- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Apa Saya yang Salah?
TS
biji.kuaci90
Apa Saya yang Salah?
Saya ingin minta pendapat kalian, karena saya masih bingung dengan pemikiran saya sendiri. Supaya gak salah menilai, saya butuh pandangan kalian terhadap masalah yg saya hadapi.
Saya punya pasangan dan ada beberapa poin yang jadi masalah bagi saya soal sifat/karakternya:
1. Pasangan saya ketika saya cemburu (saya pecemburu karena masa lalu saya pernah diselingkuhi) atau ketika saya ngambek, ketika saya marah, dia akan ikut marah bahkan melebihi dari saya, yang pada akhirnya masalah kecil yang saya permasalahi menjadi hal yang besar dan menjadi keributan besar ketika dia juga ikut marah.
2. Ketika bertengkar, pasangan saya suka memblokir saya.
3. Dia menganggap setia itu yang paling utama, jadi dia lupa ada kebutuhan lain yang sama pentingnya selain setia. Saya memang senang jika mendapatkan pasangan yg setia, tapi dia suka bikin saya negatif thinking dan suka bikin saya overthinking. Dan ketika saya komplen, dia akan balik menyalahi saya dan tetap menyuruh saya untuk tetap berfikir positif. Dia melupakan bahwa disetiap hubungan pasti ada batasan, dan dia lupa itu dan melakukan semuanya sesuka hatinya seperti terlalu dekat dengan teman lawan jenisnya, mabar dengan perempuan di game, menyembunyikan saya di sosial medianya. Apakah itu tidak memicu pikiran negatif saya? Ketika saya komplen jelas saja dia tetap menyuruh saya untuk stay positif.
4. Dia kalau gak suka dari saya, dia gak pernah mau ngomong dan mengungkapkannya dan tiba-tiba dia ngambek ga balas chat, chat di read doang, telpon gak diangkat kadang di reject. Saya pikir "saya melakukan apa?" Saya dibuat kebingungan ketika dia mendiami saya tanpa menyuarakan pendapatnya. Ketika saya diami dia balik, dia marah katanya saya ga perduli dan gak mau membujuk dia. Saya bingung dong "lah ditelpon gak diangkat, direject, di chat di read doang" di diemin malah bilang gak perduli. Berharap saya punya ilmu telepati yg bisa paham isi hatinya apa tanpa dia ungkapkan.
5. Anti kritik, kalau saya mengkritik dia dan menyuarakan apa yg saya gak suka dari dirinya dia gak terima padahal penyampaian saya ga kasar. Saya juga bilang sama dia kalau saya terbuka soal kritikan, bilang aja apa yang gak disuka dari saya kalau saya bisa ubah saya rubah. Begitupun saya dengan dirinya, tugas saya mengkritik, mengkritik karena saya tau diri saya gak nyaman sama tindakan dia, tapi kalau soal mau berubah/gakk itu keputusan dia. Menurut saya kritik itu normal, bagi dia kritik itu dianggap nyari masalah.
6. Suka blokir. Dia suka main blokir kalau lagi marah.
7. Kalau diajak nyari solusi dalam permasalahan, dia cari siapa yang benar dan salah, bukan fokus nyari solusi. Dan dia ga fokus ke akar permasalahannya, malah suka merembet kemana-mana keluar dari topik. Itu yang bikin masalah sering ga cepat kelar.
8. Kami tidak sekufu, secara ekonomi saya dan dia jauh berbeda. Saya sederhana, dan dia orang kaya. Saya ga cantik-cantik amat, dan dia lumayan ganteng. Jadi itu bikin insecure dan Cemburu kalo di deketin cewek.
9. 0 tindakan ketika cewek-cewek suka menggoda cowo saya. Dia ga mau blokir, meskipun cewek-cewek itu tetap bom pesan meskipun gak dibalas, dan ga sedikit cewek yang ngajak Making Love cowo sya, dia tetap gak blokir orang itu dengan alasan "kan saya ga ada perasaan sama mereka. Saya kan ga selingkuh, saya kan ga respon".
10. Dia bilang dia ga mementingkan fisik, tapi yang difollow/ followersnya cewek cantik. Dia bilang dia ga mempermasalahi berat badan pasangan, tapi yang difollownya cewek yang badannya ideal dan suka olahraga. Bukankah ini berarti dia mencari kepuasan visual diluar sana? Dia bilang dia ga suka like foto cewek cantik, tapi kenyataannya sebaliknya. Bukankah dari sini dia menunjukkan tipe cewek seperti apa yang dia sukai?
11. Komunikasi 1 arah, gak ada timbal balik.
12. Dia bilang dia nyaman dengan saya, tapi saya gak nyaman antara benci/cinta.
13. Ketika ada konflik, dia tidak mau disalahi dan lebih suka menyalahi balik.
14. Ketika konflik, jika posisi saya yg salah Saya minta maaf dan mengakui kesalahan. Tapi itu selalu dibikin suatu kesempatan bagi dia untuk memojokkan. Bukannya case close, malah berkuasa dan merasa benar dan menang.
15. Kalau saya cemburu, marah, kesal, dia akan menyalahi saya atas apa yg saya rasakan. Menganggap remeh perasaan saya. Tapi kalau ketika dia merasakan hal yg sama, dan reaksi saya juga ikut emosi bakal fatal akibatnya bisa putus dan blokir saat itu juga. Jadi saya ga mendapatkan hak yang sama/kesetaraan hak dihubungan itu.
16. Meskipun dia bikin kesalahan, bukannya segera minta maaf dan mengakuinya, tapi dia nyari perkataan dulu untuk membalikkan keadaan. Sering banget akar permasalahannya dari dia, tapi dia marah ke saya seolah-olah semua berawal dari saya.
Jelas masih bingung, karena saya pikir apakah laki-laki memang seperti ini? Karena mereka makhluk yang lebih memakai logika timbang wanita yang mengandalkan perasaan. Apakah wajar sifat demikian? Apakah saya yang salah karena terlalu baper?
Saya bertahan karena saya fokus dengan kebaikannya. Apakah ini normal atau gak?
Saya punya pasangan dan ada beberapa poin yang jadi masalah bagi saya soal sifat/karakternya:
1. Pasangan saya ketika saya cemburu (saya pecemburu karena masa lalu saya pernah diselingkuhi) atau ketika saya ngambek, ketika saya marah, dia akan ikut marah bahkan melebihi dari saya, yang pada akhirnya masalah kecil yang saya permasalahi menjadi hal yang besar dan menjadi keributan besar ketika dia juga ikut marah.
2. Ketika bertengkar, pasangan saya suka memblokir saya.
3. Dia menganggap setia itu yang paling utama, jadi dia lupa ada kebutuhan lain yang sama pentingnya selain setia. Saya memang senang jika mendapatkan pasangan yg setia, tapi dia suka bikin saya negatif thinking dan suka bikin saya overthinking. Dan ketika saya komplen, dia akan balik menyalahi saya dan tetap menyuruh saya untuk tetap berfikir positif. Dia melupakan bahwa disetiap hubungan pasti ada batasan, dan dia lupa itu dan melakukan semuanya sesuka hatinya seperti terlalu dekat dengan teman lawan jenisnya, mabar dengan perempuan di game, menyembunyikan saya di sosial medianya. Apakah itu tidak memicu pikiran negatif saya? Ketika saya komplen jelas saja dia tetap menyuruh saya untuk stay positif.
4. Dia kalau gak suka dari saya, dia gak pernah mau ngomong dan mengungkapkannya dan tiba-tiba dia ngambek ga balas chat, chat di read doang, telpon gak diangkat kadang di reject. Saya pikir "saya melakukan apa?" Saya dibuat kebingungan ketika dia mendiami saya tanpa menyuarakan pendapatnya. Ketika saya diami dia balik, dia marah katanya saya ga perduli dan gak mau membujuk dia. Saya bingung dong "lah ditelpon gak diangkat, direject, di chat di read doang" di diemin malah bilang gak perduli. Berharap saya punya ilmu telepati yg bisa paham isi hatinya apa tanpa dia ungkapkan.
5. Anti kritik, kalau saya mengkritik dia dan menyuarakan apa yg saya gak suka dari dirinya dia gak terima padahal penyampaian saya ga kasar. Saya juga bilang sama dia kalau saya terbuka soal kritikan, bilang aja apa yang gak disuka dari saya kalau saya bisa ubah saya rubah. Begitupun saya dengan dirinya, tugas saya mengkritik, mengkritik karena saya tau diri saya gak nyaman sama tindakan dia, tapi kalau soal mau berubah/gakk itu keputusan dia. Menurut saya kritik itu normal, bagi dia kritik itu dianggap nyari masalah.
6. Suka blokir. Dia suka main blokir kalau lagi marah.
7. Kalau diajak nyari solusi dalam permasalahan, dia cari siapa yang benar dan salah, bukan fokus nyari solusi. Dan dia ga fokus ke akar permasalahannya, malah suka merembet kemana-mana keluar dari topik. Itu yang bikin masalah sering ga cepat kelar.
8. Kami tidak sekufu, secara ekonomi saya dan dia jauh berbeda. Saya sederhana, dan dia orang kaya. Saya ga cantik-cantik amat, dan dia lumayan ganteng. Jadi itu bikin insecure dan Cemburu kalo di deketin cewek.
9. 0 tindakan ketika cewek-cewek suka menggoda cowo saya. Dia ga mau blokir, meskipun cewek-cewek itu tetap bom pesan meskipun gak dibalas, dan ga sedikit cewek yang ngajak Making Love cowo sya, dia tetap gak blokir orang itu dengan alasan "kan saya ga ada perasaan sama mereka. Saya kan ga selingkuh, saya kan ga respon".
10. Dia bilang dia ga mementingkan fisik, tapi yang difollow/ followersnya cewek cantik. Dia bilang dia ga mempermasalahi berat badan pasangan, tapi yang difollownya cewek yang badannya ideal dan suka olahraga. Bukankah ini berarti dia mencari kepuasan visual diluar sana? Dia bilang dia ga suka like foto cewek cantik, tapi kenyataannya sebaliknya. Bukankah dari sini dia menunjukkan tipe cewek seperti apa yang dia sukai?
11. Komunikasi 1 arah, gak ada timbal balik.
12. Dia bilang dia nyaman dengan saya, tapi saya gak nyaman antara benci/cinta.
13. Ketika ada konflik, dia tidak mau disalahi dan lebih suka menyalahi balik.
14. Ketika konflik, jika posisi saya yg salah Saya minta maaf dan mengakui kesalahan. Tapi itu selalu dibikin suatu kesempatan bagi dia untuk memojokkan. Bukannya case close, malah berkuasa dan merasa benar dan menang.
15. Kalau saya cemburu, marah, kesal, dia akan menyalahi saya atas apa yg saya rasakan. Menganggap remeh perasaan saya. Tapi kalau ketika dia merasakan hal yg sama, dan reaksi saya juga ikut emosi bakal fatal akibatnya bisa putus dan blokir saat itu juga. Jadi saya ga mendapatkan hak yang sama/kesetaraan hak dihubungan itu.
16. Meskipun dia bikin kesalahan, bukannya segera minta maaf dan mengakuinya, tapi dia nyari perkataan dulu untuk membalikkan keadaan. Sering banget akar permasalahannya dari dia, tapi dia marah ke saya seolah-olah semua berawal dari saya.
Jelas masih bingung, karena saya pikir apakah laki-laki memang seperti ini? Karena mereka makhluk yang lebih memakai logika timbang wanita yang mengandalkan perasaan. Apakah wajar sifat demikian? Apakah saya yang salah karena terlalu baper?
Saya bertahan karena saya fokus dengan kebaikannya. Apakah ini normal atau gak?
dewisuzanna memberi reputasi
5
2.5K
82
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan