement in Health, 1(1), 7-10.
- Pinasti, S. R. O. (2021). Pengaruh Media Sosial Instagram Dalam Mengiklankan Makanan Cepat Saji dan Dampak Bagi Kesehatan Pada Remaja. INFOTECH journal, 7(1), 36-39.
- Mustofa, A., & Nugroho, P. S. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi dan Junk Food dengan Kejadian Overweight pada Remaja. Borneo Student Research (BSR), 2(2), 1240-1246.
ada beberapa dampak mengkonsumsi makanan junkfood yang berlebihan :
1. obesitas atau kegemukan. makanan cepat saji atau junkfood dapat berisiko mengalami kegemukan. risiko lebih tinggi akan dialami remaja yang sering konsumsi makanan cepat saji menjadi faktor kegemukan yang dialami remaja. karena junkfood mengandung tinggi lemak dan kalori tetapi kandungan serat, vitamin, dan mineral nya rendah. contohnya burger, pizza, kentang goreng, gizi yang berlebih pada tubuh menyebabkan kegemukan.
2. hipertensi atautekanan darah tinggi. kandungan garam yang dimiliki junkfood dapay meningkatkan sekresi enzim, sehingga meningkatkan minat untuk mengkonsumsi ulang. tingkat lemak jahat dan natrium membuat dalam tubuh terganggu yang menyebabkan hipertensi. penelitian di yogyakarta menunjukkan kebiasaan makan junkfood dan kejadian hipertensi memiliki hubungan yang signifikan. semakin sering mengkonsumsi junkfood maka semakin besar peluang terkena hipertensi maka sebaliknya. salah satu penyebab hipertensi yaitu obesitas, jika berat badan naik maka hipertensi bisa terjadi.
3. diabetes melitus atau gula darah. makanan cepat saji menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya masalah kesehatan diabetes. saat ini masyarakat belum dapat mengurangi kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji yang menyebabkan peningkatan gangguan metabolisme, termasuk kegemukan, resistensi insulin, diabetes tipe 2 serta gangguan kardiovaskuler. salah satu penyebab diabetes adalah obesitas, sedangkan obesitas merupakan salah satu akibat dari makan makanan cepat saji yang memiliki kandungan gizi yang rendah. risiko menderita diabetes melitus akan meningkat secara linier sesuai dengan peningkatan indeks massa tubuh (IMT). orang dengan overweight atau IMT diatas ratarata akan meningkatkan angka kejadian diabetes melitus sebesar 3-4 kali dibandingkan dengan orang yang IMT yang normal.
4. kanker. konsumsi makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko kanker, seperti kanker pada organ sistem pencernaan. karena makanan cepat saji kurang mengandung serat, namun tinggi gula dan lemak. kebiasaan mengkonsumsi makanan junkfood merupakan faktor risiko kejadian FAM atau fibrodenoma mammae yang merupakan tumor jinak. penderita FAM tersebut memiliki risiko 2 kali lebih besar menderita penyakit kanker payudara dikemudian hari. makanan cepat saji yang identik dengan daging yang dimasak dengan temperatur tinggi akan membentuk zat-zat karsigoneik. zat tersebut berpotensi membentuk tumor payudara dan akan meningkatkan risiko kanker.
5. meingkatkan faktor risiko penyakit jantung penyakit jantung menjadi salah satu penyebab kematian yang menakutkan. ketersidaan makanan cepat saji yang tinggi dikaitkan dengan kematian dan penyakit jantung koroner akut, serta kelebihan berat badan dan obesitas yang tinggi. salah satu penyebab terjadinya penyakit jantung adalah obesitas. karena obesitas meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. seseorang yang memiliki berat badan rata-rata atau obesitas akan mengalami risiko penurunan fungsi jantung menjadi tidak normal.
makanan cepat saji merupakan makanan yang kurang baik bagi remaja apabila dikonsumsi terlalu sering. banyak remaja mengkonsumsi makanan cepat saji disebabkan karena beberapa faktor , diantaranya adalah pengetahuan, pengaruh teman sebaya, tempat nyaman untuk berkumpul, cepat dan praktis, dan brand dari makanan yang terkenal, media sosial. cara untuk mengurangi makanan junkfood yaitu dengan cara memilih menu nasi untuk makanan pokok, minum air putih atau jus buah, makan buah dan sayuran, kurangi kadar saus dan mayonaise, kurangi fekuensi makan junkfood.
daftar pustaka
- Sutrisno, S., Pratiwi, D. C., Istiqomah, I., Baba, K. J., Rifani, L. E., & Ningtyas, M. A. (2018). Edukasi Bahaya Junk Food (Makanan dan Snack) dan Jajan Sembarangan dikalangan Remaja. Journal of Community Engagement in Health, 1(1), 7-10.
- Pinasti, S. R. O. (2021). Pengaruh Media Sosial Instagram Dalam Mengiklankan Makanan Cepat Saji dan Dampak Bagi Kesehatan Pada Remaja. INFOTECH journal, 7(1), 36-39.
- Mustofa, A., & Nugroho, P. S. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi dan Junk Food dengan Kejadian Overweight pada Remaja. Borneo Student Research (BSR), 2(2), 1240-1246.
0
512
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan